Bretta’s Diary - Bab 814 Lakukan saja

Selesai mendengar Bretta Hua tersenyum, tahu tidak bisa bersembunyi lagi, juga tidak dapat sembunyi lagi.

Dia perlahan melangkah turun, sampai di hadapan Elly Chun, sepertinya Elly Chun agak merasa bersalah, tidak terlalu berani mengangkat kepala untuk bertatapan dengan Bretta Hua.

“Elly Chun, kamu lihat aku.”

“Nona....maaf.” Seketika saat Elly Chun mengangkat kepala, matanya sudah sembab.

“Kenapa harus mengatakan kata maaf?” Bretta Hua mengulurkan satu tangan, mengelus wajah Elly Chun dengan lembut.

Selama bertahun-tahun ini, diantara dia Elly Chun dan Bella yin, sudah bukan hubungan tuan dan pelayan lagi, sebenarnya tidak ada beda lagi dengan saudarinya.

Hari itu jika bukan Bonnie Hua, jika adalah Elly Chun, Bretta Hua juga tidak akan peduli dengan keselamatannya, rela melawan dunia kematian, juga harus menyelamatkannya kembali.

“Nona, selama bertahun-tahun ini aku tahu anda sangat baik padaku, nyonya besar juga sangat baik padaku....bahkan ada sudah menikah, tetap masih membawa kami, tuan juga sangat baik pada kami, tidak seharusnya aku begitu tidak berperasaan, namun aku sungguh sangat mencintainya, aku tidak bisa melepaskannya, aku ingin menikah dengannya, aku ingin pergi ke kota Wan untuk mencarinya.”

Pandangan mata Bretta Hua agak sedih, “Gadis bodoh, lalu kamu tahu, dia bukanlah pasangan yang cocok untukmu? Apakah kamu lupa bagaimana dia menyakitimu dulu?”

“Dia sudah menjelaskannya padaku, juga sudah minta maaf, nantinya tidak akan begitu lagi, dalam cinta siapapun tidak bisa menjamin tidak akan melakukan kesalahan, bukankah begitu? Kamu dan tuan juga ada saatnya akan bertengkar.”

“Tidak sama, orangmu itu, tidak sama, dia akan menyakitimu.”

Memikirkan masalah mutiara buddha, Bretta Hua merasa dalam hati mendingin.

“Namun jika tidak bisa bersamanya, tidak bisa setiap hari menemaninya, sekarang aku hidup juga tidak berarti bagaikan sudah mati, lebih baik langsung disakiti sampai mati.”

“Elly Chun, Bretta Hua demi kebaikanmu, kamu harus pikirkan baik-baik. Bretta Hua bukan tidak mengizinkanmu menikah, dia bahkan secara pribadi sudah meminta bantuanku beberapa kali, menyuruhku membantu kamu dan Bella Yan memilih pria baik untuk menikah, dibanding siapapun dia lebih berharap kalian bisa hidup bahagia.....”

“Tuan, aku tahu semuanya, namun aku bisa bagaimana, aku tidak bisa mengontrol hati sendiri....hanya memohon agar nona memberiku kebebasan saja.”

Selesai bicara, Elly Chun langsung berlutut, di hadapan Bretta Hua.

Sekali berlutut, hati Bretta Hua juga hampir hancur, yang dia inginkan, bukanlah dia berlutut? Yang dia inginkan, hanya kebahagiaannya saja.

“Kamu berdiri.” Mata Bretta Hua juga sudha memerah.

Hayden Jiang merasa sayang pada istrinya, namun sebagai tuan pria, dia juga tidak baik berbicara terlalu banyak, hanya bisa berbalik naik lantai atas dan masuk ke ruang baca.

“Nona tidak menyetujuinya, maka aku tidak akan berdiri.”

“Dalam pandanganmu, apakah aku orang yang begitu tidak berperasaan, bisa sengaja menundamu, tidak membiarkanmu bebas? Kamu tidak ada kontrak jual diri di tanganku, Elly Chun....kamu bukan memohon padaku, kamu sedang mendesakku, kamu sedang menggunakan perasaan selama bertahun-tahun ini untuk mendesakku.”

“Nona, aku tahu anda baik padaku, aku juga sangat setia padamu...namun aku sungguh ingin bersama dengannya, mohon nona merestui.”

Bretta Hua mendongak, menatap langit-langit rumah, berusaha menahan air mata sendiri.

“Bukannya aku tidak merestui, semua pria boleh, hanya dia yang tidak boleh, Elly Chun....dia tidak boleh, kamu tidak boleh ikut dengannya, jangan.”

Bretta Hua sangat jarang mengatakan orang lain dengan nada yang begitu keras dan tegas, namun kali ini, sungguh sangat sulit menghadapi Elly Chun.

Pada akhirnya, Elly Chun dan Bretta Hua diam-diam mengalirkan air mata......

Setelah berlalu sepuluh menit kemudian, Bretta Hua menghapus air mata, memapah Elly Chun berdiri, juga mengambil saputangan kecil bersulam membantu Elly Chun menyeka sudut mata.

“Nona.....” Dalam hati Elly Chun sangat sedih.

“Kamu pergi saja, karena kamu sudah begitu tegas, apa yang bisa aku katakan lagi, tapi kamu harus mengingatnya.....jika mendapat perlakuan tidak adil, atau kesedihan, maka kembalilah setiap saat, kembali ke sisiku, selamanya di sini adalah rumahmu.” Suara Bretta Hua sangat pelan, sangat manis, sangat lembut, sama persis seperti dulu, tidak menyalahkan dan tidak mengkritiknya sedikitpun.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu