Bretta’s Diary - Bab 663 Malam Yang Penuh Angin Dan Salju

Trace Yu sambil tersenyum sambil berkata demi kata——“Aku menyerah, aku tidak akan pergi bersamanya.”

“Kenapa, mungkin itu salah satu jalan lain.” Bretta Hua merasa sayang terhadap Trace Yu.

“Mungkin karena terpikir ucapan dari Ibu Jonathan Yuan, aku ingin mempertahankan harga diri terakhir aku, mungkin aku terlalu banyak gaya, tidak bisa dengan tenang menghabiskan uang orang lain untuk menggapai cita-cita aku sendiri, kalau begitu kedepannya aku akan merasa ternodai.” Trace Yu tersenyum dengan pahit.

“Jadi kalian berdua sudah benar-benar putus?”

Hati Bretta Hua merasa tidak tega terhadap Trace Yu yang merendahkan diri seperti ini, jelas-jelas ia begitu mencintai, malah………..

Trace Yu menganggukkan kepala.

“Kamu juga jangan sedih, kalau kamu sudah berpikir demikian, hadapilah dengan tabah.”

“Tidak sedih, sebenarnya masa yang paling menyedihkan sudah aku lewati, mati pun aku tidak takut, masih takut dengan apalagi? Brett kamu tahu tidak? Aku sedih bukan karena tidak direstui oleh Ibu Jonathan Yuan dan benci terhadap keluarganya. Yang aku sedih adalah kenapa aku memiliki orang tua yang seperti itu, demi uang, harga diri pun bisa dibuang, ini adalah hal yang aku takutkan.”

“Ini juga bukan salah kamu, tidak ada orang bisa memilih orang tua sendiri, siapapu tidak bisa.” Bretta Hua sangat berhak untuk berkata demikian, karena kedua orang tua keluarga Hua juga tidak baik terhadapnya.

Hati Trace Yu sangat baik, walaupun sudah memutuskan untuk putus, namun ia sudah merasa lebih lega, ia menemani Bretta Hua berduduk dengan lama.

Bahkan saat siang hari ia masih membuat mie untuk Bretta Hua, setelah mereka makan siang, Trace Yu baru pergi.

Biasanya waktu tidur siag Bretta Hua itu kurang lebih 1 jam, tapi hari ini tidak tahu kenapa, ia tertidur sampai hari menjadi gelap.

Saat ia terbangun, sudah jam 5 sore.

Diluar sudah gelap, dan turun salju lebat.

“Sudah bulan maret, masih turun salju selebat ini?” Bretta Hua sambil mengucek matanya dan melihat ke luar jendela, salju putih serta angin barat, terasa hawa dingin yang kencang.

Sambil melihat jam tangan, sudah jam setengah 6, tapi Hayden Jiang belum pulang, Ella Chun dan Bella Yin juga belum pulang.

Dirumah pun sangat sunyi, Bretta Hua merasa bosan, ia mengeluarkan sulaman tusuk silang yang belum ia selesaikan kemarin, terus menghabiskan waktu.

Sambil menyulam, 3 jam sudah lewat, saat ia menyadarkan diri, waktu sudah menunjukkan jam 8 lewat.

Bella Yin yang pergi berkencan sudah pulang, tapi Hayden Jiang belum, tidak mengirim wechat tidak menelepon juga, Bretta Hua pun merasa sedikit khawatir.

Bagaimana pun Rainy Zhuo akhir-akhir ini tidak melakukan apapun, tidak tahu apa ia sedang bersembunyi dimana, sedang memikirkan cara membalas mereka, jadi ia sangat mengkhawatirkan keamanan Hayden Jiang.

“Nona, kamu sudah makan belum, aku membelikan kue untuk Nona.”

Saat Bella Yin pulang, ia sengaja menyuruh George Gao ke Clear Garden untuk membeli kue yang disukai oleh Bretta Hua.

Tapi Bretta Hua juga tidak begitu memilik nafsu makan, ia menggeleng-gelengkan kepala.

“Aku tidak lapar, kamu baru pulang, cepat pergi mandi air hangat dulu, hati-hati nanti demam.”

“Iya, turun salju lebat dan angin kencang di luar, dingin setengah mati.” Bella Yin sambil ngomel sambil berlari ke kamar.

Bretta Hua menyimpan sulaman tusuk silangnya, melihat-lihat keluar jendela, salju lebat masih terus berlanjut, tidak ada tanda-tanda berhenti, tumpukkan salju semakin tebal, hari gelap jalan juga licin, apakah terjadi sesuatu dengan Hayden Jiang?

Malam yang penuh dengan salju dan angin kencang ini, Bretta Hua merasa sangat tidak tenang, jadi ia tidak suka sendirian dalam malam yang seperti ini.

Ia menunggu 10 menit lagi, akhirnya Bretta Hua tidak tahan dan mengambil hpnya, menelepon ke Hayden Jiang, tersambung, namun ia tidak menjawab.

Bretta Hua merasa semakin panik, ia mengirimkan wechat bertanya kepada Graham Qin dan Bruce Wang, apakah mereka sedang bersama Hayden Jiang?

Jawaban mereka sama tidak ada, saat-saat seperti ini, wanita pada umumnya pasti akan merasa curiga apakah Hayden Jiang pergi mencari Rainy Zhuo? Menemui wanita lain?

Namun Bretta Hua tidak demikian, ia sangat mempercayai Hayden Jiang, ia takut akan terjadi sesuatu dengan Hayden Jiang, sama sekali tidak memikirkan hal yang lain.

Bretta Hua mengerutkan alisnya dengan kencang, sedang berpikir apakah ia harus menelepon ke rumah tua untuk bertanya kepada kedua mertuanya, tiba-tiba pintu terbuka.

Saat Hayden Jiang masuk ke rumah, badannya dipenuhi dengan salju…sampai kepalanya juga, dan menyertai dirinya masuk ke dalam ruamh ada terbawa hawa dingin.

Bretta Hua menaruh hpnya, langsung berjalan ke arahnya, belum sempat berkata.

“Brett, kamu menjauh dari aku, badanku sangat dingin, nanti kamu jadi kedinginan.”

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu