Hanya Kamu Hidupku - Bab 376 Kelebihannya Tak Terhingga

Ellen berkecil hati dan duduk di tempat tidur dengan frustrasi. Dia menatap perutnya yang sedikit menonjol dan tersenyum pahit, "Ellen, Ellen, dalam kehidupan ini kamu memang banyak bencana dan kesulitan!"

Pada saat ini terdengar suara ketukan pintu.

Ellen mengerutkan kening, mendongak.

“Ellen, Apakah kamu sudah siap?” Suara Samsu terdengar di panel pintu.

Ellen tidak menjawabnya dan menatap ke bawah melihat perutnya lagi.

"Ellen?"

Samsu mengetuk pintu beberapa kali lagi, berkata dengan bingung.

"Samsu, kamu pergi mencari tempat untuk beristirahat, aku sudah tidur," kata Ellen.

Setelah Ellen selesai berbicara, untuk sementara waktu dia tidak mendengar suara Samsu.

Ellen juga tidak peduli. Dia berbaring di tempat tidur, menarik selimut baru yang sudah terlipat rapi, dan menutup kedua matanya.

Beberapa saat kemudian, Ellen merasa bahwa sudut matanya sedikit masam dan sedikit tegang, dan pelipisnya seperti terdapat cairan yang dingin.

Ellen mengendus-endus hidungnya, menarik selimut dan menutupi dirinya dari kepala hingga kaki.

"Ellen, jangan bercanda, bukalah pintu, di luar dingin!" Samsu membujuk dengan sabar.

Ellen menggangap tidak mendengarnya.

"Ellen, sekarang bukan saatnya untuk marah! Disini hanya ada kamu dan aku. Jika aku terjadi sesuatu karena kedinginan, apakah kamu pikir kamu bisa pergi dari sini dengan aman?" Kata Samsu.

Ellen menarik selimut, terlihat kedua matanya yang kemerahan, menatap pintu yang sama sekali tidak kuat itu.

"Aku tahu apa yang kamu khawatirkan, tetapi kamu bisa tenanglah. Aku tidak akan memanfaatkan waktu ini melakukan hal-hal yang tidak pantas terhadapmu!"

Temperamen Samsu hampir selalu berubah. Setelah beberapa saat, ia mulai menggoda Ellen lagi.

Ellen mencibir, "Samsu, Apakah janjimu masih dapat dipercaya? Jangan lupa kamu baru saja membohongiku beberapa jam yang lalu, bagaimana aku bisa mempercayaimu lagi?"

Suara Samsu terbata-bata, dan ketika dia berbicara lagi, suaranya jelas membosankan, "Kamu sedang hamil sekarang, dan aku juga sangat menyukaimu, menginginkanmu. Jika sekarang aku ingin melakukan sesuatu terhadapmu, aku tidak bisa menjamin apakah aku bisa mengendalikan. Jika terjadi sesuatu, ditempat kumuh seperti ini kemana aku dapat menemukan dokter untukmu? "

“Kamu bangsat!” kata Ellen dengan marah.

"Berkata sejujurnya denganmu saja," Samsu berkata dengan tenang.

Ellen meregangkan wajahnya.

"Ellen", buka pintunya!"

Ellen tidak ingin membukanya.

Tetapi juga tidak dapat mengakui perkataan Samsu benar.

Jika desa ini benar-benar berbahaya seperti yang dikatakan Samsu, Dengan mengesampingkan yang lainnya, Ellen hanya bisa mengandalkan Samsu

Selain itu, dia harus bergantung kepadanya untuk pergi dari sini!

Jika pria itu benar-benar kedinginan, lalu siapa yang dapat dia andalkan?

Berpikiran demikian.

Ellen duduk di tempat tidur dan menatap pintu itu.

Pada akhirnya.

Ellen kemudian membuka pintu dan membiarkan Samsu masuk.

Samsu kedinginan diluar pintu selama lebih dari satu jam tanpa alasan. Setelah masuk, dia tidak mengatakan apa-apa dengan Ellen. Dia juga tidak menyalahkannya kemudian mengambil ember dan menuangkan air.

Setelah kembali ke kamar.

Samsu mengunci pintu, tidak perlu Ellen mengatakan.

Dia mengeluarkan dua selimut dari lemari yang sederhana, menata bangku panjang didalam rumah membentuk sebuah ranjang, dialasi oleh selimut dan ditutupi dengan selimut, kemudian tidur.

Ellen mengedipkan mata dan duduk di tempat tidur menatap Samsu sebentar kemudian baru berbaring di tempat tidur.

“Bisakah kamu tidur tanpa mematikan lampu?” tanya Samsu.

"..." Ellen meliriknya.

Samsu berguling dan berbalik dengan Ellen, "Tidurlah."

Ellen memegang erat selimut dan memandang Samsu, tidak putus asa berkata, "Samsu, tolong bawa aku pulang."

Bagaimanapun Samsu adalah Tuan kedua Keluarga Ming dan dimanjakan sejak kecil.

Sekarang berbaring di tempat tidur "bangku" yang keras ini, seluruh badan merasa tidak nyaman.

Ketika mendengar Ellen mengatakan ini lagi, Samsu sedikit kesal dan bersenandung, "Tunggu suatu saat aku tidak mencintaimu lagi, aku akan mengantarmu pulang!".

Ellen tersedak amarah dan menatap punggung belakang Samsu!

...

Ellen yang gelisah karena Samsu, tidak bisa membiarkan dirinya tertidur lelap, dan sedikit suara kecil langsung membangunkannya.

Bagaimanapun itu berada di pegunungan dan puncak gunung.

Angin di malam hari sangatlah kencang, dan meniup pintu dengan suara gedebuk-gedebuk.

Ellen bahkan tidak bisa tertidur.

Ellen berbaring di tempat tidur dengan kaku, tidak berani bergerak, karena takut membangunkan Samsu, seluruh badannya sangat tidak nyaman!

Tiba-tiba.

Samsu melompat dari tempat tidur bangku seperti vampir dan berjalan mengelilingi ruangan mencari sesuatu.

Ellen menatapnya dengan napas terengah-engah, tidak berani mengeluarkan suara.

Samsu mencari sekeliling ruangan dan akhirnya menemukan sebuah tongkat kayu.

Ellen melihat Samsu berjalan ke depan pintu dengan memegang tongkat kayu, dan menggunakan tongkat kayu untuk menahan pintu itu.

Seketika, dentuman pintu kamar mereda.

Samsu berjalan kembali ke bangku tempat tidur dan duduk dengan kedua tangan diatas pahanya, menatap lurus ke arah Ellen.

Ellen memutarkan bola matanya dan bibirnya kaku, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku tiba-tiba terpikir bahwa kamu tidak makan malam tadi," kata Samsu.

"..." berarti, jika pria itu tidak mengatakan, dia juga lupa bahwa dirinya tidak makan malam.

Samsu berdiri, mencari tumpukan barang-barang yang dia pindahkan dari bagasi mobil.

Sekitar satu menit atau lebih, Samsu memegang setumpuk makanan ringan berjalan kedepan Ellen, dan meletakkannya di atas badan Ellen. Dia menatapnya dan berkata, "Sudah malam, dan aku juga tidak pandai memasak, jadi kamu makan makanan ringan ini dulu. "

Ellen melihat makanan ringan yang menumpuk di tubuhnya, dan kemudian memandang Samsu lagi, pandangannya ketakutan, seperti sedang melihat seekor monster.

Samsu duduk di tepi tempat tidur, mengambil coklat dan merobeknya, kemudian memasukkan ke mulut Ellen.

Ellen, "..."

"Mengetahui kalian para wanita sangat menyukai makanan ringan. Kali ini membawamu naik ke pegunungan, aku telah menyiapkan banyak sekali," kata Samu Ming.

Ellen mengernyit ringan, menjentikkan coklat yang Samsu taruh di mulutnya, "Aku hamil sekarang, tidak boleh mengomsumsi banyak makanan ringan. Aku tidak lapar sekarang. Jika kamu lapar, makan saja!"

Samsu melihat wajah Ellen yang cuek, bibirnya sedikit tegak, "Ini adalah pertama kalinya aku mencoba menyenangkan hati seorang wanita."

Sebelumnya Ellen pernah melihat sebuah kalimat.

Inti dari arti kalimat itu adalah: Jika seorang pria mencintai seorang wanita, dia akan mencoba segala cara untuk menyenangkan hatinya dan membuatnya bahagia.

Hanya ...

Ellen menatap Samsu dan berkata dengan cuek, "Mendapatkan hati yang kamu maksud adalah menipu saya ke pegunungan ini? Dan aku benar tidak merasa bahagia."

Samsu, "..."

...

Keesokan harinya di pagi hari, pemilik rumah membawa dua mangkok mie.

Umm, Mie putih ditambah dengan sebutir telur goreng.

Meskipun hanya mie putih, tetapi sangat berminyak.

Meminum sesuap kuah mie sama seperti meminum sesuap minyak!

Ellen hanya menyesap sesuap kuahnya dan tidak ingin mencicipi mie nya lagi.

Ekspresi Samsu dan Ellen hampir sama.

"... Ayo makan sedikit," Samsu berkata dengan kejam.

Ellen menatap Samsu, "Samsu, kamu bilang kamu menyukaiku, tetapi mengapa aku merasa kamu sangat membenciku sehingga membawaku ke sini untuk melecehkanku!"

Mendengar Ellen mengatakan itu, Samsu sekali lagi tidak dapat berkata apa pun!

Demi anak diperutnya, Ellen memaksakan dirinya untuk menghabiskan semangkuk mie!

Samsu melirik mangkuk kosong Ellen, dan kemudian memandangi mangkuknya sendiri, sangat mengagumi Ellen! Kamu memang luar biasa!

Samsu benar tidak bisa memakannya lagi, dan langsung mengembalikan semangkuk mie utuh itu.

Setelah mengembalikan makanan itu, dia yang dulunya tidak terlalu suka mengonsumsi makanan ringan, dengan cepat memakan makanan ringan yang telah dia siapkan untuk Ellen!

...

Tidak ada sinyal di pegunungan. Dengan menjalani kehidupan di mana tidak ada WIFI, Samsu dan Ellen merasa tidak nyaman tetapi juga tidak berani sembarang keluar.

Sehingga

Samsu dan Ellen hanya duduk di rumah dan saling menatap!

"Samsu, Apakah kamu tidak merasa begini sangat membosankan?” Ellen dengan pasrah menatap Samsu, dengan tulus merasa bahwa Samsu merasa kehidupannya terlalu baik, dan datang kesini untuk melatih kehidupan yang penuh penderitaan!

Samsu terbatuk dua kali dan berkata, "Tidak apa-apa. Melihatmu tidak terasa membosankan."

He he!

Ellen memutar bola matanya.

“Sepertinya aku telah membeli dua kartu, Bagaiman jika kita bermain kartu saja?” Samsu menyarankan.

Ellen menarik napas, "Samsu, Apakah kamu benar-benar tidak akan mengantarku pulang?"

"Tidak!" Samsu berkata dengan serius.

"... Kalau begitu kamu main sendiri!" Kata Ellen cuek.

Samsu benar-benar pergi mencari kartu sendiri dan satu orang membagi menjadi tiga, kemudian bertaruh sendiri.

Ellen menatap Samsu dengan cuek, "Samsu, kamu butuh pergi mencari dokter psikolog"

"Jika kamu adalah dokter psikolog, aku tidak keberatan menunjukkan kepadamu!" Samsu mengangkat alisnya.

"Aku pikir jika saya adalah dokter psikolog, aku mungkin tidak bisa menyembuhkan penyakitmu!" Kata Ellen cuek.

"Ellen, kamu baru berusia dua puluh dua tahun sekarang, bisakah kamu berbicara jangan begitu menyakitkan dan kasar serta berpura-pura dewasa dan cuek seperti itu? Di hadapanku, Apakah kamu tidak bisa selembut dan semanja seperti dihadapakan William, dan memberikan pelukan segala? "

"Kamu jangan banyak berpikir!" Kata Ellen spontan.

Samsu tiba-tiba melempar kartu, menatap Ellen dengan mata sinis.

Ellen terkejut, mengepalkan telapak tangannya menatap dia.

"Ellen, sejak aku mengenalmu, kamu selalu terlihat tidak sabar. Apakah tersenyum denganku dan berbicara denganku dengan tenang begitu sulitkah?" Suara Samsu menyesalkan, dan sulit untuk menyembunyikan kepahitannya.

Ellen perlahan memutar matanya dan menurunkan suaranya, "Apakah aku tidak pernah berbicara denganmu dengan tenang? Aku ingat terakhir kali di villa, aku disalahpahami oleh ibuku karena pembicaraan yang lembut denganmu, dan membuat pria itu marah."

“Pria itu?” Samsu memelototi Ellen dengan marah, “Aku tidak mengerti, mengapa dia William bisa begitu menyenangkan hatimu? Membuatmu begitu mencintainya sampai tahap begini!”

Ellen melihat bahwa Samsu segera emosi, pada saat ini dia menekan kedua bibirnya dan tidak mengatakan apa pun, agar tidak membuatnya marah lagi!

Samsu menatap Ellen dengan wajah cemberut, "William 12 tahun lebih tua darimu, dan sifatnya sangat cuek dan tidak humoris. Apakah kamu ingin hidup bersama dengan orang tua seperti itu, tidakah kamu merasa membosankan dan terengah-engah?"

Dia hanya cuek terhadap orang-orang yang tidak penting saja.

Kelebihannya tidak terhingga!

Perkataan seperti ini Ellen hanya berpikir dalam hati, dan tidak mengatakannya.

Tiba-tiba.

Samsu berdiri dan melangkah menuju Ellen.

Ellen terkejut, sehingga ingin berdiri dan mundur.

Pada saat ini, lelaki pemilik rumah dari keluarga ini tiba-tiba dengan tergesa-gesa masuk dari luar.

Samsu mendengar suara langkah kaki, kemudian berhenti sebentar, dan memiringkan kepalanya menatap ke pintu, dan melihat lelaki pemilik rumah itu berdiri didepan pintu, menatapnya dengan cemas.

Samsu mengencangkan pupil matanya, menurunkan alis, menoleh menatap Ellen dengan penuh arti, dan berjalan keluar dengan cepat.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu