Bretta’s Diary - Bab 763 Gaun Pengantin Senilai Milyaran Rupiah

“Baiklah aku akan mengikuti kamu, secara kebetulan aku dapat menjelaskan hal ini kepada nyonya Graham.”

Lexy memikirkan hal ini, dia ingin mencari ibunya Graham dan mengatakan semua ini, dia bukanlah istrinya Graham, dia harus segera mengembalikan kalung ini.

Siapa yang menyangka jika dirinya malah dibawah kesebuah baju pengantin yang terbesar di kota Jiang ini.

“Nona Lexy, tiga hari yang lalu nyonya telah memesan tempat ini, dan juga nyonya telah membuatkan gaun pengantin seharga 26 milyar, anda dapat mencobanya sekarang.”

Manager ditoko baju pengantin ini berkata dengan hormat dan ramah kepada Lexy.

“Berapa harga gaun pengantin ini?”

“26 milyar...”

Lexy merasa kakinya melemas dia hampir saja terjatuh.

“Nona Lexy apakah tidak apa-apa?” Manger wanita ini menjulurkan tangannya.

“Tidak, tidak apa-apa, itu... dimana nyonya Qin berada aku ingin bertemu dengannya.”

“Nyonya tidak berada disini, semua ini dia minta dari seketarisnnya, tetapi seketarisnya juga sudah kembali.”

Lexy : ...

“Apakah ada yang diinginkan oleh nona Lexy, anda dapat mengatakan hal ini kepada saya dan saya pasti akan membuat anda melayani anda dengan baik.” Wanita itu mengira Lexy sedikit merasa tidak puas..

“Tidak tidak tidak, aku tidak membutuhkan apapun.”

“Jika tidak maka cobalah gaun pengantin ini, diatasnya juga diberikan tempelan diamond... sangatlah indah... nona Lexy sangatlah beruntung.”

Lexy yang merasa kebingungan telah ditarik kedalam ruang ganti, otaknya masih terus saja berputar.

Setelah dia didandanin oleh beberapa orang, kemudian...

Seseorang didalam kaca ini, dirinya sendiri merasa terkejut.

Apakah ini dia?

Lexy membesarkan kedua matanya.

“Astaga, setelah nona Lexy didandanin sungguh terlihat cantik, jika nyonya melihat ini pasti akan merasa bahagia.”

Manager ini segera memotret Lexy kemudian mengirimi nyonya Qin di kota Sheng.

Lexy tercengang seketika, ai? Dimana ini dan apa yang aku lakukan? Kenapa aku bisa menggunakan gaun ini.

Lalu ketika tidak ada yang menyadari dia melepaskan gaun ini sambil mencari alasan menuju kekamar kecil.

“Astaga... orang tuanya Graham, begitu ketatkah? Apakah mereka sangat suka mengatur hidup seseorang? Pantesan saja Graham pergi begitu saja.”

Lexy menarik nafasnya...

Pada saat ini telepon genggamnya berbunyi.

“Halo?”

“Aku telah mengirimi kamu pesan entah kemana kamu pergi, kita akan makan malam dimana?”

“Makan kamu.” Lexy sedikit tidak sabar seperti akan marah.

“Baguslah, aku akan menunggumu dan mandi.”

Lexy : ...

“Graham apakah keluargamu begitu terlihat sangat akrab, ibunya tidak menghubungiku lalu segera membeli studio pernikahan lalu juga memesan gaun pengantin, sungguh tidak bisa dimengerti...” Lexy berkata dengan kasar.

Graham yang mendengar ini tidak merasa aneh.

“Lihat mereka seperti itu, mereka berkata jika mencintai aku, benar memang mereka mencintai aku, tetapi juga mengatur aku...”

Jika didengar dari perkataannya Graham, Lexy kembali bertanya, “Apakah ketika kamu kecil mereka seperti itu?”

“Benar, selalu seperti itu.”

“Jadi pada saat kamu bersama dengan Snow...”

“Setelah ibuku tahu dia segera meminta Snow untuk tinggal dirumah kami, awalnya Snow tidak terbiasa, pada saat itu aku baru berumur berapa, masih anak kecil dan tidak mengerti apapun.”

“Eh... sungguh menakutkan.” Lexy seketika merasa kasihan kepada Graham.

Awalnya mengira orang tua Graham terlihat baik begitu juga sikapnya, siapa sangka begitu suka mengontrol orang lain.

“Tidak peduli, yang jelas aku telah pergi dari rumah ini selama bertahun-tahun, jika ibuku kembali muncul, maka kamu gunakan saja kekuatanmu, maka semua ini akan selesai dan tidak perlu memperdulikan mereka.”

“Ai, benar sekali itu, hebat sekali otakmu berputar.” Lexy tertawa.

“Lexy...”

“Iya?”

“Mungkinkah kamu karena ayah ibuku yang ikut campur membuat kamu tidak menginginkan aku lagi? Bisakah kamu seperti itu?” Graham bertanya dengan pelan dan terlihat agak dingin.