Bretta’s Diary - Bab 734 Seorang Manusia Biasa

Biasanya, api sihir seperti apapun pasti bisa dimatikan, bagaimanapun Keduabelas Bayangan itu memiliki kekuatan untuk mematikan api sihir.

Tapi api biru berkobaran di tubuh mereka itu sama sekali tidak bisa mati, disiram dengan air pun juga tidak ada gunanya.

Rasa sakit karena terbakar api biru itu jauh lebih sakit daripada api biasa, seketika, orang-orang itu pun ketakutan.

Tadinya, mereka terus meremehkan wanita ini.

Ia adalah manusia biasa, memangnya dia bisa apa?

Bahkan arwah-arwah dari Dunia Kematian yang tak berani melawan Roh Serigala pun juga kalah telak hari ini.

Wajah bayangan-bayangan yang terbakar api biru itu terlihat sangat menderita.

Setelah merasa cukup, Bretta pun mengeluarkan kekuatan dari telapak tangannya, lalu menyimpan api-api biru itu kembali.

Api-api yang membara itu pun langsung lenyap di tangannya dalam sekejap.

Seperti sulap, api-api yang berkobaran di atas tubuh para bayangan itu pun juga ikut lenyap.

Mereka benar-benar merasa seperti kehilangan separuh nyawa mereka.

Tak ada yang berani maju ke depan lagi, mereka sangat takut ditelan hidup-hidup oleh api biru yang ganas itu.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya sang Kepala Bayangan pada Bretta bingung sambik memegangi lengannya yang terbakar parah.

"Aku hanya manusia biasa saja, maafkan perbuatanku tadi."

Sebenarnya Bretta tidak ingin membuat musuh, ia tak ingin membuat orang lain menyimpan dendam padanya, ia hanya tidak ingin Bonnie dibawa pergi.

Karena tidak ada pilihan lain, terpaksa ia harus melawan para bayangan arwah ini, tapi ia tidak menyerang mereka dengan keji, ia tak ingin dirinya menjadi musuh Dunia Kematian.

"Tidak mungkin, mana mungkin manusia biasa bisa menggunakan sihir Fire of the Nine Heavens...... Juga The Eyes of the Sea Soul yang sangat langka itu?"

Tubuh Kepala Bayangan itu gemetaran saat mengatakannya.

Ia sungguh sangat bersemangat saat mengatakannya, mengapa demikian?

Ia bisa mengenali ilmu sihir ini karena ia pernah membacanya di sebuah buku kuno dari Dunia Kematian.

Judul buku kuno itu sangat menarik, Strange Stories Outside Heaven.

Di dalam buku itu banyak dituliskan sejarah-sejarah masa lalu yang amat sangat tua, baik sihir, dewa, hantu, arwah ataupun siluman yang ada di dalam buku itu sudah tiada semuanya.

Setiap satu juta tahun, Three Worlds, Three Realms, Six Roads akan musnah dengan sendirinya, lalu terbentuk lagi.

Seperti handphone yang isinya diformat, dunia yang lama akan hancur, lalu lahirlah sebuah dunia yang baru.

Tapi tak tahu kenapa buku ini tetap ada sampai sekarang, sang Raja Neraka sangat menyukai hal-hal seperti ini, oleh karena itu ia mengoleksinya.

Bayangan itu juga pernah meminjamnya beberapa kali, ia ingat jelas, di dalam buku kuno itu tertulis......

Ada sebuah keluarga misterius yang anggota keluarganya sangat amat sedikit, anak laki-laki dilahirkan untuk mati, sedangkan anak perempuan dilahirkan dengan penuh bakat dan ilmu yang kuat.

Menurut legenda, dalam tubuh keluarga itu mengalir darah sang Dark Lady of the Nine Heavens, mereka adalah keturunan dari sang Dark Lady of the Nine Heavens, oleh karena itu kekuatan sihir api mereka itu disebut Fire of the Nine Heavens, atau Nice Heavens Flame.

Api dari sihir itu dibagi jadi sembilan macam warna, jarang ada orang yang bisa melihat semua warna itu, katanya api kedua yang berwarna biru itu sungguh sangat mematikan, sang penyihir itu bisa mengeluarkan sebuah cahaya biru yang sangat menakutkan dari matanya.

Orang-orang menyebut fenomena ini sebagai "The Eyes of the Sea Soul", api dari Sea Soul itu akan membunuh dewa ataupun setan yang ia temui.

Namun sayangnya, setelah keluarga ini hilang lenyap tanpa jejak dalam hancurnya Three Worlds, Three Realms, Six Roads, tak ada lagi orang yang pernah melihat sihir misterius yang sangat kuno ini.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan?" Bretta benar-benar tidak mengerti apa nama sihir api ini, ia langsung bisa menggunakan sihir itu tanpa ia menyadarinya, ia juga tidak bisa menjelaskan bagaimana caranya.

Fire of the Nine Heavens, The Eyes of the Sea Soul, ia sama sekali tidak mengerti apa itu semua.

Tapi setidaknya karena ia sudah menggunakan sihir itu, para makhluk itu bisa merasa menyesal.

Bayangan itu melihat mata Bretta, sepertinya Bretta tidak berbohong, ia hanya merasa bingung saja, jangan-jangan...... ia yang salah lihat? Tapi apa di dunia ini ada ilmu sihir yang sangat amat mirip seperti ilmu sihir milik keluarga itu?

"Tuan-tuan sekalian, aku benar-benar tidak ingin menganggap kalian sebagai musuhku, aku hanya tak punya pilihan lain saja. Kuharap Tuan-tuan sekalian memaafkanku, aku juga minta tolong pada Tuan-tuan sekalian untuk menyampaikan ucapanku pada Raja Neraka, boleh kah?" Bretta tahu, orang-orang ini akan menghadapi masalah besar kalau mereka kembali tanpa hasil, oleh karena itu ia merasa ia harus mengatakannya sendiri.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu