Hanya Kamu Hidupku - Bab 25 Ellen, Sikap Apa Itu

Alis Ellen yang indah mengkerut, tiba mendengar ucapan ini, terasa menyakitkan di telinga.

“Vania, kamu jangan sembarangan bicara…….” suara Rosa yang malu-malu terdengar dari belakangnya.

“Aku mana sembarangan bicara? Kak Rosa, cepat atau lambat kamu akan menikah dengan kakak ketigaku, kalau kamu menikah dengannya, bukankah kamu akan menjadi istrinya?”

“Vania …..”

“Sudah, sudah, aku tahu kamu malu, aku tidak akan mengatakannya, hehe.”

“Kamu yah.”

“…”

Ellen menggigit bibirnya, berdiri di sana beberapa detik, baru berbalik berjalan menuju ruang makan sambil menundukkan kepala.

……

Ellen yang berjalan ke ruang makan terakhir, melihat Rosa dan Vania yang duduk di dua sisi William , langkahnya langsung terhenti.

“Ellen, kemarilah.” Samir mengangkat alis kearahnya, lalu menepuk tempat duduk yang berada di antara dia dan Ethan.

Ellen hanya menjulurkan lidah kearahnya, lalu duduk di antara dia dan Ethan.

William menatap Ellen dengan dalam, bibirnya yang tipis mengetat erat.

“Kakak ketiga, kamu itu baik sekali yah padaku. Aku sudah pulang hampir dua bulan, kamu sama sekali tidak datang mencariku. Aku sampai curiga apakah aku benar-benar adik kandungmu.” Vania mengeluh pelan sambil melihat wajah William yang dingin.

“Makan.” William hanya berkata dengan dingin dan datar.

Vania mengkerutkan bibirnya, hampir menangis.

Rosa melihat situasi ini, langsung mengambil sumpit dan mengambil sepotong daging untuk Vania, “Vania, kakakmu harus mengurus seisi perusahaan, setiap hari sibuk sampai istirahat saja kurang, kamu harus mengerti kakakmu. Lagipula, kalau kamu merindukan kakakmu, kamu bisa langsung datang kemari atau ke kantor untuk mencarinya.”

Ellen hanya menunduk dan fokus pada makanannya, agar tidak mendengar ucapan Rosa yang terdengar seperti ‘nyonya rumah’ disini.

“Ellen, kenapa kamu hanya makan nasi?” Samir tiba-tiba berkata dengan suara sangat kencang.

Begitu ucapannya ini keluar, semua tatapan langsung tertuju pada Ellen .

Ellen : “…….”

Melihat nasi di piringnya berkurang hampir setengah, wajah kecilnya seketika merona merah.

Setelah terdiam beberapa detik, Ellen mengangkat kepala dan menjawab dengan tenang sambil menatap Samir, “Paman Samir, apakah kamu tidak merasa kalau nasi hari ini sangat enak?”

“Bukankah sama saja?” Samir melihat nasi di piringnya dengan heran, lalu mengambil beberapa butir untuk dicicipi, lalu menatap Ellen sambil tersenyum.

“Tidak sama. Aku rasa sangat enak, lebih enak dari nasi yang biasanya kita makan.” Ellen berkata dengan serius.

Samir memegang dahinya, menggerutu dengan aneh, “Tidak demam.”

Ellen, “……” ingin sekali menendangnya!

William melirik Ellen, wajah tampannya yang dingin dan tegang kini menjadi lebih rileks.

Ellen bukannya tidak menyadari tatapan yang diarahkan oleh William kearahnya, ia hanya pura-pura tidak merasakannya saja.

“Hah, apa enaknya nasi putih? Punya maksud sekali.” Vania membalikkan bola matanya sambil berkata dengan nada pedas.

Ellen tidak mempedulikannya.

Bukan takut padanya, lebih bukan tidak berani bertengkar dengannya, hanya saja ia merasa dengan tidak menggubrisnya, dia akan merasa lebih tersiksa lagi.

Ternyata, melihat Ellen tidak mempedulikannya, amarah dalam hati Vania semakin terbakar, bahkan sampai titik bisa mematikan jika tidak dilampiaskan.

Paaakk!

Vania menggebrak sendok di tangannya di atas meja, ia memelototi Ellen dengan penuh amarah, “Ellen, sikap apa itu? Apakah sikapmu pada orang tua……”

“Pfft…”

Amarah Vania baru ditumpahkan setengah, anggur merah yang sedang diminum oleh Samir langsung tersembur keluar.

Bola mata Vania membelalak bulat, alisnya mengkerut, matanya memelototi Samir, “Kamu, kamu menertawakan apa?”

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu