Bretta’s Diary - Bab 568 Apakah Kamu Menyesal?

Ternyata benar, gadis kecil ini akhirya merespon.

Memaksanya untuk bicara, Hayden Jiang sangat puas, kembali menjadi sok dekat, dan mencengkram bahu Bretta Hua.

Tapi Bretta Hua langsung mendorongnya, “Jangan sentuh aku.”

“Bretta Hua, mari kita bicarakan baik-baik, oke?”

“Tidak.”

“Jangan marah…… semuanya salahku.”

“Memangnya aku yang salah?” Bretta Hua melotot dengan sangat kesal.

Di bawah, Elly Chun dan Bella Yin juga merasa sangat serba salah, saat hubunga tuan dan nona menjadi tegang, merekalah yang akan kesulitan.

Ini juga termasuk cara untuk membujuknya.

Bujuk nona saja, mudah dimarahi.

Tapi Tuan sering merepotkan mereka berdua, meminta mereka untuk bantu bicara. Dan mereka berdua tidak enak untuk menolaknya.

Karena biasanya Hayden Jiang cukup baik terhadap dua bocah ini, setiap tahun baru dia pasti memberi mereka banyak angpau dan hadiah.

“Ya ampun, marah lagi, bagaimana ini?” Wajah Bella Yin tampak sedih.

“Menurutku ini adalah salah Tuan, seharusnya tidak perlu memprovokasi karyawan wanita, walaupun tidak ada masalah apa-apa, tapi harus menjaga jarak juga, kemarin nona sudah membuat banyak makanan yang enak, tapi demi karyawan wanita itu, dia terlambat pulang, kalau aku, pasti akan marha juga.

“Walaupun begitu, Tuan juga baik terhadap Nona, dan sangat tulus, tidak sepantasnya karena hal sepeleh ini menjadi marah seperti itu kan?” Bella Yin merasa, perkataan Elly Chun ada benarnya juga.

Kemudian, ponsel Elly Chun berbunyi, ternyata ada pesan wechat dari Darren Wu.

Sesungguhnya, Elly Chun tidak begitu sering bermain wechat dulunya, semenjak bertemu kembali dengan Darren Wu, barulah menjadi tergila-gila bermain wechat seperti ini.

Elly Chun hanya berhubungan dengan Darren Wu, tapi dia terjerat oleh kisah cinta imajinasinya sendiri.

Darren Wu: Si bodoh, lagi apa?

Elly Chun: Tidak usah bahas, Tuan dan Nona beribut lagi.

Darren Wu: Bretta Hua? Dia bukannya orang yang baik?

Elly Chun: Iya, tapi kesabaran setiap orang ada batasnya.

Darren Wu: Haha, kamu lucu sekali, apa yang terjadi, mau cerita padaku?

Elly Chun: Aku lihat kamu cukup perhatian juga sama urusan Nona kami.

Darren Wu: Aku kan suka bergosip juga?

Elly Chun: Hahaha, pria yang suka bergosip, apa kamu tidak malu?

Darren Wu: Apa kamu merindukanku?

Wajah Elly Chun memerah, dan membalasnya dengan satu kata: Iya.

Darren Wu: Aku juga merindukanmu, tunggu musim semi selesai, aku akan mencari waktu menemuimu.

Elly Chun: Tidak usah, tiket pesawat sangat mahal.

Darren Wu: Bocah bodoh, demi kamu, harga mahal tidak ada apa-apanya.

Elly Chun merasa romantis sekali……

Setelah itu, Elly Chun menceritakan semua keadaan rumah kepada Darren Wu, bahkan masalah Parker Xie yang dibeberkan Bretta Hua itu juga dia ceritakan.

Darren Wu: Hebat juga Bretta Hua, sampai bisa mengetahui hal-hal seperti ini?

Elly Chun: Nona kami dari lahir memang sudah membawa hal misterius, ini tidak bohong, dia adalah orang yang benar-benar mempunyai kemampuan, hanya saja dia lebih rendah hati.

Darren Wu: Iya, aku juga merasa begitu.

Elly Chun tanpa tidak sadar memberitahukan semuanya kepada Darren Wu, Darren Wu bukanlah orang luar bagi Elly Chun,

Di dalam ruang sitar.

Hayden Jiang sudah memohon-mohon, tapi tetap saja tidak dimaafkan oleh Bretta Hua.

“Nona Jiang, kamu jangna begini, oke? Aku sungguh tidak terbiasa…… Aku tidak ingin sendirian, aku ingin bersamamu,” Hayden Jiang terus memohon, karena tidak ingin diusir keluar.

“Hayden Jiang, kamu menyesal?” Bretta Hua tiba-tiba bertanya.

“Menyesal apa?” Hayden Jiang bertanya balik.

“Menyesal telah menikah denganku?” Bretta Hua mengangkat kepalanya, dengan ekspresi serius.