Bretta’s Diary - Bab 809 Memakai Semua Kekuatannya

Bretta Hua menutup matanya dan tidak berani mendengar lagi, karena mengira yang dikatakan Hayden Jiang adalah, aku akan menghabiskanmu, atau tidak mau lagi dengan kamu.

Akhirnya Hayden Jiang menggunakan tenaga yang begitu besar, lalu, “Aku akan……menangis didepanmu.”

Bretta Hua:……

“Dengar tidak?”

“Hmm……Tuan Jiang, aku mengira kamu akan berkata, kesalahan aku yang lain.”

“Jangan bodoh lagi, kesalahan kamu, aku kemana lagi mencari istri seperti mu? Didunia ini hanya ada satu Bretta Hua.”

Bretta Hua seketika terkejut, dipeluk erat oleh Hayden Jiang.

“Tuan Jiang, kamu jangan marah ya?”

“Marah.”

“Kalau begitu kenapa kamu bisa mencari aku?”

“Kalau bukan karena perasaan seseorang sedang kesal, memainkan piano disini, aku datang untuk melihat?”

“Terimakasih, suamiku, saat aku sedih selalu ada kamu……。”

Bretta Hua mengulurkan tangannya, memeluk erat Hayden Jiang.

Dari awal neneknya meninggal, sampai akhirnya Brenda Hua ingin merebut warisan keluarganya, ada orang yang menyebarkan berita buruk itu, Hayden Jiang mengeluarkan ekspresi berlebih.

Kemudian Rainy Zhuo mengaduk cerita, Hayden Jiang menghadapi tekanan, sebenarnya paling penting waktu itu, Hayden Jiang selangkah demi selangkah, memohon ke kuil.

Walaupun kemudian Hayden Jiang menghilangkan ingatannya seketika waktu, tetapi Bretta Hua ingat.

Hayden Jiang yang begitu baik, memberikannya, ternyata didapati olehnya.

Dulu dia selalu membahas tentang kehidupan sendiri, nasibnya naik turun, kekeluargannya tipis.

Kemudian, dia baru sadar, kehidupannya ini sudah menghabiskan seluruh nasib baiknya, atau hanya untuk bertemu dengan Hayden Jiang.

Demi Hayden Jiang, dulu kesusahan dua puluh tahun yang lalu termasuk apa?

Elly Chun baru pulang tengah malam ini, karena Darren Wu tiba-tiba ada masalah, tengah malam baru pulang.

Saat ingin pergi, keduanya masih dengan berat hati.

“Masalah itu, ingat untuk berkata dengan Bretta Hua.”

“Hmm, aku pasti.”

“Aku menunggumu.”

“Baik.”

Elly Chun sangat puas, selalu mengira dirinya akhirnya membuka kejelasan, siapa tahu……ini hanya pintu masuk neraka.

Saat Elly Chun pulang, Bretta Hua tidak tidur, tetapi dia tidak menunggu di ruang tamu.

Sampai subuh hari, saat Bretta Hua dan Hayden Jiang makan dilantai bawah.

Elly Chun membawa sarapan dari dapur, ternyata dibanding biasanya lebih baik.

Bubur yang dibuat dengan hati, dan masih ada empat tumisan sayur, dan kesukaan Bretta Hua mie jagung sayur.

“Nona, mie kesukaan kamu.”

Elly Chun memberikannya kepada Bretta Hua, Bretta Hua menerimanya, juga tidak berkata apa-apa.

Hayden Jiang, termasuk Bella Yin tidak ada yang membahas yang tidak pulang dari kemarin.

Kemudian Elly Chun masih tidak tahan, dan berkata:”Nona, kemarin aku……”

“Bella Yin, ambilkan aku segelas air.”

“Baik.”

“Nona, aku sebenarnya……”

“Suamiku, aku nanti boleh duduk dimobilmu pergi ke tempat kakak ke empatku tidak, aku ingin menemuinya.”

“Baik, masih pagi, dia sudah bangun belum?” Hayden Jiang memperlihatkan jam tangannya, baru jam setengah tujuh, nanti kalau berangkat kesana, sepertinya akan jam tujuh lebih.

“Kakak ke empatku setiap hari bangun pagi, dan olahraga pagi, sangat aktif.” Bretta Hua tersenyum.

“Okelah, tidak masalah.”

Elly Chun begitu, beberapa kali ingin menjelaskan kejadian semalam, selalu dihalang oleh Bretta Hua, akhirnya tidak bisa menjelaskan.

Setelah makan, Bretta Hua ikut keluar dengan Hayden Jiang.

Bella Yin bagaimana, malahan pergi pacaran, dirumah sisa Elly Chun sendirian.

Elly Chun mengira, nona akan marah, jadi semuanya meninggalkannya sendiri……

Sebenarnya bukan.

Ditengah jalan, Hayden Jiang bertanya,”Brett, kamu tidak seperti bisa menjauhi orang, terutama dirinya sendiri, kamu begitu……apa tujuannya? Elly Chun sangat canggung.”

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu