Bretta’s Diary - Bab 687 Ketegangan Memuncak

Lexy Feng bertanya, Bella Yin yang cepat-cepat kembali sambil membawa sekantong makanan memasuki ruangan.

“Nona Feng, tadi Brenda Hua datang, ia juga membawa pengawal.”

“Untuk apa dia datang?” Beatrice Hua terlihat tidak senang, ia tahu wanita ini tidak punya niat baik. Sejak ia dipecat, ia memalingkan muka dari keluarga Hua, bahkan ayah dan ibunya sendiri pun dianggapnya orang tak dikenal. Dari luar ia juga terus memfitnah perusahaan keluarga, sungguh tak ada rasa belas kasih sedikitpun.

“Dia datang untuk mencibirnya, menyuruh pengawalnya menangkap dan mengeluarkanku dari ruangan, dan meletakkan sebuket bunga putih diatas tubuh nona, seolah ia sudah mati.”

Mendengar kalimat ini, Hayden Jiang mengangkat alisnya, tatapan matanya menjadi dingin.

“Bella Yin, jangan asal bicara, tidak pantas.” Elly Chun segera menghentikannya, lagipula perkataan seperti ini tidak enak didengar.

“Aku hanya memberitahu Nona Feng, ia sungguh keterlaluan, aku segera ceoat-cepat membuang bunga putih itu, wanita itu menyumpahi nona.”

Lexy Feng merenung sejenak, lalu tiba-tiba berjalan ke ranjang pasien, dan membuka selimutnya.

Semua terkejut...

Di baju pasien Bretta Hua, di perut bagian bawah, terdapat 2 tas kain merah, berbentuk segiempat, seperti batu bata.

Lexy Feng segera mengambil 2 tas kain itu dan membukanya untuk melihat isinya. Tak ada benda yang jahat di dalamnya.

Namun benda itu bisa merebut nyawa Bretta Hua, ini adalah 2 bongkah es, yang biasa digunakan di dalam lemari pendingin.

Dan sebagian besar telah meleleh karena suhu tubuh Bretta Hua.

Tak heran keadaan Bretta Hua bisa begini parah, wanita brengsek ini semakin memperparah keadaan, di saat seperti ini masih berani menginjakkan kaki, tidak punya rasa persaudaraan sama sekali.

“Ini hampir mempertaruhkan nyawa Bretta Hua.” Lexy Feng berkata dengan pedih.

“Aku akan pergi mencarinya.” Wajah Beatrice Hua menjadi murka, ia begitu benci hingga ingin mencakar-cakar Brenda Hua, untungnya ia ditahan oleh Bruce Wang.

“Jangan gegabah, kamu seorang artis, seluruh perkataan dan tindak tandukmu diperhatikan orang banyak, dan kamu ada banyak perjanjian kontrak.”

Kata-kata Bruce Wang sungguh beralasan, hal ini membuat Beatrice Hua jadi tersadar.

“Brenda Hua sungguh kejam, karena nona kami menekannya dan mengeluarkannya dari perusahaan, maka memutuskan berbuat seperti ini? Semua lahir dari satu ibu dan ayah, sungguh cara yang tak pantas.” Elly Chun menangis sambil menyelimuti Bretta Hua, ia dan Bella Yin bergegas menutupi tubuh Bretta Hua, namun rasa dinginnya telah masuk ke tulang, sepertinya apapun yang dilakukan tak ada gunanya.

“Lexy Feng, apa yang harus kita lakukan? Mari cari cara untuk menyelamatkan Bretta Hua.”

Graham Qin menyadari Hayden Jiang sangat terpuruk, jika terjadi apa-apa pada Bretta Hua, ia tak bisa berpikir jernih.

“Benar, Lexy Feng, cepatlah tolong Bretta Hua, aku selalu merasa ia tak akan bisa...” Parker Xie juga tak bisa menahan mulutnya, begitu berbicara, semua orang memelototinya.

Tapi semua orang dalam hati mengerti, bahwa yang dikatakan Parker Xie adalah fakta.

Seluruh indikator Bretta Hua tak henti-hentinya menurun, jika tubuhnya begitu dingin, pasti akan membahayakan hidupnya.

Semua meletakkan harapannya pada Lexy Feng, Lexy Feng juga merasa gugup, dahinya berkeringat.

“Kalian semua keluarlah, aku akan memikirkan caranya.” Lexy Feng merasa kacau, pikirannya terlalu kacau.

Hayden Jiang tampak tak rela, ia mencium kening Bretta Hua, “Oh, Brett ku, kau akan baik-baik saja, kau akan segera siuman.”

Setelah semuanya pergi, Lexy Feng mengeluarkan sebuah jimat api, menyalakannya, dan mencoba menghangatkan Bretta Hua, namun sama sekali tak berguna.

Lexy Feng yang panik berjalan mondar-mandir, akhirnya, karena merasa tak berdaya, ia mengatur aliran esensi rohnya, berbaring di kasur, bergandengan tangan dengan Bretta Hua, dan memasuki dunia roh.

“Brett.”

Bretta Hua duduk di dalam gua, mendengar suara Lexy Feng, ia mendongak dengan kaget.

“Brett, cepat ikut aku pergi.” Lexy Feng tidak berjalan terlalu dalam, esensi rohnya tak dapat bertahan lama, maka ia segera menarik Bretta Hua.

Namun Bretta Hua terhadang oleh mantra gua itu.

“Aku tak bisa keluar, aku terjebak.” Bretta Hua sedikit frustasi.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu