Bretta’s Diary - Bab 705 Kecelakaan Minum

Lexy Feng dengan muka terkejut, " Astaga? 60 milyaran? kamu bercanda? "

"Kamu boleh bertanya ke Bretta Hua mengenai kebenaran perkataanku, ini adalah barang yang berumur ratusan tahun, diwariskan dari generasi ke generasi, tidak hanya warna gelangnya yang cantik, ada uang pun belum tentu bisa membelinya, kesempatan yang tidak bisa diharapkan, pusaka warisan keluarga tidak akan dijual. Giok putih ini, karena berjodoh denganmu, kamu simpan saja."

"Tidak, tidak bisa, aku tidak mau memakainya, kalau-kalau suatu hari rusak, aku tidak akan mampu menggantinya."

Setelah mendengar nilainya Lexy Feng makin tidak berani memilikinya, tetapi ibunya Graham Qin sudah pergi, tidak ada orang lain yang sanggup, hanya Nyonya Qin yang punya keahlian itu.

"Tidak apa-apa, kamu pakai aja dulu."

Graham Qin juga malas memikirkan cara, hanya saja orang tuanya yang datang terlalu tiba-tiba.

Lexy Feng duduk, menceritakan detail kedatangan orangtuanya, Graham Qin hanya terdiam mendengarkannya.

"Graham Qin, aku tidak mempunyai nomor telepon ibumu, kamu telepon dan jelaskan kepada mereka, katakan kalau kita bukan pasangan, tidak bisa menikah."

"Apa mereka akan percaya? Kita sudah tinggal bersama sekian lama, aku pun pernah merayakan tahun baru imlek di rumahmu."

"Itu...tetapi pikiran kitakan bersih, pokoknya tidak seperti yang mereka pikirkan, cepatlah." Lexy Feng menghentakkan kakinya.

Graham Qin menggeleng-gelengkan kepala, "Tidak ada gunanya, ayahku itu sangat keras kepala, hal yang sudah dia tetapkan sangat sulit berubah, telepon pun tidak ada gunanya, buang-buang tenaga saja."

"Jadi harus bagaimana?"

"Ayahku jarang bisa berlapang dada, bagaimana kalau... kita berdua... ?" Graham Qin hanya ingin mengetesnya.

"Itu tidak bisa, pokoknya tidak bisa, aku tidak akan menikah, tidak akan menikah seumur hidup."

Sikap Lexy Feng tetap keras, pola pikirnya tidak berubah walaupun belakangan ini hidup bersama Graham Qin.

Graham Qin menjilat bibir, tidak mengatakan apa-apa.

Hanya berkata, "Maksudku kita pura-pura menikah, bukan beneran, kamu jangan gelisah. "

" Bagaimana bisa pura - pura menikah, kamu bercanda, aku tidak mau. "

" Baik baik baik, tidak mau ya udah, hais, masalah ini benar .... kenapa ayah aku seperti ini ? " Graham Qin juga sangat cemas.

Hubungan Graham Qin dan orang tuanya sebenarnya juga bukan tidak baik, hanya karena waktu itu meninggalkan rumah dengan sangat tidak senang, lalu orang tuanya juga pernah datang satu kali ke Kota Jiang.

Semuanya juga masih baik, hanya saja tidak berada di samping tentu saja tidak begitu banyak keterikatan lagi, tetapi sebagai orang tua, mana ada tidak mencintai anak sendiri ?

Oleh karena itu Graham Qin kali ini, suasana hatinya sangat rumit, dikatakan senang juga bukan, dikatakan marah juga tidak ada, hanya merasa orang tuanya masih memikirkan dirinya.

" Orang tua mu berkata, terima kasih aku telah merubah kamu, masalah ini apakah berkaitan dengan mantan pacar mu dulu ? Ibu kamu sepertinya menanggis. "

Setelah mendengar perkataan ini Graham Qin bertambah depresi, mengangkat kepala melihat ke Lexy Feng, " Apakah dalam rumah ada bir ? "

" Ada, putih punya, mau ? "

" Apa saja, ambilkan kemari. "

" Kita berdua minum ? " Lexy Feng melihat suasana hati Graham Qin tidak begitu baik.

" Ng, minum. "

Lexy Feng mengambil sebotol bir putih dari atas lemari, juga mengambil kaki ayam dan kacang dari dalam kulkas, berdua dengan begini meminum sambil berbicara.

Sebenarnya suasana dari awal lumayan baik, kemudian berbicara mengenai Snow Qiao, Graham Qin menjadi sangat tidak bersemangat.

" Jika sekarang Snow Qiao hidup kembali, apa yang akan kamu lakukan ? "

" Jangan bercanda, lagi menakuti siapa ? " Tawa Graham Qin.

" Ayo katakan, lagian juga bukan benaran, berkhayal sebentar. " Lexy Feng menopang dagu tertawa bodoh dan melihat ke Graham Qin.