Bretta’s Diary - Bab 922 Padang Rumput Lama

Mendengar pernyataan Stephen Zhao, Beatrice Hua tertegun sejenak, ia tak menyangka, setelah bertahun-tahun, ia akan menemui kejadian ini.

Karena Stephen Zhao adalah seorang introvert, ia tak begitu pandai berbicara romantis, apalagi menyatakan perasaan...

Beatrice Hua menggigit bibirnya, dan menatap Stephen Zhao, “Kuda yang baik tidak kembali ke padang rumput yang lama.”

“Aku bukan kuda yang baik.” Balas Stephen Zhao.

“Tapi aku kuda yang baik.” Beatrice Hua juga membalas.

Stephen Zhao sudah mengira tak akan semudah itu untuk mendapatkan Beatrice Hua kembali, maka ia juga tak terlalu heran.

“Stephen Zhao, cinta bukanlah seperti pergi bermain ke taman, kau ingin datang, datang saja, kau ingin pergi, pergi saja, kau harus bertanggung jawab. Saat itu kau meninggalkanku, sekarang kau punya hak apa untuk menginginkan kita bersama lagi? Apakah kau tidak sungkan? Apakah kau masih punya muka?”

“Aku memang tidak cukup baik dalam hal ini, tapi aku berjanji aku akan menebusnya seumur hidupku.”

“Tidak perlu, kita takkan bisa kembali bersama, aku sekarang telah bertunangan dan akan menikah.”

“Apakah orang yang kau bicarakan, adalah Bruce Wang?”

“Kau sudah tahu, kenapa masih bertanya?” Beatrice Hua menundukkan kepala.

“Tapi Bruce Wang telah mencampakkanmu.”

“Kau...?” Beatrice Hua menghela nafas, ia sangat terkejut dan marah, ia tak mengerti bagaimana bisa hal yang begitu rahasia ini bisa diketahui oleh Stephen Zhao. Ia dicampakkan, ia sudah mengetahuinya sebelum kabar ini tersebar. Apakah di antara teman-temannya ada yang membocorkannya?

“Tak perlu terkejut, aku sudah pernah bertemu Bruce Wang.”

Kata Stephen Zhao sambil menghampiri Beatrice Hua, menatap wajah cantiknya.

Beatrice Hua sejak kecil sudah cantik, dan sampai sekarang tak berubah.

Dan setelah kepolosan dan keluguan masa mudanya memudar, ia terlihat lebih dewasa dan matang, ditambah dengan aura kejayaannya sebagai artis terkenal, tak berlebihan jika dikatakan, ia tampak bercahaya.

Kemanapun ia pergi, seluruh kepala akan menoleh padanya.

Beatrice Hua bercahaya dan mempesona, Bretta Hua cantik yang menyejukkan, semua memiliki kelebihan masing-masing.

Tapi jika tak hanya dilihat dari fisik semata, Bretta Hua masih lebih baik.

Dengan sikapnya yang kalem dan tidak temperamen, nada bicara Bretta Hua juga memberi kesan sejuk, cara bicara yang menyejukkan.

Rasanya seperti, cukup dengan melihatnya saja, kau akan menyadari, ia adalah seorang wanita yang akan selalu kau impikan dan pikirkan seumur hidup.

“Untuk apa kau bertemu dengannya? Apa yang kau bicarakan dengannya?”

Kata Beatrice Hua tertegun.

“Jangan khawatir, aku tak mengatakan apapun, aku datang untuk mendeklarasikan perang, aku ingin berkompetisi secara adil dengannya, sayangnya, ia menyerah...”

Perkataan Stephen Zhao ini, bahwa Beatrice Hua merasa sangat khawatir, memang benar adanya.

Beatrice Hua menjilat bibirnya, ekspresinya seolah menahan nafas.

Stephen Zhao menatap Beatrice Hua, lalu berkata, “Ia bilang ia sudah berpisah denganmu, dan segala tentangmu, sudah tak ada hubungannya lagi dengannya.”

Mendengarnya, Beatrice Hua mengerutkan kening dan mengumpat, “Bajingan.”

“Girl, aku tahu, aku kembali begitu tiba-tiba, mungkin kau takkan bisa menerimanya, aku akan memberimu waktu, memberimu jarak... kita bisa mulai dari berteman dulu.”

“Aku bahkan tak ingin berteman denganmu.”

Beatrice Hua masih mendendam padanya, maka ia tak ingin memaafkannya.

Stephen Zhao tanpa berkata-kata mengeluarkan sebuah botol kaca bening yang tidak begitu besar.

Tanpa bersuara ia menyerahkannya pada Beatrice Hua.

“Girl, apakah kau mengingatnya? Sudah 10 tahun, warnanya sudah memudar, tapi aku menyimpannya baik-baik.”

Beatrice Hua melihat isi botol kaca itu, dan nafasnya tercekat.

Ia tak menyangka, setelah 10 tahun, Stephen Zhao masih menyimpan barang ini.

Ini adalah bintang keberuntungan yang dibuatnya saat berpacaran dengan Stephen Zhao, berjumlah 365 butir.

Saat masa sekolah dulu, bintang keberuntungan, dan 1000 bangau kertas, sangatlah populer.

Tapi Beatrice Hua merasa 1000 bangau kertas kurang beruntung, maka ia membuat bintang keberuntungan.

“Kau masih menyimpannya...” mata Beatrice Hua berkaca-kaca.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu