Hanya Kamu Hidupku - Bab 331 Mati Sepuluh Ribu Kali Pun Tidak Cukup

Mungkin Ellen memang sudah memutuskan untuk berterus terang pada Louis, sehingga semua hal ia ceritakan tanpa ada yang ia tutupi, semua ia ceritakan apa adanya dihadapan Louis.

Ketika Ellen mengatakan hal ini, nadanya sangat tenang, seolah-olah dia baru saja menjelaskan sebuah fakta.

Tapi Louis bisa merasakan kepanikan dan ketakutan Ellen pada saat itu, serta tekanan yang dia alami.

Dia waktu itu, hanya seorang gadis berumur delapan belas tahun!

Hubungan antara dia dengan Wlliam ini,membuat ia mengalami tekanan dan kepanikan tentang masa depannya, yang pasti membuat hatinya yang masih belum dewasa menjadi menderita.

Dalam hati Louis muncul rasa tidak tega dan belas kasihan, ia berkata lirih, "Wlliam orang yang kasar, dia sombong dan arogan, kebanyakan orang tidak tahan." terlebih lagi Ellen saat itu.

Ellen mengangguk setuju dan mengedipkan matanya sambil bercanda, "Jadi aku bukanlah orang yang biasa.’’

Louis terdiam sesaat, mau tak mau mengerutkan mulutnya, menatap Ellen.

Telinga Ellen memerah, ia melanjutkan, "Aku akui bahwa pada awalnya, aku sangat stres dan tidak nyaman setiap kali aku sendirian dengannya, aku juga berusaha keras untuk melarikan diri, tetapi itu tidak berhasil. Dia begitu kuat sehingga kadang-kadang aku merasa aku seperti barang miliknya. Yang sudah ia tandai dengan labelnya sendiri. Segala sesuatu tentang aku adalah miliknya, hanya miliknya.

"Tetapi diluar itu, aku suka cara ia merawat dan mengutamakan aku, menikmati perhatiannya yang terus menjagaku. Aku tersentuh dan dia selalu menempatkanku sebagai prioritas utama. Perlahan, aku menyadari bahwa aku tidak lagi ingin melarikan diri darinya. Segala yang dia lakukan untukku dan setiap pandangan di matanya membuat aku merasa ... manis.”

"Aku sudah menyerah padanya, aku tidak punya kekuatan untuk mendorongnya pergi, kemudian, aku menyadari aku menyukainya, mencintainya. Demi dia, apapun akan kutanggung di masa depan, aku rela. Aku benar-benar mencintainya! "

Pengakuan tulus Ellen yang datang dari hatinya yang terdalam, mendengar itu wajah dan telinga Louis memerah tanpa bisa dijelaskan, hatinya tergugah dan tersentuh.

Sejauh ini.

Ellen menarik napas dalam-dalam berkata sambil menatap Louis . "Ma, pikiran macam apa yang Bintang pikirkan terhadap aku, aku tidak bisa mengendalikannya, karena aku tidak bisa mengendalikan pikiran orang lain. Tapi aku jamin, akusama sekali tidak mempunyai perasaan pribadi kepada Bintang. Hatiku sudah dipenuhi oleh satu orang, tidak ada orang lain yang bisa masuk.”

Ellen melirik ponsel di tangan Louis, "Aku tidak tahu apa yang dipikirkan orang yang merekam video ini. Tapi anda datang mencari aku karena video ini, dan karena anda adalah keluarga yang kuhormati, maka aku bersedia untuk menjelaskan. Tentu saja, penjelasanku mungkin tidak masuk akal menurut anda, tetapi area di depan gedung kantor ini memiliki cctv. Jika anda ingin melihat rekaman itu, tidaklah sulit. Setelah anda menonton video itu, aku yakin anda akan bisa menilai dengan tepat. "

Louis menatap wajah percaya diri Ellen, di dalam hatinya ia sudah percaya bahwa Ellen tidak memiliki hubungan lain dengan Bintang seperti yang orang lain pikirkan.

Sambil menghela napas, Louis akhirnya tersenyum pada Ellen, "Aku percaya padamu.’’

Ellen merapatkan bibirnya.

……

Keluar dari rumah makan, Ellen mengantar Louis naik mobil.

Louis masuk ke dalam mobil, dari balik kaca jendela mobil ia melihat Ellen, “Jika ada waktu luang, datanglah ke rumah untuk berkunjung.’’

“Bukannya anda bilang aku boleh sering pergi kesana.” Ellen tertawa.

Louis juga ikut tertawa, lalu menyuruh supirnya berangkat.

Ellen berdiri di tempat yang sama, melihat mobil Louis yang semakin jauh, senyum di wajahnya perlahan membeku.

Sebelum Mila meninggalkan Kota Tong, dua hal yang dia katakan di villa muncul di benaknya.

‘’Ellen, Hal pertama yang ingin kukatakan adalah Rosa. Sejak ibu pindah dari rumah lama ke mansion Sihe, Rosa semakin rajin pergi ke mansion. Anak-anaknya sibuk, dia merasa kesepian, dan ia menjadi sandaran hati ibuku. Kamu sudah tahu Rosa menyukai William. Dia baik seperti itu terhadap ibuku, tujuannya hanya agar ibuku dapat membantunya. Mendengar cerita Bibi Lina, Rosa selalu mendengarkan semua yang ibuku katakana, lembut dan penuh perhatian, ibuku telah sepenuhnya bergantung padanya dalam beberapa tahun terakhir. Ketika ada ketergantungan secara emosional, pikiran juga akan berubah. Rosa sekarang bisa disebut sempurna di mata ibu. Tapi kita tahu orang seperti apa Rosa itu, hehe. Singkat kata, jika Rosa ingin memanfaatkan ibuku, akan mudah sekali. Kamu harus mawas diri, jangan biarkan dia menggunakan ibuku untuk memprovokasi hubungan kalian. "

Ketika Mila mengatakan sampai disini, dia berhenti berbicara.

Tanpa melanjutkannya, langsung melanjutkan ke yang kedua.

“Yang kedua yaitu Vania, sejujurnya ya Ellen, ketika aku memutuskan untuk mengatakan hal ini padamu, Aku sangat ragu dan galau. aku tidak tahu apakah aku harus memberi tahumu atau menyembunyikannya. Tetapi pada akhirnya, aku memutuskan untuk tetap memberi tahumu. Karena, aku tidak ingin kamu terluka lagi. "

"Aku curiga bahwa penculikan itu ada kaitannya dengan Vania. Orang yang menerima telfon penculik itu bukan kakek, tetapi Vania. Kakek hanya menggantikan Vania menanggung semuanya! Sebagai kakak kandung Vania, aku malah mengatakan ini, mungkin aku terlihat begitu dingin dan tidak berprasaan. Ellen, jika penculikan itu benar-benar dilakukan oleh Vania, maaf dengan lancang kakak kedua memohon padamu, berikan ia kesempatan satu kali lagi. Jika dia menyesalinya, biarlah semua itu hanya menjadi masa lalu. Jika ia tetap tidak insyaf dan mengulang kesalahan, apa yang ingin kamu lakukan, kakak tidak akan menghalanginya. Bolehkah?”

Alasan mengapa Mila merasa bahwa penculikan itu terkait dengan Vania itu karena apa yang dikatakan Vania ketika mengetahui bahwa Ellen masih hidup.

Selain itu, dia tidak percaya bahwa Hansen bisa menerima panggilan telepon dari para penculik dan mengabaikannya.

Setelah menyambungkan semua kejadian.

Mila mengambil kesimpulan bahwa telepon si penculik diangkat oleh Vania.

Penculikan Ellen juga sangat mungkin direncanakan oleh Vania.

Lagi pula, dalam keadaan seperti itu, Vania bisa sekejam itu mengabaikan hidup dan mati Ellen, maka tidak ada hal yang tidak bisa ia lakukan.

Seperti yang dikatakan Mila kepada Ellen, dia juga mengalami pilihan yang sulit sebelum dia memutuskan untuk memberitahu Ellen.

Alasan ia berpikir berulang kali lalu memutuskan untuk memberi tahu Ellen masalah ini, Tino dan Nino!

Ketika itu Ellen sedang mengandung anak kembar.

Ellen adalah kerabatnya, dan si kembar adalah keponakannya.

Untungnya Ellen selamat, anak-anak juga selamat.

Jika saat itu ibu dan dua janin itu meninggal, Dia Mila Dilsen, meskipun dia mati sepuluh ribu kali pun dia tidak akan cukup untuk menebusnya!

Dia berpikir, jika dia tahu bahwa masalah itu berkaitan dengan Vania, lalu dia masih menyembunyikan dari Ellen, maka dia terlalu kejam terhadap Ellen. Apalagi, tidak ada yang tahu apakah Vania tidak akan melakukan hal-hal buruk lainnya di masa depan.

Maka dari itu ia memutuskan untuk memberi tahu Ellen agar setidaknya dia bisa lebih berhati-hati.

Banyak hal buruk, tidak tahu kapan akan terjadi.

Semua terjadi tiba-tiba, bahkan sedikitpun tidak punya persiapan mental!

Hanya bisa menerimanya.

Mendengar apa yang Mila katakan padanya, kemarahan dan kebencian Ellen berubah menjadi bara api yang membakar hatinya.

Dia benar-benar ingin membunuh Vania Dilsen!

Tapi dia juga mengerti bahwa hati Mila cukup bergumul untuk mengatakan hal ini kepadanya.

Dia bisa tidak peduli pada Vania, tapi dia tidak bisa tidak peduli pada Mila yang memperlakukannya dengan tulus.

Terlebih lagi, Mila juga mengatakan bahwa penculikan itu mungkin berhubungan dengan Vania.

Karena itu, Ellen hanya dapat menerima permohonan Mila.

Selama Vania mau berubah, dan selama dia tidak lagi berpikiran jahat, dia akan meninggalkan masalah itu di masa lalu dan tidak pernah lagi mengungkitnya.

Tetapi jika Vania tetap ingin mencelakainya, dia tidak akan pernah mentolerirnya

……

Ellen menyipitkan matanya, lalu mengangkat wajahnya untuk melihat arah mobil Louis yang pergi.

Louis tidak menyukainya, bukan sepenuhnya tidak suka, tetapi mereka belum membangun hubungan di antara mereka.

Jadi Louis tidak akan menyukainya karena Vania tidak menyukainya.

Karena dia bersama orang itu dan Rosa yang dia suka gagal menjadi menantunya, ini membuatnya menjadi tidak puas terhadapnya.

Didasari oleh perasaan seperti itu, tidak mungkin Louis datang hanya untuk menjenguknya.

Ellen tahu sejak awal kalau Louis datang dengan niat buruk.

Kalau ini terjadi empat tahun lalu, melihat Louis yang tidak menyukainya, dia tidak dekat dengannya. Dia lebih tidak mungkin mengambil inisiatif untuk mendekatinya, berusaha menyodorkan diri dan membuatnya senang.

Tetapi sekarang berbeda.

Hubungannya dengan Louis bukan hanya masalah mereka berdua.

tetapi hubungannya dengan Louis, Rosa, dan Vania.

Pandangan Louis tentang yang benar dan yang salah, memiliki standar pembagian moral yang jelas di hatinya, dan pada dasarnya murni.

Hanya saja manusia adalah mahkluk yang emosional, karena perasaan akan membuatnya berpihak, membuat logikanya tidak pada tempatnya.

Karena itu, Vania menggunakan perasaan kasih sayang Louis untuk membantunya melawannya.

Rosa memanfaatkan Louis yang kekurangan perhatian dan kehangatan sebagai celah dan menjadikan Louis sebagai senjata.

Louis sama sekali tidak memiliki sandaran.

Intinya, ia hanya seorang orang tua yang miskin perhatian dan merindukan anak-anaknya.

Ellen mencoba yang terbaik untuk memperlakukan Louis seperti ia memperlakukan Hansen dan Nurima.

Dia berharap bahwa melalui usahanya sendiri, Louis akan menerimanya dari hati dan bisa menumbuhkan perasaan diantara mereka.

pertama dapat mencegah Louis dimanfaatkan berulang kali oleh Rosa dan Vania, mencegah konflik langsung dengannya yang hanya akan memperburuk keadaan.

Kedua, dia memang sedikit iba terhadap Louis. Ada empat anak, tapi tidak ada satupun yang bisa menemaninya. Dia pasti sangat kesepian. Jika perubahan bisa memberikan kehangatan untuknya, dia akan melakukannya dengan senang hati.

Ketiga, jika dia memiliki hubungan yang baik dengan Louis, bukankah ini akan menyelamatkan seseorang yang terjepit tengah?

Sejauh ini, hasil dari perubahan semacam ini terlihat berkembang cukup bagus!

Ellen membalikkan badannya, menatap jalanan di bawah kakinya, memeluk lengannya sambil berjalan menuju gedung penulis.

Apakah video itu diambil oleh Vania, atau ... orang lain?

……

Di sisi lain, Louis baru saja melangkah dengan satu kaki menuju Mansion, disana telah menunggu Vania yang bergegas dari kursi di halaman dan menghampirinya, memegang tangannya dan bertanya dengan tegang, "Ma, bagaimana? Apakah ibu sudah membantuku menghajar si Ellen itu? Apakah dia mengatakan kalau dia tidak akan mengusik Bintang lagi?”

Louis menatap wajahnya yang memerah dengan cemas, sedikit menghela nafas, melepaskan tangan yang dipegangnya, lalu menggandenganya berjalan masuk ke mansion. “Kamu sudah salah paham terhadap Ellen, mereka berdua sama sekali tidak ada hubungan apapun, lain kali kamu jangan berpikir sembarangan tentang Ellen dan Bintang lagi. Lagi pula, Ellen adalah istri dari kakak ketigamu, dia kakak iparmu. Jika ucapanmu ini, didengar oleh seseorang punyaniat buruk, itu tidak hanya akan berdampak buruk bagi kakak ketiga dan iparmu. Tetapi keluarga Dilsen juga akan dalam masalah.”

Setelah mendengar Louis mengatakan ini, Vania tertegun, menatap Louis dengan tidak masuk akal, "Apa yang ibu katakan? Kakak ipar?!"

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu