Bretta’s Diary - Bab 888 Secara Mengejutkan Ada

Graham Qin tertawa, satu tangannya dimasukkan ke saku, sangat natural.

Lexy Feng seharian berputar di sekeliling Golden Retriever, dia sangat bersih, lagipula sangat cerdas.

Dia akan pergi ke kamar mandi untuk buang air, lagipula tidak sembarangan menggonggong, juga hanya makan yang diberikan oleh majikannya, bila orang tidak dikenal maka tidak akan memakannya.

Juga tidak memilih-milih makanan, badannya sangat bersih, lagipula melakukan pemeriksaan berkala,benar-benar lebih beradab dari manusia.

Lexy Feng sebenarnya lebih gembira karena tidak hanya Graham Qin tidak selingkuh, malah memberinya seekor anjing untuknya.

Graham Qin sendiri tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap anjing, untuk alasan kenapa tidak membeli anjing jantan?

Alasan ini sedikit aneh, bagaimanapun, Graham Qin tidak suka laki-laki apapun mendekati Lexy Feng, tidak peduli manusia atau anjing.

Setelah Lexy Feng menerima Golden Retriever itu, dia lupa perkataan makian pada Graham Qin barusan, bahkan memamerkannya kepada Bretta Hua.

Bretta Hua kebetulan sedang makan di rumah Bonnie Hua, malas menggubrisnya.

Bretta Hua dengan hati-hati memeluk anak laki-laki Bonnie Hua, secara misterius, merasa anak ini sangat memiliki takdir dengannya.

Dia beberapa kali, bermusuhan dengan dunia alam baka, juga akan melindungi ibu anak ini.

Anak ini memang beruntung....

Bila menggunakan perkataan Lexy Feng, yaitu sudah menyelamatkan alam semesta di kehidupan sebelumnya sehingga bertemu seorang bibi yang sangat bertanggung jawab seperti Bretta Hua.

“Adik kelima, bila dikatakan sangat ajaib, Ethan biasanya sangat suka menangis, tapi setiap kali kamu datang dan memeluknya, dia tidak menangis sedikitpun....Terakhir kali kakak ketiga datang, baru saja memeluknya, langsung membasahi seluruh tubuh kakak ketiga dengan air seninya.”

“Mungkin kami memiliki takdir.” Bretta Hua tertawa.

“Iya, Ethan pasti akan sangat menyukai bibi kecilnya.” Bonnie Hua juga tertawa, setelah pemulihan dari melahirkan dia gemuk tidak sedikit, hatinya lebih lapang dada.

“Oh iya, kemarin ayah dan ibu datang.”

“Oh? Apa mengatakan sesuat?” Bretta Hua bertanya dengan acuh.

“Tidak mengatakan apa-apa, hanya mengatakan beberapa kalimat, bila ada waktu kembali ke rumah makan, juga membicarakan kakak kedua....Bukan, seharusnya Brenda Hua.”

“Dia ada masalah apa lagi?”

“Dia hamil.”

“Ha?”

Bretta Hua sekarang sedikit tertegun.

Brenda Hua hamil?

Tapi, dia bukankah.......bukankah dia.....akhir-akhir ini mentalnya kurang sehat?

Tinggal beberapa waktu di Pusat Penyembuhan Mental, selanjutnya Steven Liu yang menjemputnya pulang.

“Kalu begitu anaknya....” Bretta Hua tidak menjelaskan, namun sangat jelas.

“Anaknya bukan anak suaminya, tidak tahu pria dari mana, dia sendiri juga tidak bersedia berbicara.”

“Kalau begitu bagaimana sekarang?” Bretta Hua dengan hati-hati meletakkan keponakannya yang hampir tidur di ranjang bayi.

Membicarakan masalah Brenda Hua dengan Bonnie Hua.

“Ayah dan ibu juga tidak mengatakan mau bagaimana, tapi suaminya tidak mengajukan cerai, mungkin memaafkanya....Kami mengira dia tidak akan mempertahankannya, tidak disangka.”

“Iya, saat seperti ini hamil, sangat sensitif.”

Bretta Hua tidak memiliki begitu banyak kebencian pada Brenda Hua, tapi dia tidak akan mengganggu bila tidak diganggu.

Brenda Hua tidak terlalu baik sekarang, perekonomiannya dibatasi, juga tidak bisa ke luar negeri, beberapa waktu berdekadensi di rumah.

Kedengarannya beberapa waktu yang lalu, dia selalu pergi ke klub.

Mungkin hamil dengan seseorang, sekarang kelihatannya, anaknya akan dipertahankan, bagaimanapun itu adalah anaknya.

“Apa ayah dan ibu mau memaafkannya?” Bretta Hua bertanya ringan.

Bonnie Hua melihat air muka adik kelima, sedikit resah.

“Tidak mengatakan apa-apa secara langsung, tapi ibu hatinya lunak, kamu juga tahu......Setelah mendengar Brenda Hua hamil, sedikit ingin memaafkannya.”

“Bagaimana dengan maksud ayah?”

“Ayah tidak mengatakan apa-apa, sepertinya tidak terlalu ingin memaafkan, bagaimanapun anak Quinn Zhang mati di tangannya.”

“Sudahlah, tidak peduli bagaimanapun, tidak ada hubungannya dengan kita, karma harus ditanggung sendiri.” Bretta Hua sedikit menghela napas.”

“Adik kelima, kamu sudah menikah begitu lama, apa tidak ada kabar tentang perutmu? Apa kamu sudah pergi periksa ke dokter?” Bonnie Hua tiba-tiba bertanya pada Bretta Hua.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu