Bretta’s Diary - Bab 396 Tidak Rela Dilepaskan

Hingga seorang dari teman-temannya Jonathan berkata, “Teman jekej, pria tertampan sedang bertanya, jika menjadi pacarmu apakah dia akan mendapatkan tambahan pelajaran secara gratis? Apalagi karena sering bermain basket, banyak pelajaran yang membuat dia bolos, maka itu... kamu mengerti bukan?”

Pada saat ini Trace baru mengerti semua ini astaga dia tidak berani percaya, kebahagiaan ini datang dengan tiba-tiba bukan?

Trace berkata dengan semangat.

“Jonathan, kamu kamu kamu...”

“Kamu berikan aku pelajaran tambahan, maka aku akan mengiyakannya.”

“Tambahan pelajaran tambahan pelajaran, aku tidak akan memungut biaya.” Trace dengan semangat melambaikan tangan, semua ini seperti mimpi.

Jonatahn tersenyum berjalan kearah lapangan, setelah beberapa langkah dia menoleh kearahnya, “Setelah pulang sekolah kita bertemu digerbang sekolah utara dan kita akan makan malam bersama.”

Trace sangat bahagia, dia hanya bisa menutup mulutnya sudut matanya telah meneteskan air mata dan menganggukkan kepalanya.

Kemudian Jonathan kembali bermain basket, Trace kembali ketempat penonton.

Dengan semangat dia memegang tangannya Bretta, “Bretta, Bretta...”

“Aku telah melihatnya selamat ya.” Bretta tersenyum.

“Kamu segera sadarkan aku jika semua ini bukanlah sebuah mimpi.” Trace memegang tangannya Bretta, lalu diletakkan diwajahnya.

“Ini bukan mimpi.” Bretta menepuk dengan pelan.

“Tidak bisa, lebih keras sedikit ayo periku.”

Bretta dengan tidak bisa apa-apa, hanya tersenyum dan menepuk Trace dengan keras, barulah dia percaya jika semua ini bukan mimpi.

“Astaga, Jonathan adalah pacarku sekarang?” Trace duduk termenung ditempat penonton, dia masih merasa tidak percaya.

“Pernyataan cintamu ini, anak lelaki normal akan merasa tidak kuat, kamu sungguh hebat.” Bretta memberikan pendapat.

“Haha, aku hanya berkata dengan sembarangan dan tidak ada persiapan, astaga apakah tadi memalukan...”

Trace bersemangat dan tidak tahu harus bagaimana, dia terus saja memegang wajahnya juga merasa malu.

Sebenarnya Bretta tahu jika Trace menyatakan cinta dengan berhasil, operasi adalah yang terpenting, apalagi dengan kondisi Trace yang seperti itu Jonathan tidak akan menerimanya.

Bukannya berkata selera Jonathan terlalu tinggi, tetapi Tracelah yang tidak melihat dengan tinggi.

Tetapi hari ini begitu terlihat, terlihat lebih baik sekarang, walaupun kecantikannya tidak bisa dibandingkan dengan Bretta Beatrice.

Tetapi ditengah-tengah semua orang akan terlihat jelas, maka itu Jonathan tidak dapat menolaknya, apalagi Trace orang yang sangat hebat, pintar juga baik, ketiga hal ini sudah sangat baik.

Hal inilah yang dilihat oleh Jonathan, maka ketika berita ini tersebar disekolah, semua orang merasa tercengang.

Para wanita menjadi asem seperti lemon, dari belakang mengatai Trace karena melakukan operasi dan juga mengatai ada yang salah dengan matanya Jonathan.

Ada juga yang berkata karena Jonathan ingin mendekati Bretta maka dari itu menerima Trace, hanya memanfaatkan dia saja, tetapi sangat jelas karena Trace sangat pintar, dia tidak peduli dengan semua perkataan itu.

Setelah pulang sekolah Trace dengan secepat kilat mencari pacarnya, Bretta juga segera pergi dengan mobilnya.

Tetapi hal yang dia bingungkan adalah dia bertemu dengan Parker.

Sebenarnya bertemu dengan Parker, membuat perasaan Bretta menjadi kacau, kenapa? Karena ketika hari itu dia mengalami masalah, Parker sangat peduli padanya dan memohon kepada Hayden untuk bertemu dengannya.

Tetapi sekarang mereka telah lupa dengan ingatan itu, hanya Bretta dan Lexy yang mengetahui ini.

“Bretta, aku datang untuk bertemu dengannmu, telah lama kita tidak bertemu, hati ini... terus saja tidak bisa melepaskan.” Parker dengan lembut berkata.

Bretta tidak tahu harus berkata apa, hanya tersenyum dan berdiri disana.

“Bagaimana dengan obat-obatan itu, apakah masih kambuh ketika musim dingin?”

“Obat itu masih aku gunakan, khasiatnya juga bagus, tidak kambuh ketika musim dingin dan berguna sekali untuk musim dingin ini.” Bretta memasukkan tangannya dikantong bajunya dan wajahnya terlihat sangat lembut.

Melihat Parker yang mulai luluh ini, dia melihat kearah wajah Bretta dan berkata, “Tidak tahu apakah aku terlalu peka, tetapi aku merasa kamu... seperti ada yang berbeda, kamu terlihat berbeda dengan dulu, seperti ada rasa yang aneh, tetapi aku tahu kamu yang sekarang berubah kearah yang lebih baik, membuat orang lain tidak dapat melupakannya.”

Sebenarnya, ketika Bretta tersadar kembali, membuat dia berubah jauh menjadi lembut dan mudah tersenyum, dirinya yang dingin itu telah berubah menjadi lembut dan tenang.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu