Bretta’s Diary - Bab 12 Aku Akan Tinggal Di Rumah Mempelai Wanita

“Ini bukan barang yang harus aku ambil.”

Bretta Hua sangat tahu diri, ini adalah kawin kontrak, maka... bagaimana bisa menganmbil uang orang lain?

Lagipua melihat dari kartu gold hitam ini, juga tahu bahwa dalamnya pasti ada jumlah uang yang tidak sedikit.

Hayden Jiang melihat kartu itu sekilas, lalu memberikannya ke tangan Bretta Hua lagi.

“Ambil saja, ini adalah uang pengganti panggilan, memanggil ayah dan ibu tidak boleh sia-sia begitu saja.....Tetapi mereka cukup dermawan, dalam ini harusnya ada 2 miliar. ”

Bretta Hua menjadi terkejut, 2 miliar, bukan jumlah yang sedikit, ini adalh jumlah besar.

“Ini terlalu banyak, sebagai simbol beri sedikit saja sudah cukup, kalau tidak, kartu ini kamu ambil saja, kamu beri aku beberapa juta saja sudah cukup. ”

“Apakah kamu menganggap kami Keluarga Jiang kekurangan uang?” Tanya Hayden Jiang lagi.

Bretta Hua menjadi terdiam.....

Baiklah, Keluarga Jiang paling punya banyak uang, seluruh dunia tahu bahwa Keluarga Jiang banyak uang.

Bretta Hua juga malas terus membahas masalah ini dengan Hayden Jiang, dia membalikkan badan, dan duduk di depan meja rias sedang mencabut antingnya.

Kamar ini adalah kamar yang disiapkan untuk Hayden Jiang, karena pernikahan mereka berdua terlalu mendadak, jadi tidak ada kesempatan untuk mempersiapkan kamar baru.

Jadi hanya bisa tinggal disini saja.

“Aku akan menghapus riasan dan bersiap istrirahat, apakah kamu masih belum mau pergi?” Ucap Bretta Hua kepada gambar lelaki yang ada di cermin itu.

“Pergi? Aku adalah suamimu, kamu menyuruhku pergi kemana?” Hayden Jiang tersenyum.

“Tapi kita adalah pasangan palsu.”

“Tapi kita akan bersama selama 3 tahun, hari pertama sudah pisah tempat tinggal, kamu menyuruh ayah dan ibuku berpikir apa, ini adalah rumahku.”

Satu perkataan, membuat Bretta Hua terdiam lagi.

Sekali ini, dia sungguh kurang berpikir, tapi juga tidak bisa menyalahkannya.

Selama 20 tahun, Bretta Hua selalu tinggal bersama nenek nya di Hillside.

Sangat jarang turun gunung, didekat nya juga tidak pernah berhubungan dengan terlalu banyak lelaki, jadi sekali memikirkan, mereka berdua harus tidur dalam satu kamar, membuatnya gugup.

“Elly Chun dan Bella Yin?” demi menghindari kecanggungan, dia mengubah topik.

“Mereka berdua, pelayanmu?” Hayden Jiang juga menyadarinya.

Anak Keluarga Hua yang satu ini, kemanapun pergi selalu membawa dua gadis yang umurnya hampir sama.

Selalu mengurusinya, dan juga terlihat sangat hebat.

“Mereka berdua satu di lantai atas sedang membuat sup untukmu, satu lagi berkata ingin melapor balik, lalu diantar supirku kembali kerumah Keluarga Hua.”

Kemudian suasana menjadi sunyi kembali.......

Bretta Hua menghapus riasan dengan tenang, Hayden Jiang berada disamping terus melihatnya.

Awalnya mengira bahwa setelah menghapus riasan, wajah cantiknya akan menjadi berkurang.

Tetapi, tidak terpikirkan, Bretta Hua yang sudah menghapus riasannya, wajahnya sungguh bagus, putih bersinar, dan juga diusianya yang sekarang, wajahnya sungguh putih lembut.

Sepasang bola mata, hitam bersinar, dalam matanya seperti ada bintang.

Setelah selesai menghapus riasan, Bretta Hua berdiri, mengambil baju tidur yang sudah disiapkan sebelumnya.

Dia menatap Hayden Jiang dan berkata, “Kamu tidur di kasur, atau di lantai?”

“Tentu saja di kasur.” Ucap Hayden Jiang dengan sengaja.

Bretta Hua menjadi penasaran, sangat terlihat, dia menjadi tercengang.

Dimana ada pria yang tidak mengerti seperti dia, menyuruh wanita tidur di lantai, sungguh tidak gentleman sama sekali.

Dia menjadi kesal, tetapi dia menahannya agar tidak menjadi marah.

Dia mengangguk, “Maka aku akan membentang kasur di lantai”

Setelah selesai berkata, dia mengambil baju tidur dan pergi ke kamar mandi untuk menggantinya.

Hayden Jiang bersandar di tempat tidur, memegang dagunya dengan satu tangan, dia merasa bahwa kejadian tadi sungguh menarik.

Setelah mengganti baju tidur, kalimat pertama yang diucapkan Bretta Hua adalah, “Besok aku akan pindah ke Orchard Cottage Mayfair dan tinggal disana, nenekku meninggalkan villa untukku disana.”

“Jadi, apakah aku harus pindah bersamamu?” Tanya Hayden Jiang.

“Terserah.” Jawab Bretta Hua.

“Ngomong-ngomong, sebenarnya bukan kamu yang menikah denganku, tapi aku yang menikah denganmu dan harus tinggal bersamamu?” Hayden Jiang terus mempermainkannya.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu