Bretta’s Diary - Bab 534 Curiga Terkena Epilepsi

“Dokter, Dokter.”

Hayden Jiang memperhatikan Bretta Hua dari tadi, tapi panasnya tidak turun-turun, ia hanya berkali-kali memanggil dokter.

“CEO Jiang, Anda jangan panik.”

“Istriku dari tadi panasnya tidak turun-turun, bagaimana aku tidak panik? Kalian cepat memeriksanya dengan baik, sebenarnya apa yang terjadi, kalau terus panas seperti ini, bagaimana badannya sanggup menahan?”

Hayden Jiang selalu menjaga istrinya dengan hati-hati, karena badan Bretta Hua pada pada dasarnya memang lemah, jadi ia pun takut kedinginan.

Lalu ia terus memeluknya, dan membungkusnya dengan selimut dengan erat, namun Bretta Hua tetap berkeringat dingin, badannya bergemetaran.

Rumah sakit terbaik, dan dokter terbaik di Kota Jiang, semuanya di suruh kemari oleh Hayden Jiang.

Lima enam orang dokter level direktur memeriksa Bretta Hua dengan teliti, kemudian berkonsultasi lagi.

Dokter terakhir dengan sangat serius berkata dengan Hayden Jiang, “CEO Jiang, selanjutnya apa yang akan aku katakan, mungkin akan membuat hati Anda terluka, tapi ini hanya pendapat kami saja, belum divonis dengan detil, Anda jangan khawatir jangan marah dulu.”

“Katakan saja.” Hayden Jiang sudah tidak sabar.

“Setelah pemeriksaan dan analisis terhadap istri Anda, kami akhirnya menyimpulkan bahwa ia kemungkinan besar terkena—— Epilepsi. "

“Epilepsi?” tidak hanya Hayden Jiang, Elly Chun dan Bella Yin pun terkejut.

“Tidak mungkin, Bagaimana mungkin?” Hayden Jiang langsung menolaknya.

“Anda jangan panik dulu, kami hanya bilang kemungkinan saja, masih belum di vonis akhir, tapi gejala Istri Anda memang sangat mirip dengan Epilepsi. Dan terjadi dengan tiba-tiba, seluruh badan bergemetar, pupil melebar, orangnya juga sudah masuk ke tahap tertidur, bahkan sudah mulai ngomong sembarangan. Jadi kami ingin bertanya, apakah keluarga dari Istri Anda, ada pasien Epilepsi yang serupa?”

Hayden Jiang tertegun, melihat ke arah Elly Chun dan Bella Yin.

“Tidak ada kok, Keluarga Nona kami tidak ada pasien Epilepsi, saat Nona masih kecil juga tidak pernah terkena Epilepsi, tidak mungkin.” Elly Chun berkata dengan yakin.

“Iya, dasar kalian dokter tidak becus, hanya bisa sembarangan ngomong saja.” Bella Yin juga marah sampai wajahnya merah.

Semua juga tau kalau ini bukan penyakit yang bagus, kalau nanti Nona dikira terkena Epilepsi, bagaimana ia bertemu dengan orang kedepannya?

Sudah jelas Hayden Jiang juga tidak percaya, tetapi dia tidak ingin berdebat dengan dokter-dokter ini.

Dia langsung menelepon Profesor di Medical Centre University, dan menjelaskan kondisi Bretta Hua.

Profesor di sana tidak mengatakan bahwa itu adalah Epilepsi, tetapi dia rasa itu mungkin karena terstimulasi.

Dan akhirnya, Hayden Jiang menggendong Brettha Hua dan meninggalkan rumah sakit dan pulang ke Orchard Cottage, dan mendengarkan perkataan Profesor, menurunkan suhu tubuh Bretta Hua dengan kompres.

Seluruh tubuhnya ditempel dengan dengan stiker antipiretik, dan kemudian titik akunpuntur ketiak, dahi, dan kaki dilap dengan bola kapas alkohol.

Kemudian menggunakan handuk dingin untuk kompres dingin, terus berulang sampai dengan malam.

Akhirnya suhu badan Bretta Hua berhasil diturunkan, dengan perlahan ia pun menyadarkan diri.

Namun bibirnya masih agak biru dan wajahnya pun terlihat menakutkan.

“Bretta, Bretta, kamu lihat aku.” Hayden Jiang sambil menggenggam tangan Bretta Hua dengan erat, dan tidak melepaskannya.

“Hayden Jiang, maaf, membuat kamu khawatir.” Nafas Bretta Hua sangat lemah.

“Jangan ngomong yang tidak-tidak, kok malah minta maaf, tidak apa-apa, sayang, ada aku disini.”

Hayden Jiang menggendong Bretta Hua, dan memeluknya dengan erat dalam pelukannya, kemudian ia menggunakan dahi sendiri untuk menyentuh kening Bretta Hua.

Dia sadar kalau suhu badannya sudah turun, kemudian ia mengeluarkan thermometer untuk mengukur suhu Bretta Hua, dan suhunya sudah turun sampai 37 derajat, ia pun menghelakan nafas dengan lega.

“Nona sudah tidak membaik, Terima kasih Tuhan.”

Elly Chun dan Bella Yin ketakutan sampai hampir gila, melihat Bretta Hua sudah siuman, dan suhu tubuhnya juga sudah menurun, akhirnya batu besar di dalam hatinya pun bisa dilepaskan dengan lega.

“Bretta, kamu ada merasa tidak enak tidak? Haus tidak, lapar tidak?” Hayden Jiang bertanya dengan lembut.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu