Bretta’s Diary - Bab 139 Susah Untuk Dikatakan

Bruce Wang: ...

Bruce Wang tidak menyangka bertemu dengan masalah seperti ini.

"Bretta Hua, ayo pergi."

"Jadi gimana dengan Beatrice Hua ..." Bretta Hua masih tidak tenang.

"Tidak apa-apa, ada tuan muda Wang."

Ide buruk apa yang Hayden Jiang pikirkan, Bruce Wang tidak tahu, tapi Beatrice Hua melekat padanya seperti cumi-cumi, benar-benar canggung….

Pada akhirnya, asisten Beatrice Hua dan Bruce Wang menyingkirkan Bretta Hua dari pintu belakang KTV. Syal di kepala mereka, dan mereka takut bahwa media akan sembarang menulis berita.

Namun, di dalam mobil, asisten itu menyetir, hanya mendengarkan Beatrice Hua selalu berbicara ...

Dan air liur itu ada di sekujur tubuh Bruce Wang, dan bekas lipstik sialan itu.

Pada akhirnya, Bruce Wang memeluk Beatrice Hua kembali ke apartemen dan menyerahkannya kepada asisten sebelum pergi.

"Tuan Muda Wang, aku tidak bisa menahannya hari ini. Ketika Beatrice Hua bangun, aku akan membiarkan dia meminta maaf padamu." Asisten itu meminta maaf.

Bruce Wang meliriknya di tempat tidur, "Baiklah, tunggu sampai dia bangun, biarkan dia meneleponku."

Ketika Bretta Hua dan Hayden Jiang pulang, sudah jam satu pagi.

Bretta Hua jarang tidur selarut ini, dan memang kantuk, ditambah terpaksa minum bir di KTV.

Secara alami menjadi pusing ...

Jadi setelah Hayden Jiang mengantar Bretta Hua ke kamar, Bretta Hua duduk di tempat tidur besar.

Ketika dia belum pergi, dia hanya menatapnya diam-diam.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Bisakah aku disini dulu?" Dia bertanya.

"Apa katamu?" Bretta Hua bertanya padanya.

"Jika kamu ingin aku mengatakan sesuatu, maka aku tentu ingin tetap disini."

"Kamu bermimpi, Tuan Hayden Jiang, kembali ke kamarmu, aku lelah ..."

"Kalau begitu biarkan aku menciumnya." Setelah itu, tanpa menunggu reaksi dari Bretta Hua.

Hayden Jiang juga sangat cepat, langsung memegangi wajahnya, membidik mulut kecil ceri, dan menciumnya.

Ketika dia mencum bibir merahnya, dia cukup terpana itu sangat provokatif.

Ini ...

Ciuman Bretta Hua dicuri, dan dia jelas marah. Ketika dia akan menyerang, dia merasa ada sesuatu yang salah.

Wajahnya perlahan berubah putih, dan ada rasa sakit yang tajam di perut bagian bawahnya ..

"Bretta Hua, ada apa denganmu?"

Dia sadar ada yang tidak benar, dan Hayden Jiang dengan cepat berjongkok dan mengambil tangannya, tangannya yang kecil terasa dingin.

"Tidak apa-apa, kembali." Ketika Bretta Hua berbicara, nafas yang jelas jauh lebih lemah.

"Bagaimana bisa, aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit."

"Tidak."

"Taat, kamu sakit, pergi ke rumah sakit," Hayden Jiang bersikeras.

Bretta Hua harus menggigit bibirnya dan berkata yang sebenarnya, "Aku tidak sakit, aku datang bulan."

Hayden Jiang canggung ...

Bagi Hayden Jiang, benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapi keadaan darurat seperti itu.

"Breta Hua, kalau begitu apakah aku ... perlu melakukan sesuatu?"

"Kamu keluar dan cepatlah pergi." Perut Bretta Hua juga tidak cukup baik.

Sebenarnya, hari ini bukan tanggal yang tepat datang bulan, tetapi mungkin karena berani minum bir dingin di KTV, jadi lebih cepat.

"Kamu tolong bantu aku untuk pergi meminta bantuan dari Elly Chun dan Bella Yin."

Hayden Jiang juga panik, dan dengan cepat keluar untuk mencari Elly Chun dan Bella Yin, dan kemudian pergi mencuci muka, agar sadar dan menunggu di pintu.

Setiap kali Bretta Hua datang bulan selalu sakit.

Dan itu adalah keturunan dari ibunya, dan tidak ada solusinya.

Menurut teori ilmiah dokter, itu disebut penyakit bawaan.

Ini bisa sangat amat sakit.

Setengah jam kemudian, ketika Bella Yin keluar, Hayden Jiang masih di depan pintu.

"Tuan, kenapa kamu tidak tidur saja?"

"Bagaimana keadaan dia?"

"Ah, dia tidak apa-apa, sebulan sekali, penyakit lama."

"Apakah ada cara lain untuk mengobatinya?" Dia bertanya dengan cemas.