Bretta’s Diary - Bab 885 Meyiksamu Ribuan Kali

Lalu, Bretta pun langsung mematikan teleponnya.

Patrick menjilat bibirnya, ia merasa sedikit kesal.

Di saat bersamaan, Lexy sedang memecahkan sebuah kasus.

Karena belakangan ini Graham sedang berhubungan dekat dengan seorang wanita bernama Sunny, dan yang paling penting, ia terus mengungkit-ungkit nama itu dalam telepon Wechat.

Saat sarapan pagi tadi, ia mendengar jelas Graham berkata, "Apa kau sudah membeli kalung Sunny?"

Dan akhirnya, Lexy pun tidak tahan lagi, ia harus menyelidiki baik-baik siapa Sunny ini.

Oleh karena itu, ia langsung mengirimkan pesan Wechat pada Bretta.

"Bretta, apa kau kenal Sunny?" tanya Lexy dengan cemburu.

Bretta: Tidak kenal, siapa?

Lexy: Aku curiga dia adalah selingkuhan Graham.

Bretta: ......

Lexy: Belakangan ini Graham semakin mencurigakan, dasar, dia keluar tengah malam, lalu sering pergi pagi dan pulang malam.

Bretta: Mungkin saja ia sibuk di kantornya, Hayden juga sering pergi pagi dan pulang malam.

Lexy: Sudahlah, jangan bela dia, dia itu pria brengsek...... Ia sengaja menghindariku, pagi ini ia langsung menyuruh bawahannya membelikannya kalung dan sebagainya, namanya Sunny, tiap kali aku mendengar namanya rasanya telingaku seperti mau pecah.

"Eh...... Seharusnya hanya salah paham saja?" Bretta merasa, Graham adalah orang yang baik, tak mungkin ia melakukan hal seperti itu.

Kalau tidak ia tak mungkin tak bisa melupakan pacarnya yang sudah meninggal itu selama bertahun-tahun.

Lexy sedang berkobar-kobar, setiap ucapannya penuh dengan emosi dan kemarahan.

"Dan yang paling hebat, malam-malam belakangan ini ia sama sekali tidak melakukan...... itu denganku......"

Lexy mengatakannya dengan hati-hati, namun Bretta juga tahu apa maksudnya, Bretta pun tertawa.

"Nak, nak, aduh, aduh, Kepala keluarga Keluarga Feng, apa kau bisa menahan nafsumu sedikit? Jangan katakan ucapan seperti itu, kedengarannya sangat murahan." balas Bretta.

"Aku tidak peduli, pokoknya...... Graham Qin ini adalah pria brengsek, ia brengsek terhadapku, juga brengsek terhadap Sunny, mempermainkan dua wanita, aku ingin memberinya pelajaran."

"Bagaimana caranya?" tanya Bretta.

"Rahasia, tunggu saja berita dariku."

Setelah bercerita dengan Bretta, Lexy pun membuka handphone Graham saat Graham sedang mandi.

Lalu membuka Wechat, ternyata benar......

Orang terakhir yang berbicara dengannya adalah asisten prianya, Mariano.

Kurang lebih isinya seperti ini ----

Graham: Mariano, apa belakangan ini Sunny baik-baik saja?

Mariano: Lumayan, emosinya sudah tidak begitu besar, tapi kalau bisa melihatmu, mungkin dia akan lebih senang.

Graham: Iya, aku tahu, beberapa hari ini aku tidak bisa ke sana, bantu aku menjaganya.

Mariano: Kalau begitu...... apa kau sudah memberitahukan masalah Sunny pada Nona Lexy? Apa dia akan tidak senang?

Graham: Belum, mungkin tidak, Lexy cukup toleran, kurasa dia bisa menerima Sunny, setelah Sunny sembuh nanti aku akan menceritakannya pada Lexy, lalu menjemputnya untuk tinggal di sini.

Mariano: Baiklah, silahkan kerjakan pekerjaan Anda Tuan Qin, aku akan membelikan kalungnya untuk Sunny.

Lalu, Lexy pun berapi-api.

Berani-beraninya ia mau menjemputnya sampai ke rumah? Ia bilang ia sangat toleran?

Dasar, apa dia itu buta? Sejak kapan ia toleran? Jelas-jelas dia pelit setengah mati?

Di dalam benak Lexy, ia sudah menyiksa dan memukuli Graham ribuan kali.

Ia ingin menunggu sampai Graham keluar nanti, ia akan menanyainya langsung.

Sudah bersenang-senang di luar, masih mau membawa wanita itu pulang ke rumah?

Apa dia kira kehidupan sekarang sama seperti kehidupan zaman dahulu, suka bersenang-senang dengan banyak orang?

Graham tentu saja tidak tahu apa-apa, baru saja ia keluar dari kamar mandi, ia langsung melihat ada sebuah bantal yang terbang ke arahnya.

Ia tidak sempat menghindar, dan langsung mengenai wajahnya.

"Apa yang terjadi? Lexy, ada apa denganmu?" Graham sangat bingung.

"Katakan, kapan Sunny akan datang ke rumah?" Lexy duduk di atas sofa sambil menyilangkan kakinya, ia memegang sebuah sabuk hitam di tangannya.

"Eh...... Kau sudah tahu?" kata Graham pelan.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu