Bretta’s Diary - Bab 540 Rasa Dari Rumah

"Kalau begitu dipanggil -- yi pian sheng ge...

Bretta dengan malu menganggukan kepala, "Apakah ini karya Ouyang Xiu《Cai Sang Zi》? Yi pian sheng ge zui li gui."

"Istri aku benar-benar berpengetahuan tinggi, tidak pernah kesekolah, tapi bisa mengerti jelas tentang pendidikan tinggi." Jayden memuji istrinya.

Jika ini dizaman kuno, maka ini akan dibilang wanita yang paling pintar, bisa catur, kecapi, puisi, menggambar dan lagu apalagi semuanya sangat mahir, maka akan dibilang wanita yang berbakat disebuah generasi.

"Kamu jangan katakan begini, jangan melihat tinggi aku, aku tidak sepintar yang kamu bilang."

"Hayden, kamu bersama Brett sudah boleh turun, kita sudah mau mempersiapkan makan malam."

"Kenapa sangat cepat?" Bretta terkejut, dalam hati berpikir makan siang tadi baru makan tidak lama.

"Jangan terkejut, setiap tahun ditahun pertama, kita selalu begini, apalagi ibuku jika dia bisa dia ingin satu hari masak empat kali." Hayden berkata.

Bretta mengejeknya, dia tahu ibu mertua sangat mementingkan festival seperti ini.

Lalu dengan Hayden turun kebawah.

Makan malam dipersiapkan sangat mewah, Bretta sedang didapur bantu ibu mertua mencuci sayur.

Hayden dengan ayah diluar menyusun mangkok dan sumpit, pembagian kerja sangat jelas.

Malam hari jam 6, Keluarga Jiang empat orang duduk melingkari meja bundar itu.

Ada 18 sayur, semua adalah masak-masakan yang sangat enak.

Ayah Hayden juga mengambil keluar wine yang sudah dikoleksi sangat lama itu, empat orang itu menuangkan sedikit.

"Ini adalah barang bagus, Tumben ayah aku hari ini bisa dikeluarkan."

"Ini karena ayah kamu melihat ada menantunya disini?" Nyonya Jiang tertawa.

"Wine ini adalah waktu kamu hamil Hayden, waktu itu kebutulan aku keSwiss, membeli pulang, wine ini juga sudah dua puluh tahun lebih."

Bretta terkejut.

"Wine ini dengan umur aku sama, harga pasaran seharusnya seharga tiga milliar enam ratus juta."

"Tiga milliar enam ratus juta disaat itu belum tentu bisa membelinya, karena tahun itu produksi wine tidaklah tinggi, jika ada juga hanya menjual kepada hotel luar negri, aku juga kebetulan tinggal dihotel yang mempunyai wine ini, waktu itu aku membeli untuk ingin diminum, kemudian berpikir kembali, mungkin ini takdir juga, makanya bisa disimpan sampai sekarang."

"Brett sudah tahu, kamu harus minum banyak." Hayden berbisik ditelingan Bretta.

Bretta mengangguk kepala, benar harus minum banyak, karena maknanya sangat berarti.

"Sini sini sini, kita bersulang dulu, aku berharap ayah dan ibu sehat selalu, panjang umur, berharap istri aku selalu muda, bahagia dan sehat." Hayden mengangkat gelasnya.

Bretta merasa sangat senang, dengan suara rendah berkata, "Aku juga berharap ayah dan ibu bisa senang-senang dan semua masalah berjalan dengan lancar, dan berharap suami aku karirnya bisa berkembang terus dan suskes terus."

"Baik, aku juga berharap kalian bisang saling mencintai sampai seumur hidup dan saling membantu." Ayahnya dengan senang berkata.

"Aku berharap kalian bisa dengan cepat mempunyai anak, agar aku dan ayah kamu bisa cepat menggendong cucu." Nyonya Jiang hanya mempunyai harapan ini, membuat Bretta wajahnya menjadi merah.

Bretta dalam dua puluh tahun ini, pertama kali merasakan kehangatan keluarga yang sangat senang itu, ini karena dulunya dia tidak pernah merasakan.

Hayden mempunyai keluarga yang sangat bahagia, Bretta juga sangat senang dapat merasakan keluarga yang hangat ini benar-benar sangat senang.

Apalagi sedang melihat semua rumah menghidupkan lampu, menjadi merasa rumah ini sangat hangat seperti musim semi.

Kebahagian ini tidak bisa dikatakan dengan ucapan, ini adalah kebahagian dari dalam sampai luar.

Ini juga yang dinamakan dengan rasa dari rumahkah?

Satu sisi, Graham membawa Lexy pulang kekampung, tapi membuat Keluarga Feng terkejut, ini pertama kali Lexy membawa pria pulang.

Dan Lexy tidak pernah pacaran, tidak ada satu pria, kali ini, semua orang menganggap dia sebagai calon suami Lexy.

Keluarga Feng sangat antusiasme, malam itu membuat Graham minum sampai mabuk.

Membuat Lexy sangat marah dan dibawah meja menginjak kakinya.

"Lexy, aku tidak enak badan...... ingin muntah." Graham bersandar dibahu Lexy, sangat pusing.

"Bisakah kamu jauh dari aku, kamu sangat bau alkohol, aku sangat marah, kamu sangat pintar, kenapa bisa dibuat mabuk oleh mereka, apakah kamu bodoh, mereka sengaja, apakah kamu tidak melihatnya?" Lexy benar-benar sangat marah.

"Aku tahu, aku tahu semuanya, tapi aku ingin meminumnya, aku tidak boleh membuat kamu malu." Graham dengan tidak begitu sadar bicara.

Lexy saat ini merasa ada yang aneh tapi tidak bisa mengatakan keluar......

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu