Bretta’s Diary - Bab 679 Memahami Musuh

Rainy Zhuo mengatakan ia mempunyai kanker perut. Membuat orang tak menyangka ia selicik itu.

Bretta Hua tiba-tiba menyadari, wanita seperti ini, yang demi kepentingan pribadinya, rela melakukan apa saja tanpa peduli akibatnya, sungguh orang yang mengerikan.

Dulu pada awalnya Hayden Jiang bisa berpacaran dengan wanita seperti ini, sungguh nasib buruk. Bretta Hua tak percaya ia bisa berubah menjadi seperti ini.

Jelas ia adalah orang seperti ini. Lebih mudah mengubah gunung dan sungai, lebih sulit mengubah karakter seseorang.

Dilihat dari hal ini, kejadian bergantungan di ujung tebing itu, bagaimana bisa terjadi, benarkah karena pergi berenang?

Mendengar Rainy Zhuo berkata seperti ini, seluruh kota Jiang menjadi heboh, semua orang menelannya mentah-mentah dan menjadi marah.

Habert Hua dan Nyonya Hua juga tak berdaya, melihat keadaan yang disebabkan gadis ini.

Akhirnya, Belinda Hua mengambil alih, ia menyetir ke rumah orangtuanya, dengan bantuan pihak yang berwajib, ia menenangkan kekacauan ini.

Namun, masalah itu belum selesai. Akting Rainy Zhuo yang luar biasa membuat orang-orang lupa, bahwa baru-baru ini ia masih terlihat keluar masuk restoran mewah, dan memakai sepatu seharga ratusan juta.

Maka bisa dibilang manusia sangat pelupa, hanya mengingat apa yang sedang terjadi di depan mata. Wanita yang manipulatif ini dalam sekejap terlihat begitu polos dan tak berdosa.

Bretta Hua mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan Wechat pada Hayden Jiang. Hayden Jiang juga tahu tentang masalah ini, namun ia tak bisa menyelesaikannya sekarang. Saat ini Hayden Jiang sedang bertemu dengan seorang asing untuk membahas kerjasama dengan sebuah bank asing.

Siapapun yang menelepon atau mengirim pesan, ia tak mempedulikannya, kecuali Bretta Hua.

Bretta Hua: Hayden Jiang, apakah kau sudah lihat berita? Apakah benar Rainy Zhuo terkena kanker perut?

Hayden Jiang: Sudah, jangan pedulikan dia, biarkan saja.

Bretta Hua: Tapi kali ini ia datang dan bersujud di depan orangtuaku, aktingnya sungguh luar biasa. Ia benar-benar menggiring opini publik.

Hayden Jiang: Tunggu urusanku selesai, aku akan mengurusnya.

Bretta Hua: Jika Rainy Zhuo benar-benar terkena kanker perut bagaimana? Apakah kau masih tega melawannya?

Hayden Jiang: Ia yang berbuat jahat akan mendapat kehancuran. Brett, kau lebih mengerti tentang ini daripada aku. Aku percaya akan hukum karma. Jika ia benar-benar terkena kanker perut, itu adalah hasil perbuatan jahatnya sendiri.

Sebenarnya, Bretta Hua bukanlah orang yang suka curiga, namun perkataan Hayden Jiang ini sungguh membuatnya lega.

Yang paling ditakutkannya adalah perasaan simpati seorang pria. Begitu mendengarnya memiliki penyakit yang mematikan, ia akan merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Namun Hayden Jiang tak hanya tidak mempunyai perasaan itu, ia juga sangat muak pada Rainy Zhuo saat ini. Ia bahkan menggunakan kata-kata hukum karma, yang menunjukkan Tuan Jiang melihat hal ini dengan jernih.

Bretta Hua sangat beruntung, pria yang dicintainya sungguh bijaksana, sehingga ia tak pernah menerima perlakuan salah.

Demi Hayden Jiang, tak peduli rintangan apapun, tak masalah, karena ia pantas diperjuangkan.

Hari itu, setelah berakting, Rainy Zhuo pingsan. Ia segera dilarikan dan dimasukkan ke Fourth Hospital of Jiang.

Bretta Hua secara khusus menjenguk Rainy Zhuo. Ia begitu suka berakting, tentu ia harus menandinginya.

Elly Chun belum kembali, Bella Yin ikut, Blacky juga selalu ingin mengikutinya. Bretta Hua menjadi tak tega, akhirnya ia membawa Blacky juga.

Di kamar rumah sakit.

Rainy Zhuo terbaring disana, terlihat sangat meyakinkan, ini bukan pertama kalinya ia berpura-pura sakit.

Untuk menghindari awak media, Bretta Hua dan Bella Yin masuk melalui pintu samping secara diam-diam.

“Aku tak menyangka, kau sungguh suka mengutuk dirimu sendiri dan sangat suka masuk rumah sakit.” Bretta Hua membuka pembicaraan dengan mencibir.

Rainy Zhuo memandang Bretta Hua dan tertawa, “Masih banyak lagi hal yang tak bisa kau bayangkan, perjalanan masih panjang, ini baru permulaan. Kecuali kau membunuhku, sepanjang aku masih hidup, kau dan Hayden Jiang tak akan merasa damai sedikitpun.”

“Kamu sungguh terbuka mengatakannya, apakah tidak takut aku merekamnya untuk kutunjukkan pada Hayden Jiang, pada semua orang?”

“Tidak mungkin, kau orang yang terhormat, tak mungkin melakukan hal tercela seperti itu. Di matamu, bukankah kau adalah protagonis dan aku antagonisnya?” dalam hati, Rainy Zhuo sangat yakin Bretta Hua tak akan melakukan hal tercela seperti merekamnya. Lagipula, Bretta Hua tidak membawa alat perekam, maka tidak perlu dikhawatirkan.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu