Bretta’s Diary - Bab 38 Lumayan Tampan

Hayden Jiang mengangguk, “Oh, kalau perayaan ulang tahun ibu, harus ikut.”

“Baiklah, sampai ketemu nanti.”

“Baik.”

Belinda mengerjakan sesuatu selalu cepat dan tepat, Hayden Jiang mengambil kontrak dan tanpa terlalu lama berdiam, segera meninggalkan Hua Corp.

Setelah Hayden Jiang pergi, anak kedua keluarga Hua, yang juga Brenda Hua masuk mencari Belinda.

“Kontrak tanah kamu yang tanda tangan?”

“Ya.”

“Bodoh, kenapa memberikan kepada Keluarga Jiang dengan Cuma-Cuma?” Brenda merasa transaksi ini tidak ada faedahnya.

“Tanah ini dulu sudah pernah dibicarakan, akan diberikan ke keluarga Xie, hari ini lima bersaudara menikahi keluarga Jiang, uang yang kita gunakan juga uang keluarga Jiang, kalau tanah ini tidak diberikan kepada mereka, menurutmu siapa yang pantas untuk menerimanya?” Belinda memberi tatapan dingin kepada adiknya, sebenarnya, hubungan Belinda dan Brenda tidak baik.

Di kantor tempat mereka bekerja, tampak baik-baik saja saja tetapi dalam hati mereka saling tidak suka.

Belinda adalah direktur eksekutif, bertanggung jawab mengenai makanan Keluarga Hua, Keluarga Hua sudah mempunyai masakan sendiri selama dua puluh tahun lebih.

Walaupun bisnis saat ini tidak sebagus dulu, tetapi juga mempunyai cabang di seluruh negri.

Brenda bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Kecantikan, Rumah Sakit Operasi Plastik Hua Corp.

Karena akhir-akhir ini orang yang melakukan operasi plastik semakin banyak, bisnisnya sangat bagus.

Makanya tidak menyerah, selalu mencari celah untuk menggantikan kakaknya.

Makanya dua orang pada saat ada pertemuan sering saling menyerang, semua orang juga terbiasa melihat hubungan mereka yang seperti ini.

“Tentu saja menurutku aku yang tinggal barulah pantas, kamu juga tahu pemerintah ingin memajukan Kota Nan, sekitar Lake of Fairy adalah pusat, tidak peduli keluarga kita kerja apa, itu adalah tanah yang berharga.”

“Lalu, menurutmu keluarga Jiang akan memberi kita lima ratus juta tanpa alasan, menurutmu lima wanita bersaudara sebanding dengan lima juta?”

“Memang tidak?”

“Kakak kedua, kamu juga tidak berpikir, Keluarga Jiang bekerja sebagai apa, mereka pemilik bank swasta, setiap tahun hidup dari bunga bank...... lima ratus juta ini jika ditransfer kepada kita, bisa saja mereka menganggap meminjami kita lima juta, tetapi kamu tahum dalam satu tahun berapa bunga yang dihasilkan dari lima juta itu?”

Brenda Hua tidak berkata apapun.......

Belinda tertawa, “Begini saja, uang yang kamu hasilkan dari rumah sakit kecantikanmu tidak cukup menandinginya.”

“Lalu kamu memberikan tanah ini kepada mereka, dan mereka tidak mau memberi kita bunga?” Brenda tampak tidak mau kalah.

Belinda tampak tergesa-gesa, mengambil berkas dari dalam laci.

“Lihat sendiri”

Brenda mengambil berkas itu, tertulis lima ratus juta yang diberikan oleh Keluarga Jiang adalah hadiah, tidak perlu diganti, dan tidak ada bunga.

Lalu melihat tanggal dibagian bawah, tanggal hari ini.

Bisa dibilang juga, Keluarga Jiang setelah melihat mereka memberikan tanah ini, barulah memberi kontrak seperti ini.

Kalau tidak begitu, mereka akan seenaknya sendiri mengeluarkan surat tanah, lalu mulai mengambil keuntungan dari kamu.

Brenda terdiam.

Apa yang dilakukan oleh Keluarga Jiang, sebenarnya menunjukkan mereka pelit, tapi, tidak masalah.

Bagaimanapun semua adalah pebisnis, tidak ada yang bodoh, terlebih mereka sekarang adalah keluarga yang paling kaya.

Orchard Cottage.

Bretta Hua berjalan-jalan seharian di market tetapi tidak mendapatkan apapun, sore hari saat pulang makan sedikit camilan, duduk di beranda menggambar.

Angin yang bertiup di bulan ketujuh sungguh membuat orang merasa nyaman.

Bretta Hua duduk di beranda atap, minum kopi, mengambil pensil, mulai menggambar pemandangan yang tidak jauh darinya.

Di saat-saat ini, bisa merasakan ketentraman pada tiap tahunnya.

Mungkin dia terlalu larut dalam perasaannya saat itu, sehingga ada orang datang pun dia tidak menyadarinya.

Sampai ada satu tangan putih, mengambil pensil dan menggambar angsa di dekat gunung pada gambarnya, barulah ia terkaget.

Berbalik badan, terlihat wajah Hayden Jiang sangat dekat dengannya.

Pertama kali melihatnya sedekat ini, terlebih saat terbenamnya matahari.

Merasa Hayden Jiang lumayan tampan, untuk sesaat, Bretta merasa tercengang.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu