Bretta’s Diary - Bab 770 Kesempatan Yang Tiba

"Nona...kita..." ayah dari lelaki itu baru saja ingin berkata kepadanya, tetapi banyak sekali orang yang sedang melihat, membuatnya sulit untuk melanjutkan perkataannya.

Pada akhirnya Brettalah yang terlebih dulu mengatakannya, "Sudahlah, kalian jalan saja dulu, mobilku ada asuransi, aku akan mengurusnya sendiri.”

"Tidak bisa, anakku yang menabrakmu sehingga ini bisa terjadi, jadi saya tetap akan bertanggung jawab, nona didalam dompetku hanya ada 3.5 juta kamu terima saja dulu, dan ini saya berikan alamat rumah dan nomor telepon saya, juga fotokopi ktp asli saya, kamu menyimpannya dulu, setelah mobilmu diperbaiki, berikan bukti pembayarannya kepadaku, beberapa hari ini saya akan memikirkan cara untuk mengumpulkan uangnya yang memang seharusnya saya pertanggung jawabkan maka akan bertanggung jawab dan tidak mengingkarinya."

Selesai berkata, dengan tangan yang kasar lelaki itu menyerahkan ktp dan uang itu berserta dengan alamat dan nomor telepon yang diberikan kepadanya dengan penuh rasa hormat.

"Tidak perlu saya tidak berencana untuk menghitungnya."

"Tidak bisa begitu salah tetap salah, anakku minta maaflah kepada nona ini."

Suara lelaki itu sangat berat, meski tidak memiliki uang tetap harus berdiri tegak menjadi seorang pria.

"Nona saya meminta maaf, semua ini adalah salahku." Setelah berkata pria ini pun membungkuk tubuhnya kepada Bretta.

"Begini saja, uang akan saya terima alamatnya juga akan saya simpan, dan untuk ktp nya saya tidak mau menyimpannya, karena kamu akan membutuhkannya setiap saat, kalian boleh pergi terlebih dulu, setelah mobilnya selesai diperbaiki saya akan mengabari kalian."

"Baik , terima kasih nona."

Ayah dan anak ini akhirnya meninggalkan tempat kejadian sambil mendorong kendaraan beroda tiga yang telah rusak, tetapi masih ada orang yang sengaja memprovakasi dengan mengatakan, "Nona, kamu kenapa dengan mudah membiarkan mereka pergi begitu saja, 3.5 juta itu bahkan tidak cukup untuk mengganti lampu mobilmu, bukankah kamu akan rugi?"

Bretta tidak berkata apa-apa, tetapi dengan samar dia berkata, "Semua orang bisa membuat kesalahan, maka ampunilah mereka."

Sebenarnya, uang 3.5 juta ini dia tidak menginginkannya, tetapi di depan banyak orang yang sedang melihat mereka, ayah dari anak itu juga mau menjaga nama baiknya maka itu dia menerima uangnya.

Kemudian Bretta menghubungi pihak mobilnya untuk langsung membawa mobil balapnya itu pergi , bahkan untuk biaya perawatan mobilnya, Bretta sendiri yang membayarnya.

Seberapa besar biayanya bagi Bretta itu hanyalah sebuah angka, tetapi bagi keluarga tersebut sangatlah berarti seperti jarum didalam jerami.

Setelah Bretta mengurusi semua urusannya, dia berencana memanggil taxi dan kembali ke Orchard Cottage.

Dia merasa Hayden akhir-akhir ini sangat lelah, dia juga tidak ingin menambah beban kepada Hayden , dari sini ke kantor Hayden terbilang cukup jauh.

Jadi dia berdiri di pinggir jalan, pada saat ini... ada sebuah mobil berwarna orange dengan cepat berhenti didepan Bretta Hua.

Kaca dari mobil tersebut diturunkan, pria di dalam mobil itu bersiul kepada Bretta lalu berkata, "Halo, gadis cantik mau kemana apakah perlu diantar?"

"Baiklah, aku ingin kembali ke Orchard Cottage, apakah sejalan denganmu?"

"Sejalan, kamu mau pergi ke barat utara timur selatan juga tetap sejalan."

Bretta dengan wajah tersenyum naik kedalam mobil, duduk di sebelah pengemudi dan mengenakan sabuk pengaman.

Karena didalam mobil tersebut, bukan orang lain melainkan Parker.

Hari ini benar-benar sangat kebetulan sekali, Parker bersama dengan rekan-rekannya pergi ke luar kota untuk menonton perlombaan motor.

Saat perjalanan kembali, karena takut akan mengalami kemacetan kota maka itu dia melewati jalan ini, tidak disangka bisa bertemu dengan Bretta.

Bretta sangat mudah untuk dikenali, karena jenis peri seperti Bretta sangat susah untuk di tiru, dari jauh Parker merasa bahwa peri di depan sangat familiar.

Jadi dia memperlambat mobilnya dan dengan hati-hati melihat, ternyata memang benar itu adalah Bretta, Parker Xie sungguh merasa bahagia.

Bretta juga bahagia disaat seperti ini bisa bertemu dengan teman, didalam hatinya juga terasa hangat, maka itu Bretta masuk ke dalam mobil Parker.

Keduanya tidak ada hubungan yang spesial dan juga tidak perlu untuk saling menghindari, dalam hati keduanya sangatlah lapang.

"Kamu kenapa bisa sampai disini? Tempat yang sangat jauh dari kota."

"Aku ada pesta reuni dengan teman kuliah dulu, dan disini ada taman yang sangat besar maka itu membuat aku mampir."

"Dimana mobilmu?"

"Ditabrak orang dan sekarang sedang di perbaiki."

"Siapa yang dengan berani menabrak mobil peri ini? Aku akan pergi membuat perhitungan dengannya." Parker yang mendengar bahwa mobil Bretta ditabrak, apakah bisa terbilang baik-baik saja?

"Tidak apa-apa, aku sendiri sudah menyelesaikannya." Bretta tidak mau banyak berkata tentang masalah ini.

"Benar-benar sangat sial, apakah kamu sudah makan? Perlukah kita pergi makan dulu?"

"Tidak usah, aku juga tidak sedang lapar." balas Bretta sambil tersenyum.

Dalam hati Parker masih tetap tidak tenang, diam-diam menoleh melihat Bretta Hua , "Rok yang kamu kenakan ini sangat bagus, merek apa ini, aku juga akan membelikan satu untuk adikku."

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu