Bretta’s Diary - Bab 676 Terlalu Kasar

“Aku begitu buruk di matamu, maksudmu aku tidak bisa menemukan Mr. Perfect?”

“Mr. Perfect mungkin tidak terlalu bisa mendominasimu.” Graham Qin memanyunkan bibirnya, tertawa di atas penderitaan orang lain.

Lexy Feng melemparkan tas dengan ganas, Graham Qin cerdas, begitu menunduk, tasnya langsung terbang tepat di atas kepalanya.

“Aku tidak takut memberitahumu bahwa hari ini benar-benar seorang pria muda berbakat, kembalinya seorang dokter medis, dengan latar belakang keluarga yang baik dan memiliki banyak uang.”

“Iyakah? Kota Jiang juga ada yang seperti ini, bagaimana bisa aku tidak tahu?”

“Berapa umurmu, semuanya kamu harus tahu? Kamu dari divisi registrasi rumah tangga? Semua orang harus melapor padamu?” Lexy Feng memutar matanya.

Kemudian dia mengganti pakaian rumah, ketika pantatnya duduk di atas sofa, dia merampas keripik kentang dari Graham Qin, membuka dan memakannya.

Layar televisi juga telah berubah dari sepak bola menjadi dunia binatang.

“Sungguh, benar-benar orang kaya?” Graham Qin masih tidak begitu percaya.

“Tidak ada artinya membohongimu, kamu mau percaya atau tidak, minggir, aku mau menonton dunia binatang.”

“Jangan jangan jangan, katakan padaku, jadi siapa dia, kamu mengatakan bahwa aku mungkin bisa mengenali namanya.”

Kata-kata Graham Qin ini benar, orang penting kota Jiang, pada dasarnya dia familiar, sudah familiar dengan kota Jiang sejak dulu.

“Namanya Han… … Han apa, biar aku pikirkan, oke… … sepertinya namanya Gab Han… …” Lexy Feng benar-benar sibuk makan, tidak terlalu ingat namanya.

Apa yang dia katakan, dia tidak memasukkan ke dalam hatinya.

“Gabreel Han?” Graham Qin mengernyitkan kening.

“Benar benar benar, dialah orangnya, Gabreel Han, waktu itu aku berpikir, kenapa namanya nama perempuan?” Lexy Feng bergumam.

Graham Qin terdiam, dan secara bertahap menghentikan senyum sinis itu.

“Kenapa? Kamu kenal tidak?”

“Ya, pernah dengar, tetapi tidak familiar, dia dan Bruce Wang seharusnya bisa, mereka berdua sepertinya ada di sekolah menengah pertama yang sama dan level yang sama tetapi dengan kelas yang berbeda. Keluarga Han benar-benar keluarga kaya, tetapi bukannya Gabreel Wang terus berada di Amerika? Kapan kembalinya.”

“Ah, menurutnya, dia kembali minggu lalu, sangat tidak menonjolkan diri, menurutnya banyak sekali temannya yang tidak tahu.”

“Menonjolkan diri? Kembali ke negaranya dan tidak memberitahukan teman-teman, kemudian menyelinap untuk kencan buta, orang ini biasa saja.” Kecemburuan Graham Qin juga kuat, langsung memberikan ulasan buruk padanya.

“Kamu jangan terlalu memburuk-burukkan dia, kencan buta juga bukan keinginannya, itu adalah sepupunya, aku adalah penggemar setia selama bertahun-tahun, sejak awal sudah membicarakan untuk mengenalkan pacar untukku, dia mengatakan bahwa sepupunya sangat baik. Kemudian, Gabreel Qin itu sepertinya pernah membaca beberapa buku yang aku tulis dulu, seperti itu, kemudian meningkat menjadi bertemu, makan.”

“Jadi bagaimana menurutmu, menolak atau menerima? Graham Qin menjilat bibirnya, bertanya dengan menyelidiki.

Lexy Feng memeluk keripik kentang, memalingkan kepala meliriknya, “Aku tidak menolak.”

“Kenapa?”

“Karena kalau nanti aku ingin makan besar, aku akan mencarinya, dia murah hati, mengatakan bahwa dia bisa membawaku makan semua makanan yang ada di kota Jiang.”

Setelah mendengar ini, Graham Qin ingin marah.

Dia langsung berdiri dan bertolak pinggang, menunjuk ke arah Lexy Feng, “Aku bilang, Lexy Feng kamu sudah begini besar, apakah kamu tidak malu? Kita tidak bisa hidup atau tidak bisa makan? Kamu tidak berpacaran dengan orang itu, kamu hanya ingin makan dan minum, kamu seperti ini sangat membuat orang lain menertawakanmu, kita berusia dua puluh tahun lebih, bisakah tidak melakukan hal seperti itu? Kamu letakkan di mana wajah yang dulu? Saat hujan dan guntur, apakah kamu tidak merasa bersalah? Apakah kamu tidak takut disambar petir?”

Lexy Feng tercengang… …

Tidak berbicara dalam waktu yang cukup lama, menunggu respons baru tergagap, “Apakah kamu begitu? Sepertinya kamu sangat bersemangat.”

“Aku… … Aku merasa bahwa kamu mengambil keuntungan dari orang lain, aku malu untukmu.” Graham Qin berdalih.

“Kalau begitu kamu juga terlalu kasar, apakah aku menumpang makan dan langsung tersambar petir? Kamu berkata seperti ini, sebelum dan setelah tahun baru kamu sudah tinggal di rumahku selama sepuluh hari lebih, apakah kamu harus dicincang menjadi abu?”

Graham Qin: … …

Melihat bahasa Graham Qin yang terbata-bata, Lexy Feng tidak dapat menahan tawa dan berguncang.

Pada saat yang sama, masuk sebuah pesan wechat di ponsel.

Graham Qin lebih cepat dari padanya, langsung merampas ponsel, membaca pesan itu.