Bretta’s Diary - Bab 661 Peretasan

Brenda Hua mengerutkan kening, mematikan puntung rokok di tangannya, “Tentu saja aku tidak mengharapkan engkau, aku hanya ingin kau membantuku. Saat ini di Hua’s Corp, selain keluarga Hua, masih ada direktur lain. Di antara orang luar ini, yang mempunyai saham terbesar adalah Will Xu, hubunganmu dengan Will Xu selalu baik, aku ingin menyuruhmu membuat janji dengan Will Xu, aku ingin mengajaknya makan malam.”

“Dia mungkin takkan mau pergi makan denganmu, ia adalah seseorang yang licik, sekarang kau tidak punya kekuasaan, bagaimana mungkin dia menerima ajakanmu?”

“Kau tidak perlu khawatir soal ini, kau hanya perlu membawanya ke tempat yang kurencanakan, lalu bertemu disana, sisanya akan kubereskan.”

Dennis Zhang menundukkan kepalanya beberapa saat, lalu mengangguk pelan.

“Baiklah, akan kubantu kau bertemu Will Xu.”

“Baik, waktu dan tempatnya akan kukirimkan ke Wechat mu, perhatikan baik-baik.”

Dennis Zhang mengangguk, ia bahkan tak meminum tehnya. Sejak masuk ruangan itu sampai keluar, hanya tak lebih dari 10 menit. Ia sangat takut pada wanita ini.

Ia seumur hidup dikontrol oleh para putri keluarga Hua. Kakak adik ini tidak rukun, dan ia terjepit posisi sulit di tengah-tengah. Bisa dikatakan, sangat sulit menjadi menantu keluarga Hua, dan istrinya juga tidak mudah mengeluarkan uang.

Setelah kencan pertamanya, Bella Yin pelan-pelan mulai merasakan asyiknya berpacaran. Selama tiga hari, kedua orang itu keluar berkencan.

Elly Chun tidak mau kalah, beberapa hari setelah menulis surat pada Darren Wu, akhirnya ia mengambil cuti untuk pergi ke kota Wan, Bretta Hua membantunya memesan tiket, ia meminta cuti 5 hari.

Saat akan berangkat, ia berdandan sangat cantik. Namun Bretta Hua masih tidak optimis terhadap hubungan ini, ia juga tak tahu kenapa, mungkin hanya intuisi.

Kedua gadis itu tidak di rumah, Hayden Jiang juga pergi bekerja, dan Blacky pun pergi ke rumah keluarga Xie untuk bertemu Witty dan anak-anak.

Bretta Hua dalam sekejap menjadi kesepian, di rumah yang begitu besar. Ia mengambil sebuah buku dan membaca beberapa halaman, namun masih tmerasa bosan.

Lalu ia bersandar di sofa, bermain game di ponselnya sendirian.

Lalu mengobrol dengan Lexy Feng beberapa saat.

Lexy Feng: Rumahmu sedang kosong saat ini?

Bretta Hua: Ya, di istana sebesar ini, hanya pemilik istana seorang saja yang tersisa.

Lexy Feng: Haha, ibu suri merasa getir.

Bretta Hua: Gadis itu tidak di rumah, kedua gadis itu, satu berpacaran, semuanya berpacaran. Aku sungguh tidak biasa mereka tidak disini.

Lexy Feng: Sebenarnya kau bisa mempekerjakan beberapa orang lagi, dengan rumah sebesar itu, banyak hal yang harus diurus. Dan juga bisa menemanimu agar tidak bosan.

Bretta Hua: Lupakan saja, aku tidak terbiasa ada orang asing berkeliaran di dalam rumah. Elly Chun dan Bella Yin telah bersamaku sejak kecil, mencari orang tidak semudah itu.

Melihat Bretta Hua berkata seperti itu, Lexy Feng tidak mengatakan apapun lagi.

Bretta Hua: Apakah Felice Zhong sudah membaik saat ini?

Lexy Feng: Sudah pasti, siluman laba-laba itu telah kubasmi, dan telah kembali ke wujud semula. Mayatnya kurendam dalam formalin dan kuberikan ke sekolah untuk spesimen penelitian.

Bretta Hua tertawa kecil, kelakuannya ini, benar-benar seperti keluarga Feng.

Lexy Feng: Jangan terlalu memujiku, walaupun masalah Felice Zhong sudah beres, tapi aku masih merasa tidak tenang. Kabut hitam di atas kepala Felice Zhong itu bukanlah berasal dari siluman laba-laba itu. Tapi aku juga tak tahu apa itu, aku tak pernah melihatnya selama bertahun-tahun. Di dalam catatan kakekku juga tak ada, sedikit aneh.

Bretta Hua: Ya, hal aneh semakin lama semakin banyak terjadi. Aku selalu merasa kota Jiang tidak akan aman untuk waktu yang lama.

Lexy Feng: Keadaan mulai kacau, kau harus berhati-hati.

Setelah mengobrol dengan Lexy Feng beberapa saat, ia merasa agak mengantuk, ketika ia akan tidur, ia melihat sebuah kolom pesan muncul di ponselnya.

“Bretta Hua, sungguh sulit bertemu denganmu.”

Bretta Hua merasa ketakutan, ia membalas, “Kamu meretas ponselku?”

Ponsel Bretta Hua berbeda dengan ponsel orang-orang pada umunya. Ia adalah orang yang merasa parno, maka setelah membeli ponsel, ia menambahkan lapisan firewall, program anti pencurian, dan anti virus, karena masih juga merasa tidak tenang, ia menambahkan lagi pengamanan 3 lapis, sehingga selain pemilik ponsel, tak ada orang yang bisa membukanya, juga tak bisa dikembalikan ke pengaturan semula.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu