Bretta’s Diary - Bab 580 Pembohong Besar Qin

“Rainy Zhuo, apa yang kamu lakukan?”

“Sangat sederhana, aku tidak akan membiarkan kamu bersama Bretta Hua merayakan malam countdown bersama.”

“Kenapa?”

“kesedihan yang aku alami dalam 5 tahun ini semua dari kamu, kenapa kalian bisa melewati tahun baru dengan tenang, dan aku harus menerima semua ini sendirian? Silahkan kalau kamu mau bilang aku egois , pergi saja kamu, tidak perlu peduli dengan hidup matinya aku, kalau aku mati juga sekarang, kamu pun jadi tidak ada masalah lagi.”

Sambil berbicara Rainy Zhuo dengan kencang menekan pecahan kaca ke leher, dia benar-benar melakukannya, bukan hanya sekedar ngomong saja, Hayden Jiang merasa, ia sudah gila.

Dengan begitu, Hayden Jiang pun tidak berani pergi, bukan karena dia masih memiliki perasaan dengan dia, namun ia takut jika Rainy Zhuo benar-benar mati, maka banyak hal akan tidak dapat di selesaikan untuk selamanya.

Kemudian ia mengirimkan sebuah wechat kepada Bretta Hua.

Hayden Jiang: Brett, maaf, aku mungkin tidak bisa pulang, Rainy Zhuo mengancam aku dengan bunuh diri, aku sedang menghadapinya.

Setelah Bretta Hua membaca wechatnya, ia mengambil jaket dan bangun.

“ibu, aku pergi sebentar ya.”

“Sudah jam segini, kamu mau kemana?” Nyonya Jiang tanya dengan kurang senang.

“Aku mau mengantarkan barang untuk Hayden Jiang, Ibu tidak perlu menunggu kami berdua.”

“Nona, aku antar Anda.” Elly ikut di belakang.

“Tidak perlu, aku bawa mobil sendiri.”

Bretta Hua semakin mandiri, ia sendiri yang membawa mobil kemana-mana, sebenarnya kalau bawa mobil itu Bretta Hua lebih stabil dibanding dengan Elly Chun, setiap kali dia membawa Elly Chun itu karena ia bisa menjadi pengawalnya.

Bretta Hua mengambil sebuah jaket panjang Moncler yang berwarna hitam, sarang tangan aja ia tidak bawa, hanya membawa satu kantong plastik langsung pergi.

Mobil yang dibawanya adalah BMW Seri 7 hitam yang ada di rumah tua Jiang, dan mobil tersebut merupakan mobil cadangan Ayah Hayden Jiang.

Tujuan Rainy Zhuo sangat jelas, ia ingin menahan Hayden Jiang, membuat ia dan Bretta Hua terjadi kesalah pahaman.

Siapa mengira, saat jam 11.50, Bretta Hua sudah sampai di rumah sakit.

Dengan buru-buru ia membuka pintu dan masuk, Hayden Jiang juga terkejut, wajah Rainy Zhuo langsung berubah drastic/

“Brett, kamu kok kemari?”

“Ingin countdown tahun baru bersama kamu, kamu tidak pulang, tentu saja aku yang kemari.” Kata Bretta Hua sambil tersenyum.

Dengan penuh sayang Hayden Jiang mengangkat tangannya, dan menutupi telinga Bretta Hua yang merah karena kedinginan, “Pasti kamu kedinginan?”

“Tidak dingin, aku tidak apa-apa, Tuan Jiang” Bretta Hua mengangkat tangan, dan meletakkan kedua tangan di tangan Hayden Jiang, dengan penuh perasaan.

Saat ini, Rainy Zhuo sudah tidak sanggup melihatnya lagi.

“Kamu takut kalau Hayden Jiang kembali ke sisi ku lagi kan, bagaimana pun kamu tidak percaya diri, kamu tidak mempercayai diri mu sendiri, kamu juga tidak mempercayai Hayden Jiang.”

Mendengar suara Rainy Zhuo, Bretta Hua mendorong Hayden Jiang.

Dan menoleh ke Rainy Zhuo dan tersenyum kepadanya, “Masalah kamu Suamiku telah memberitahu ku semuanya, kamu sendiri juga susah, malam tahun baru, ini ada pangsit, makanlah.”

Lalu, Bretta Hua memberikan kantong plastik yang ia bawa, dan di dalam kantong tersebut benar ada pangsit.

Rainy Zhuo benar-benar kesal, dan Hayden Jiang pun merasa sangat senang, EQ Bretta Hua benar-benar sangat tinggi, benar-benar salut padanya.

Saat ini, tiba-tiba terdengar suara jam dari luar jendela, mengingatkan seluruh Kota Jiang, kalau jam 12 telah tiba.

Bretta Hua merangkul leher Hayden Jiang, sambil menunjuk ke jendela, “Suamiku, kita lihat kembang api yuk.”

Hayden Jiang merangkul Bretta Hua, sambil mencium rambut panjangnya, dan melihat ke luar jendela, sama sekali melupakan kalau Rainy Zhuo juga ada disana.

Ini seolah-seolah seperti dunia ini, hanya milik mereka berdua.

Akhirnya, berhasil melihat kembang api, berhasil melewati tahun baru bersama juga, rencana Rainy Zhuo telah diselesaikan oleh Bretta Hua dengan mudah, dan perasaan Hayden Jiang kepada Bretta Hua malah semakin bertambah tanpa berkurang.

Dan pada saat yang sama, Lexy Feng sedang marah besar.

“Graham Qin, kamu total sudah terima berapa banyak uang?” Kata Lexy Feng sambil mengigit tusuk gigi dan melototi Graham Qin.

Karena orang tua di Keluarga Feng semua mengira kalau ia adalah pacar Lexy Feng, jadi pada saat malam tahun baru, semua orang membagikan angpao kepadanya, tidak lama kemudian, Graham Qin langsung mengumpulkan belasan angpao, sangat kaya raya.

“Tidak banyak tidak banyak, paling cuman puluhan juta saja.” Kata Graham Qin sambil tersenyum.

“Sini, serahkan.” Lexy Feng sambil melambaikan tangan.

“Kenapa harus menyerahkannya, ini kan punya aku?” terlihat jelas Graham Qin menolak permintaannya.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu