Bretta’s Diary - Bab 559 Kedua Belah Pihak Membuat Susah

“Tidak akan, Hayden Jiang sangat mengerti diriku, aku bukannya baik kepada dia dengan niat yang bukan-bukan...... ada orang yang ingin menyakiti dia, dia adalah temanku, aku tidak bisa melihat dia disakiti begitu saja, barang itu sangat beracun, untung saja aku sudah memberikan mantra untuknya, semoga nanti dia tidak akan terkena benda seperti itu lagi.”

Sebenarnya, Bretta Hua sungguh baik, gambar mantra yang dia berikan untuk Parker Xie adalah mantra yang sangat hebat, barang itu dapat menjauhkannya dari barang-barang yang membawa sial, kekuatan jahat appaun tidak akan berani mendekati dia lagi.

Jadi, keesokan harinya saat Parker Xie muncul dengan sehat-sehat aja, orang itu......sangat terkejut.

Dia mengira dirinya tidak berhasil menyantetnya, kemudian dia mencoba mendekatai Parker Xie lagi.

Tapi, belum sampai dia mengeluarkan santet, benda itu langsung mengeluarkna suara, lalu sekujur tubuhnya langsung berasap, lalu terbakar.

Orang itu terkejut...... dan raut wajhnya langsung berubah.

“Ini...... ada orang hebat yang membantunya? Ternyata bisa menghancurkan santetku?” Orang itu sangat tidak menduganya.

Setelah gagal, orang itu hanya bisa meninggalkan Parker Xie, karena takut mantra itu mengenai dirinya.

Karena kejadian tadi, telah membunuh salah satu dari barang santetnya, hal ini sungguh sangat merugikan.

Bretta Hua tidak melupakan hal ini, saat kembali, dia langsung menghubungi Lexy Feng.

Dia tidak mengirim pesan, tapi langsung meneleponnya.

Saat Lexy Feng berada dirumah orangtuanya, dia tidak menerima telepon dari orang lain, kecuali Bretta Hua.

Bretta Hua: Lexy Feng, terjadi masalah.

Lexy Feng: Kamu jangan membuatku terkejut.

Bretta Hua: Muncul santet lagi.

Lexy Feng: Apa.......santet apa ?

Bretta Hua: Santet jatuh cinta.

Lexy Feng: Sungguh menjijikkan, sudah jaman apa sekarang, masih menggunakan benda seperti itu?

Bretta Hua: Yang terkena adalah Parker Xie, tujuannya adalah aku, untung saa itu aku, jika itu orang lain, mungkin sekarang dia sudah meninggal.

Lexy Feng: Cepat katakan apa yang terjadi sebenarnya? Kedengarannya sangat berbahaya.

Sekali mendengar yang terkena adalah Parker Xie, dan tujuannya adalah Bretta Hua, Lexy Feng tidak berniat bercanda lagi, dia tidak sabar untuk ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Bretta Hua memberitahu kejadiannya kepada Lexy Feng, dan Lexy Feng pun dibuat terkejut.

“Bretta, kamu harus berhati-hati, benda itu sangat jahat, saat kakekku masih hidup dia pun menghindari hal itu......”

“Aku mengerti, hanya saja, aku merasa mereka sengaja datang karena aku.”

“Tidak mungkin, siapa yang berani mencari mati? Siapa yang berani mengganggu guru penyihir kami?”

Kalimat ini bukan bercanda, mungkin sekarang hanya Lexy Feng yang tahu, kalau Bretta Hua adalah penyihir sejak lahir, sayangnya, demi Hayden Jiang, dia menutup kemampuannya.

“Aku juga tidak tahu, tapi aku merasa ini semua berkaitan dengan diriku.”

“Kamu jangan khawatir, begini saja, aku akan segera kembali, kemudian kita bersama memikirkan caranya.”

“Baiklah.”

Sebenarnya maksud Bretta Hua juga ingin Lexy Feng pulang, jika ada Lexy Feng, maka dia akan merasa lebih tenang.

Setelah menutup telepon, Lexy Feng segera membereskan barang, dia berencana hari ini kembali kekota Jiang.

“Apa yang kamu lakukan?” Graham Qin kebingungan.

“Kembali ke Kota Jiang.”

“Tidak merayakan imlek?”

“Kamu tinggal di sini sendiri merayakannya juga boleh.”

Graham Qin: ……

Lexy Feng membawa tas dan akan pergi, lalu ayahnya berkata, “Kamu mau kemana?”

“Pulang ke kota Jiang.”

“Kamu tidak boleh pergi, nanti subuh aka nada acara sembahyang.”

“Apa hubungannya denganku, anggota Kleuarga Feng sangat banyak, ada aku juga tidak termasuk banyak, tidak ada aku juga tidak kurang.” Lexy Feng paling tidak suka mendengar mengenai masalah keluarga, dia juga bukan ironman, kenapa harus menolong dunia? Menolong keluarganya?

Lexy Feng terus berjalan……

“Lexy Feng, malam ini adalah sembahyang leluhur, kamu bisa melihat kakekmu, apakah kamu mau melewatkan kesempatan ini?”

Lexy Feng langsung menghentikan langkah kakinya…… raut wajahnya sangat kacau, benar, jika ayahnya tidak berbicara, maka dia hampir saja lupa, setelah kakeknya meninggal, tahun ini sudah bisa menyembahyanginya.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu