Bretta’s Diary - Bab 456 Belajar Bersikap Cemburu

Beberapa tahun belakangan ini, selain Snow Qiao, tidak ada seorang wanita pun yang pernah memiliki posisi istimewa di hati Graham Qin. Snow Qiao dan dia juga sudah bersahabat sejak kecil, sayang dia telah tiada.

Tapi saat itu Graham Qin juga masih sangat muda, tidak cukup dewasa, dan belum memiliki pemahaman kehidupan yang dalam.

Sekarang, Lexy Feng adalah wanita kedua yang mampu membuatnya tertarik, tapi dia juga tidak mengerti bagaimana mengartikan perasaan ini?

Berbaring di kasurnya, dia berpikir, apakah dia ingin mendekatinya?

Atau, dia hanya penasaran pada Lexy Feng karena sifatnya yang sulit ditebak?

Kesimpulannya, dia tidak seperti Bruce Wang yang bersikap sangat mencolok pada Beatrice Huang, dia tidak memahami dirinya sendiri dan lebih sulit memahami hati Lexy Feng.

Sejak Hayden Jiang merasakan sesak di dadanya, untuk meningkatkan kualitas tidurnya, Bretta Hua mulai membakar dupa di kamar tidur mereka.

Dupa yang dapat meningkatkan kualitas tidur, tekadang sebelum tidur, dia juga memutar musik untuk meringankan tekanan yang ada.

Hari ini, dia ke kamar baca mencari sebuah buku, tanpa sengaja dia menemukan foto Rainy Zhuo di dalam laci.

Parker Xie pernah mengatakan, pada data yang diberikannya pada Hayden Jiang, juga ada data Rainy Zhuo.

Bretta Hua tidak sengaja menemukannya ketika mencari sesuatu.

Cara pria melihat wanita, berbeda dengan cara wanita melihat wanita, tidak bisa dipungkiri, Rainy Zhuo bukan wanita biasa.

Dia memiliki kecantikan khas suku minoritas, matanya jernih bersih, membuat orang merasa bahwa dia istimewa.

Bretta Hua pernah mengatakan bahwa dia akan berhenti meramal, tapi setelah melihat foto ini, tanpa perlu bersusah payah dia bisa meramal perjalanan hidup Rainy Zhuo.

Pertama-tama, dua tulang pipinya yang sedikit menonjol, menunjukkan dia akan membawa kesialan pada suaminya. Seperti yang sering terlihat dalam Guaxiang, wanita bertulang pipi tinggi, membunuh ayah tanpa memerlukan pedang.

Orang seperti ini memiliki keinginan memiliki yang sangat kuat, juga sangat kuat, hanya saja kehidupan percintaannya tidak akan mulus,dia tidak akan bisa memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia.

Saat Bretta Hua memperhatikan foto dengan seksama, dia melihat di sebelah kiri wajah wanita tersebut terdapat sebuah tahi lalat yang sangat kecil. Jika tidak diperhatikan dengan seksama, nyaris tidak akan menemukannya.

Memiliki tahi lalat di posisi ini bukanlah hal yang bagus, ini adalah tahi lalat airmata. Pemiliknya tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, banyak menemui halangan, tidak ada saudara maupun kerabat yang dapat menolong, sulit untuk bisa menikah dan meskipun berhasil menikah, pernikahannya tidak akan bertahan lama, bisa dikatakan posisi yang sangat buruk.

Tapi jika diperhatikan lagi, Rainy Zhuo bukanlah orang yang pendek umur.

Bretta Hua melihat foto itu dengan sangat lama, setelah menganalisis wajahnya, dia merasa sedikit cemburu.

Meskipun dia tau jelas Rainy Zhuo adalah mantan kekasih Hayden Jiang, Rainy Zhuo sangat cantik, wanita seperti ini, pria mana yang tidak menyukainya?

Mengingat sikap Hayden Jiang pada Rainy Zhuo semasa kuliah yang sama dengan sikap Hayden Jiang padanya sekarang, di hatinya tiba tiba muncul perasaan yang aneh, tidak bisa dikatakan sebagai rasa cemburu dan juga bukan berarti dia tidak keberatan.

Sebelumnya alasannya bisa mengatakan hal tersebut di kediaman Parker Xie tidak lain karena dia tidak pernah melihat fotonya, sekarang setelah melihat foto Rainy Zhuo, hatinya terluka.

Tapi, Bretta Hua juga tidak ingin menanyakannya langsung ke Hayden Jiang, dia merasa, jika waktunya sudah tiba, Hayden Jiang akan memberitahunya sendiri.

Bretta Hua menghel nafas, mengembalikan kembali foto ke laci meja, dan berpura-pura tidak pernah menemukannya.

Malam hari ketika Hayden Jiang kembali dari kantor, Bretta Hua duduk di sofa, menyulam dengan seksama. Dia menyulam rembulan.

Diatas terdapat rembulan, dibawah terdapat bunga peony, dan sulamannya sudah hampir selesai, hasil akhirnya sudah dapat dilihat, sangat indah.

“Bretta Hua, apa yang kamu sulam?”

Bretta Hua tidak menjawab.

“Apakah sepasang bebek?” ujar Hayden Jiang seraya menggodanya.

Bretta Hua memalingkan wajahnya dan tidak menggubrisnya.

Hayden Jiang: ……

“Bretta Hua, apakah aku telah menyinggungmu?”

“Tidak mau bicara denganmu.”

“Ada apa? Nyonya Jiang? Aku tidak bersalah, seharian diluar dan sekarang baru kembali,” Hayden Jiang bersedih.

Sesungguhnya, Bretta Hua sedang cemburu, dulu dia tidak pernah merasakannya, tapi dia tidak sanggup berkata jujur, oleh karena itu dia melampiaskannya Hayden Jiang.

“Tidak ada apa-apa, hanya tidak mau bicara denganmu.”

“Nyonya Jiang, sikapmu ini sungguh sangat tidak masuk akal……” Hayden Jiang membalikkan tubuhnya, mengangkat wajah dan memperhatikannya dengan cermat.

“Sikapku memang tidak masuk akal, mengapa? Apa kamu tidak pernah mendengar kalimat itu?” Bretta Hua mencibir dan meletakkan sulamannya disamping.

“Kalimat yang mana?”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu