Hanya Kamu Hidupku - Bab 143 William Dilsen, Aku Pasti Akan Mendapatkanmu

Dian mengangguk, dan menatap fokus pada Hansen, “Kalau begitu, apakah cucuku berkualifikasi menjadi cucu menantumu?”

Hansen tertegun, dia berpikir dalam hati, berita wanita tua ini lumayan lancar.

“Tentu saja.”

Hansen belum berkata, Louis langsung duduk di sebelah Rosa, memegang tangannya dan tersenyum berkata.

Sangat jelas, dia sangat puas Rosa menjadi menantunya.

Tidak heran Louis akan merasa puas padanya.

Rosa selalu bersikap hormat di depannya, sangat menurut, mertua manakah yang tidak menginginkan menantu seperti ini?

Rosa menatap Louis dengan segan, kemudian menatap ke arah Hansen.

Hansen juga menatap Rosa.

Dia bukan merasa Rosa tidak baik, namun tidak tahu mengapa dia selalu merasa tidak puas tentang pernikahan mereka.

“Kakak Dilsen, jadi atau tidak, berikan aku sebuah kepastian.” Dian sangat terus terang.

Erhh.......

“Dian, masalah ini, harus......”

“Kakek, apakah kamu tidak puas denganku? Katakan saja padaku, aku akan mengubahnya.” Agar dapat menikah dengan William, Rosa bersikap sangat rendah hati.

“........” Sudut mulut Hansen bergetar, “Rosa, kakek merasa dirimu sangat baik. Tetapi masalah pernikahan, tergantung pada William sendiri. Hanya diriku yang merasa puas, juga tidak berguna, kan?”

“papa, kalau kita sekeluarga menyetujui Rosa, bagaimana mungkin William akan menolak? Dia dan Rosa sudah kenal sejak kecil, tidak mungkin sama sekali tidak memiliki perasaan. Setelah menikah, mereka selalu bersama pasti akan meningkatkan perasaan. papa, bukankah kamu juga merasa perasaan sejak kecil dapat bertahan lebih lama?” Louis berkata.

“Kakak Dilsen, kalau aku tidak salah ingat, kamu dan kakak ipar bahkan tidak pernah bertemu sama sekali sebelum menikah, tetapi kamu dan kakak ipar juga tetap saling mencintai selama seumur hidup.” Dian tersenyum berkata, “Meskipun Rosa tidak dapat berbanding dengan kakak ipar, namun juga tidak beda terlalu jauh, kan?”

“Aku tidak bilang Rosa tidak baik.” Wajah Hansen bergetar dan berkata.

Sekarang Rosa diakui sebagai wanita selebriti pertama di kota Tong.

Apa itu wanita selebriti? Selebriti merupakan wanita yang berbakat, cantik, dan memiliki status keluarga yang kuat.

“Kakek, pokoknya aku sangat setuju Kakak Rosa menjadi kakak iparku. Lagipula, aku merasa selain Kakak Rosa, tidak ada orang lain lagi yang lebih cocok dengan Kakak ketiga.” Vania berdiri ke belakang Rosa, meletakkan kedua tangannya di bahu Rosa dan berkata.

Hansen memelototi Vania, apa hubungannya denganmu? Kalau kamu puas, kamu saja yang menikahinya!

“papa, Rosa lumayan baik.” Gerald juga berkata.

Hansen, “.......” Dia merasa seolah-olah dirinya yang dipaksa untuk menikah.

“Kakak Dilsen, bagaimana menurutmu?” Dian menatap Hansen dan berkata.

“……”

Tiba-tiba, pusat perhatian semua orang terfokus pada Hansen.

Hati Hansen terasa kesal yang tak terkatakan.

Apa yang sedang mereka lakukan?

Sepertinya sangat bersalah kalau dia tidak menyetujuinya!

Hansen mengerutkan kening, dan menimbulkan perasaan ingin membantah.

Kalian semua memaksaku untuk menyetujuinya, aku sengaja menolak.

Hansen mengangkat alisnya, berdeham dan berkata, “Masalah ini.......”

“Kakek.”

Begitu Hansen ingin membuka mulut, Rosa langsung berkata, dan memotong perkataan Hansen.

Hansen menyipitkan matanya, menatap Rosa, mengapa begitu tidak sopan, orang tua sedang berkata, kamu sebagai seorang junior langsung memotongnya, seperti apa jadinya!

Rosa bersikap sangat rendah hati, “Kakek, aku sudah lama menyukai kakak William, impian terbesarku adalah menikah dengannya. Kakak William adalah pria terbaik dan paling sempurna yang pernah kulihat, aku tahu paling tidak ada sepertiga wanita di kota Tong yang ingin menikah dengannya. Aku sangat biasa, jadi dalam beberapa tahun ini, aku selalu bekerja keras untuk meningkatkan diriku, berusaha menjadi wanita yang berkualifikasi berdiri di samping kakak William, namun aku masih memiliki banyak kekurangan, jadi bisa dimengerti kalau kamu masih tidak puas denganku, tetapi itu tidak masalah, aku tidak akan menyerah, aku akan terus berusaha, aku sangat berharap suatu hari nanti, kamu dapat menerimaku menjadi cucu menantumu.”

Perkataan Rosa bagaikan pidato, sekaligus langsung mengatakannya, dan suaranya terdengar bagus, dan penuh perasaan.

Louis tersentuh dan segera menggenggam erat tangan Rosa, dia semakin yakin dengan pikirannya, ingin menjadikannya sebagai menantu.

Gerald juga menatap Rosa dengan tatapan penuh pujian.

“Kakak Rosa, kamu benar-benar terlalu rendah hati, kalau kamu merasa dirimu tidak cocok dengan kakakku, maka dalam dunia ini tidak ada siapapun lagi yang cocok dengannya. Kakakku hanya bisa lajang seumur hidup.” Vania berkata.

“.......” Apa yang dia katakan? Hansen mengerutkan kening menatap Vania, hatinya sangat kesal.

Awalnya, dia ingin mendorongnya kepada William, tapi sekarang Rosa berkata dengan begitu rendah hati.

Kalau dia masih bersikeras pada pendapatnya sendiri, dia benar-benar tidak rela.

Lagipula Rosa adalah cucu yang dia lihat sejak kecil, dan juga merupakan cucu sahabatnya.

Terdengar masuk akal dan dia seharusnya mendukungnya!

Berpikir seperti ini, Hansen manatap Rosa dan berkata, “Rosa, kakek sangat menyukaimu. Kamu bisa menjadi cucu menantuku, Kakek tentu sangat senang, kalau kamu menikah dengan William, maka hubungan antara kedua keluarga kita, akan menjadi semakin dekat.”

“Kakek......” Mata Rosa bersinar, hatinya sangat senang, “Apakah kamu telah menyetujuinya?”

Hansen tersenyum, “Setuju si setuju, tetapi tetap tergantung pada William sendiri.”

“Kakek, asalkan kamu setuju, aku percaya Kakak William pasti akan setuju.” Rosa berkata dengan penuh keyakinan.

“.......” Hansen tertegun, namun dia tidak merasa seperti ini.

Tetapi melihat Rosa begitu percaya diri, Hansen merasa aneh namun tidak mengatakan apapun.

“Haha, akhirnya keinginanku tercapaikan, sejak William lahir, aku sangat menyukainya. Sekarang dia akan menjadi cucu menantuku, aku benar-benar sangat senang.” Dian lebih bahagia daripada Rosa, dapat dipikirkan, betapa dirinya menyukai William.

Hansen tersenyum, tidak berkata.

Dian tidak sia-siakan perjalanan kali ini, ketika pergi dari rumah Dilsen bersama Rosa, dia tersenyum bahagia.

Melihat mobil Dian dan Rosa melaju pergi, senyuman di sudut mulut Hansen langsung menghilang, wajahnya menjadi suram, memelototi Louis mereka dengan tatapan dingin, mendengus dan berkata, “Kalian semua bergabung dan menjebakku, kan?”

“papa, apa yang kamu katakan?”

Louis melihat kedatangan Dian dan Rosa kali ini telah menentukan pernikahan antara kedua keluarga, hatinya sangat senang, jadi meskipun melihat wajah Hansen menjadi suram, dia tetap tersenyum.

“Hanya kamu yang akan menjebak kami, bagaimana mungkin kami berani menjebakmu?”

“Tidak berani? Kalau tidak berani, bagaimana mungkin Rosa dan Dian tahu aku sedang mencarikan pasangan untuk William? Dan tindakannya lumayan cepat, tadi pagi aku baru membicarakan masalah ini, sore hari mereka sudah datang! Kalau bukan kalian yang memberitahukan mereka, bagaimana mungkin mereka tahu?” William berkata dengan galak.

Louis tetap tersenyum, “papa, mengapa kamu marah? Bukankah kamu yang ingin mencarikan seseorang untuk merawat William? Sekarang sudah ada pilihannya, kamu seharusnya merasa senang.”

“.......” Senang apaan?

Memang benar yang dikatakan Louis, namun Hansen merasa sangat tidak senang.

Alisnya berkerut, Hansen malas beromong kosong dengan mereka, masuk ke dalam rumah dengan wajah suram, dan langsung naik ke ruang studi lantai atas.

Louis menatap sosok punggung Hansen, meningkatkan nada suaranya, tersenyum sambil berkata, “papa, kapan memberitahu William tentang masalah ini?”

“Terserah!”

Louis, “.....” Sebenarnya siapa yang memberi saran mencarikan istri untuk William?

……

Mobil di perjalanan kembali ke rumah Manda, wajah Rosa bersinar, sangat senang.

Dian melihatnya juga tak menahan diri tersenyum, mengulurkan tangan menepuk telapak tangannya, “Apakah sekarang sudah merasa lega?”

“Nenek, aku merasa sepertinya sedang mimpi.”

Rosa memegang wajahnya yang panas dan berkata.

Dian tersenyum penuh kasih sayang, “Ini namanya mimpi terkabulkan. Nenek juga selalu mendambakan ini.”

Mata Rosa tersenyum manis, seolah-olah dia sudah bisa melihat kehidupan bahagia setelah menikah dengan William.

Namun, situasi saat ini hanya Hansen mereka yang menyetujui pernikahan ini, William sendiri bahkan tidak mengetahuinya, lagipula beberapa hari yang lalu William baru saja menolaknya, dan mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin menyukainya.

"Orang tuamu hanya melahirkan kamu seorang. Dulu aku selalu khawatir, kamu seorang gadis akan terlalu lelah untuk mengurus bisnis keluarga Manda. Bandingkan dengan anak pria keluarga lainnya, aku hanya merasa William adalah yang terbaik. Nanti setelah menikah denganmu, dia pasti tidak akan membiarkanmu terlalu lelah, dan kalau menyerahkan bisnis keluarga Manda kepada William, aku juga tenang, pokoknya di masa depan, tidak peduli Keluarga Dilsen ataupun keluarga Manda, semuanya milik kalian berdua dan keturunan kalian.” Dian berkata.

Rosa mengangguk, “Tenanglah nenek, aku pasti akan menikah dengan kakak William dan menjadi istrinya.”

“Tentu saja, selain kamu, nenek juga merasa tidak ada siapapun yang cocok dengan William.” Dian tersenyum menatapnya, dia sangat puas dengan cucunya sendiri. “Sekarang seluruh keluarga Dilsen telah menyetujui pernikahanmu bersama William, aku percaya William pasti akan setuju. Dia bisa mengabaikan pikiran orang lain, tetapi tidak bisa mengabaikan pandangan keluarganya, terutama Kakak Dilsen.”

“Ya.” Rosa menyandarkan kepalanya ke bahu Dian, tetapi bulu matanya agak menunduk ke bawah, menutupi cahaya gelap di matanya.

Pemahaman Dian tentang William terlalu subyektif, dia tidak tahu bahwa William adalah serigala yang tidak mengikuti peraturan dan tidak terkendali.

Meskipun Hansen telah menyetujui pernikahannya namun Rosa juga tidak bodoh, dia tahu William tidak akan berkompromi dan berjanji untuk menikah dengannya.

Tapi setidaknya, mendapat dukungan dari keluarga Dilsen, hal yang akan dia lakukan selanjutnya, lebih berkemungkinan untuk berhasil.

Memikirkan ini, sudut bibir Rosa terangkat sebuah lengkungan.

William, aku pasti akan mendapatkanmu!

Kalau ada yang berani merebut William dengannya, dia pasti akan membuat orang itu menghilang!

........

Rumah sakit dipenuhi dengan bau air desinfeksi, bangsal VIP juga tidak dapat terhindari.

Ketika seorang pemuda yang mengenakan pakaian sekolah dan membawa tas selempang, mendorong pintu bangsal VIP, seorang gadis yang berwajah pucat di ranjang rumah sakit juga perlahan-laham terbangun.

Pemuda itu masuk, meletakkan tas di atas meja samping ranjang, duduk di kursi dan melihat gadis di ranjang yang bibirnya terlihat kering dan mata yang penuh kebingungan, lalu berkata, “Apakah kamu ingin minum air?”

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu