Bretta’s Diary - Bab 421 Menjadi Binatang Buas

Itu.. ehem tidak disangka kamu takut kepada tikus.

Graham merasa sungkan untuk mendorongnya, hanya bisa sedikit berdehem untuk mencairkan suasana ini.

Lexy tetap pada situasi canggung, dia tidak merasa ingin melakukan hal tersebut, dia memang takut dengan tikus, jika saja Bretta mengetahui hal ini, bahkan keturunan Feng yang ke 85 yang dapat memanggil pelindungnya ini takut kepada seekor tikus, hal ini pasti akan mengejutkan, maka itu setiap orang memiliki sikap lemahya.

“Benar, tikus begitu menjijikkan, melihatnya saja membuat sekujur tubuh ini merasa merinding.”

“Tidak apa-apa, dia hanya melewatinya saja, tidak akan mengigitmu, bagaimana jika kamu naik duluan?” Graham mulai bertanya.

Ditubuh Lexy memiliki sebuah aroma, aroma itu bukanlah parfum ataupun aroma make up nya, tetapi aroma obat herbal yang wangi, pertama kali Graham merasakan aroma ini, dia merasa sangat nyaman.

“Ah, maaf.”

Lexy baru menyadari jika telah membuat orang lain merasa tidak nyaman, sehingga membuat mereka ingin segera melarikan diri dan membuat dia segera melompatkan dirinya.

Tetapi Lexy juga merasa takut jika akan ada tikus yang akan keluar, dia tidak berani berjalan kedepan.

“Aku akan berada didepan, kamu jalannya dibelakangku.” Dapat dilihat jika dia takut, Graham dengan cepat melangkah kedepan, hingga membawa Lexy kedepan pintu.

“Terimakasih untuk hari ini, sampai jumpa.”

Dengan segera dia berkata dan tanpa menunggu balasan dari Graham dia telah menutup pintuya, adegan yang biasanya sangat sering diperankan didalam televisi, silahkan masuk untuk dituangkan segelas minuman, bagi nona Lexy semua ini tidak akan terjadi, karena dia tidak pernah memandang seorang pria terlebih lagi dia tidak percaya dengan cinta.

Graham hanya bisa mengelengkan kepalanya, tidak berkata apa dan segera turun kebawah, semua ini adalah sebuah kesalahan.

Pada saat ini kedua orang ini tidak menyangka, keesokkan harinya akan lebih sering berhubungan.

Hingga akhirnya sebuah kedinginan terjadi diantara Bruce dan Beatrice, dan bertemu dimalam ini.

Jika dikatakan ini sangat kebetulan, Beatrice diundang untuk menghadiri sebuah peresmian barang baru, dan secara kebetulan bos ini berteman dengan Bruce, mereka bertemu ditempat bar.

Breatrice menggerakkan kepalanya, tidak ingin melihatnya, dia menganggapnya sebagai orang asing.

Bruce memang tidak begitu banyak berbicara, juga tidak mendatanginya, jarak diantara mereka berdua terbilang jauh.

Hingga pada saatnya, ada beberapa pengusaha yang mulai mabuk, datang mendekati Beatrice, membuat Bruce berpikir.

Mengapa bisa mempunyai pemikiran, inilah maknanya sekarang.

“Nona Breatrice jarang sekali bisa bertemu, mungkin bersedia menjadi paruh waktu ditahun depan? Perusahaan kami mengeluarkan sebuah telepon genggam terbaru, aku berharap kamu dapat menjadi pembicara kami.” Tubuh bos disebuah merk telepon genggam ini tidaklah tinggi, wajahnya terlihat seperti ingin megunci, ketika berbicara kepada Breatrice menggunakan sebuah tatapan matanya, dan hampir menjatuhkan air liurnya.

“Hal ini harus dikatakan kepada perusahaan kami, diriku sendiri tidak bisa segera menjadi pembicara.”

“Jangan seperti itu, kita semua adalah teman dan harga dapat kita bicarakan lagi, bukankah pada saat itu ketika kamu menjadi pembicaranya Parker kamu langsung dihubungi secara pribadi, semua orang mengetahui hal tersebut.”

Orang itu mengetahi dengan dalam, dia segera menjadikan Parker sebagai kambing hitam, membuat amarah Breatrice memuncak, apakah dapat menyalahkan dia?

Maka itu dia segera berkata kepadanya, “Aku dan Parker memang berkata secara pribadi, karena diantarka kami dapat meminjam sebanyak 200 milyar, apakah bos Wang bisa? Jika kamu tidak dapat memberikan 200 milyar untukku, maka kita tidak perlu membahasa apapun, bagaimana menurutmu?”

Perkataan ini segera membuat amarah bos ini memuncak, dia terlihat canggung, Beatrice tidak berkata maka tidak akan membuat orang lain merasa kecewa.

Setelah ini, Beatrice mengambil jaketnya dan segera menuju kebawah, dia segera masuk kedalam lift yang tidak ada orangnya, baru saja pintu lift ini akan tertutup, Bruce telah masuk kedalamnya.

Beatrice terkejut, kemudian memutarkan kepalanya itu dan tidak berencana untuk berbicara.

Ketika Bruce masuk dia menekan tombol tutup kemudian lift ini turu dari lantai 31.

Ruangan yang terlihat kosong, seketika Bruce mendorong tubuh Beatrice kepojokan lift ini, sambil menundukkan kepalanya untuk menciuminya, seperti binatang liar.

Siapa sangka pria seperti ini, dalam seketika berubah menjadi binatang buas seperti ini?

Beatrice sungguh terkejut dengan semua ini, dia lupa melawannya juga lupa membalasnya, dia hanya dengan bodohnya di ganggu olehnya.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu