Bretta’s Diary - Bab 375 Melewati 7 Malam

Kedatangan Lexy Feng, membuat Heyden Jiang yang terpuruk dalam putus asa menjadi ada harapan, namun hal ini dia tidak memberitahu ke siapa-siapa, karena dia juga tidak tahu apakah hal ini akan berhasil.

Untuk perusahaan, Hayden Jiang beralasan kalau Bretta Hua sakit butuh orang yang menjaganya, sudah setengah bulan ia tidak masuk kerja, kedua orang tua di keluarga Jiang mengira kalau mereka berdua sedang merajuk, jadi juga tidak banyak tanya.

Hayden Jiang mengikuti perintah dari Lexy Feng, ia pergi ke sebuah kuil tua yang ada di pinggiran kota, dalam kuil tersebut dia bertemu dengan satu-satunya orang di dalam kuil tersebut, seorang imam gila.

Iya, Imam tersebut tidak hanya terlihat sangat kotor, ia juga berbicara dengan tidak jelas, ngomong juga tidak jelas, terlihat sangat tidak bisa diandalkan.

Setelah Hayden Jiang memastikan identitas orang tersebut adalah Imam yang disebut dengan menelepon Lexy Feng, dia kemudian mengemudi ke Kota Jiang.

Dalam ruang VIP sebuah hotel

Hayden Jiang mengikuti permintaan Imam gila tersebut, memesan Bebek bakar, Daging sapi berbumbu, Daging ham asap, dan ikan kukus, terakhir tambah lagi 2 pon sorgum.

Imam gila ini langsung mulai makan dengan lepas tanpa, cara makan dia sangat berlebihan, membuat meja di sekitarnya terlihat sangat berantakan.

Hayden Jiang dengan sabar menanyakan Lexy Feng dengan suara rendah, “Apakah dia benar Imam besar yang kamu sebut itu?”

“Iya, dia adalah guru ku, dan juga satu-satunya murid dari Kakekku.”

“Ha? Dia adalah…….?”

“Dia bukan Ayahku, Ayahku tidak punya bakat, dan dia telah memperlajari pengobatan tradisional Tiongkok, dan aku pribadi tidak terlalu tertarik dengan hal itu, dan Kakek mlihat bahwa dia kehilangan orang yang mewarisi keterampilannya dan beliau merasa sangat sedih. Kemudian, dia bertemu dengan Guru ku secara kebetulan. Pada waktu itu, Guru ku masih belum sakit parah. dia hanyalah penduduk desa biasa, tetapi karena delapan aksaranya dan tulangnya yang unik, Kakek merasa dia adalah orang yang cocok untuk mewarisi keterampilannya, tetapi kemudian ... setelah terjadi kecelakaan, dia malah menjadi seperti ini, tetapi aku tetap percaya bahwa dia belum melupakan cara untuk memecahkan kutukan darah itu, kamu tidak boleh meremehkannya. ”

Lexy Feng dapat memanggilnya dengan sebutan Guru, berarti orang tersebut bukanlah orang biasa, Hayden Jiang menunggu sampai Imam gila tersebut makan sampai kenyang, ia membawa Imam yang penuh dengan bau alcohol tersebut ke kamar pasien di rumah sakit.

Setelah Imam gila tersebut selesai melihat Bretta Hua, ia sambil menyentuh jenggot yang kotor, “Gadis ini sangat menarik.”

“Guru, cepat selamatkan dia.” Lexy Feng mendesaknya dengan tidak berdaya.

“Dia sangat berani sekali, hanya seorang pemula, tidak pernah mematahkan kutukan darah, berani meninggalkan jiwa untuk mematahkan kutukan, benar-benar tidak ingin nyawanya lagi ya, tebakan kamu benar Lexy, ada tujuh penyihir di balik kutukan darah ini, mereka menggunakan kutukan di dalam kutukan, disebut juga sebagai batas kehidupan, dan menjebak jiwa gadis ini di luar pintu kehidupan. ”

“Harus bagaimana, Guru?” Lexy Feng bertanya, Hayden Jiang yang berdiri dibelakang pun jadi sangat tegang, telapak tangannya terus berkeringat.

“Kalau orang lain pasti tidak punya cara lagi, tapi kalau aku bisa.”

“Haha, aku tahu Guru kamu pasti bisa.” Lexy Feng menghelakan nafas, tapi aneh juga, orang tua ini biasanya seperti orang gila, tapi kalau sudah menyangkut profesionalisme, dia bisa tidak berhenti bercerita selama 3 hari 3 malam, dia dan Lexy Feng berkata dengan bahasa teknis, Hayden Jiang benar-benar tidak paham.

Tapi kalau kata orang tua ini ia mempunyai cara, Hayden Jiang sudah merasa sangat senang.

“Heh Bocah, kamu jangan terlalu senang dulu, kondisi gadis ini sangat rumit, kalau ingin membangunkannya, prosesnya akan sangat sulit, apakah kamu siap menyerahkan semua yang kamu miliki?”

“Aku siap.”

“Kalau nyawa kamu juga terancam?” tanya Imam gila tersebut.

“Aku tetap siap, tidak akan menyesal, mohon Imam tolong selamatkan istriku, sekarang juga.” Hayden Jiang memberi hormat dengan membungkuk kepada orang tua tersebut.

Oh, ini pria yang tangguh, tidak apa-apa, lalu mari kita coba. Kamu menyiapkan segala sesuatu sesuai dengan apa yang aku katakan, lalu membawanya pulang dan mengusir semua orang. kamu harus menjaganya selama tujuh hari tujuh malam dengan diri sendiri, dan kamu tidak boleh memejamkan mata, tapi kamu boleh makan dan minum, hanya tidak boleh meninggalkan kamarnya. aku akan meletakkan lampu pematah kutukan di tempat tidurnya, dan sumbu ini meminum darah manusia. Setiap empat jam, lampu itu akan padam. Pada saat iti, kamu perlu memberikan darah untuk dimakan sumbu tersebut, agar dia dapat terus membakar. Jika dipadamkan, anak gadis ini benar-benar habis, dewa pun tidak bisa menyelamatkan, kesempatan hanya sekali, kamu bersedia mencobanya? ”

“Siap.” Hayden Jiang menganggukkan kepala.

“Aku ingatin kamu untuk terakhir kali, tujuh hari tujuh malam tidak memejamkan mata sudah melewati batas yang bisa di tahan oleh manusia, kalau kamu tertidur selama ini berlangsung, dan sumbu tersebut mati, jiwa istri kamu tidak akan kembali, dan kamu…… juga akan kehabisan nyawa kamu, nyawa kamu tidak akan lewat dari enam bulan, kamu harus berpikir dengan baol-baik, kalau terjadi kesalahan, akan kehilangan dua nyawa sekaligus.”

“Aku siap.” Hayden Jiang mendengar semua aturan dan syarat, hatinya tetap tidak tergoyah.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu