Bretta’s Diary - Bab 168 Memanfaatkan

Beberapa orang di keluarga Wang terkejut, ekspresi wajah mereka ada yang senang, ceria dan bingung.

Mama Bruce Wang dengan ramah menjabat tangan Beatrice Hua, mempersilahkan duduk.

Bruce Wang meminta pelayan untuk membawa masuk barang yang sudah dibelinya, dan berkata bahwa Beatrice Hua yang membeliya.

Nenek Wang terlihat sangat bahagia.

Saat makan, memperhatikan mereka secara signifikan.

Nenek Wang sengaja meminta Bruce Wang dan Beatrice Hua duduk di meja makan utama.

Di meja utama ini, ada Nenek Wang, orang tua Bruce Wang, kakak perempuan dan kakak ipar Bruce Wang.

Ada juga paman dan bibi Bruce Wang, semuanya adalah keluarga dekat.

Saudara besar duduk dimeja yang lainnya, jika harus dikatakan, aturan tata tertib keluarga Wang sangat banyak.

Beatrice Hua merasa pertemuan keluarga Hua sangat rumit, sekarang dibandingkan dengan keluarga Wang, tiba-tiba merasa bahwa aturan keluarga Hua lebih kekeluargaan.

Di meja makan, nenek Wang terus-menerus menilai calon istri cucunya ini.

Pertama-tama, sangat puas dengan parasnya.

Meskipun Beatrice Hua adalah artis besar, tetapi tidak banyak berias.

Matanya besar, wajahnya bulat, cantik dan menarik, Menurut Bretta Hua, kakak ketiganya sangat mirip artis Michelle Reis saat muda.

Profesinya sebagai artis ternama, memiliki reputasi yang baik, terampilan berakting, dan memenangkan banyak penghargaan.

Melihat pengasilannnya terdaftar dalam Forbes di dunia hiburan peringkat keenam dengan pendapatan 24 miliyar setahun, dan sudah menjadi wanita terkaya di antara para artis.

Dan 24 miliyar belum termasuk saham dividen di keluarga Hua.

Kemudian melihat latar belakang keluarganya, termasuk dalam empat besar keluarga terhormat, sangat sepadan dengan keluarga Wang.

Beatrice Hua untuk meraih mimpinya sebagai artis, berhenti belajar di luar negeri, dan melanjutkan pascasarjana di Sekolah Opera Nasional.

Dengan profesinya sekarang ini, pendidikan tidak begitu penting.

Nenek Wang semakin menyukainya, dan bertanya "Beatrice Hua, kamu dan Bruce Wang sudah berapa lama bersama?”

"Aku ..." Beatrice Hua dengan cepat menatap Bruce Wang.

"Nenek, kita baru bersama selama kurang dari sebulan."

“Bagaimana kalian bisa saling mengenal?” Nenek Wang penasaran bertanya.

Beatrice Hua segera menjawab. “Dikenalkan oleh Adikku yang ke-lima dan suaminya.”

"Nenek tahu, Hayden Jiang adalah teman baikku, dan istrinya adalah adik perempuan Beatrice Hua." Jawab Bruce Wang.

“Nenek juga sudah dengar, jadi kita adalah keluarga, bisa saling menjaga dan kerjasama bisnis lebih baik.”

Orang tua Bruce Wang juga mengobrol dengan Beatrice Hua.

Beatrice Hua hanya makan beberapa suap nasi, karena terlalu banyak orang, dan tidak berselera untuk makan ikan dan daging.

“Bruce Wang, kamu lihat Beatrice Hua hanya makan sedikit, kamu ambilkan dia sayur.” Kata nenek Wang.”

Bruce Wang mengambil sepotong daging dan menyuapi Beatrice Hua.

“Ayo, coba.”

“Aku lagi diet, tidak makan daging.”Kata Beatrice Hua sambil tersenyum.

“Coba sepotong, tidak akan buat gemuk, atau… aku suapi dari mulutku?”

Beatrice Hua merasa sangat kesal.

Takut Bruce Wang sungguh akan menyuapi dengan mulutnya, Beatrice Hua segera menggigit dan memakan potongan daging itu.

Setelah itu Bruce Wang mencubit pipi Beatrice Hua dengan mesra, “kamu ini kurus, harus makan yang banyak.”

Beatrice Hua merasa sangat marah, tetapi harus menahan diri dihadapan keluarga Wang.

Dia hanya bisa menginjak kaki Bruce Wang dari bawah meja.

Nenek Wang sangat senang melihat mereka berdua begitu mesra, tertawa “Aku kira cucuku ini pendiam, dari kecil tidak suka bicara, aku takut dia tidak bisa membuat perempuan bahagia, sehingga menunda pernikahannya, Beatrice Hua, kapan kalian berencana untuk menikah?”