Bretta’s Diary - Bab 730 Aku Saja yang Membereskannya

Dharmapala Serigala itu langsung menghilang dengan kesal, ia terlihat sangat tidak bisa diandalkan.

Lexy melihat Bretta dengan sangat malu, "Haha, Bretta, maaf ya."

"Tidak apa-apa, ini semua karena diriku, kau tak perlu menyelesaikannya untukku." Awalnya Bretta juga tidak ingin menyusahkan Lexy, ia merasa hanya dengan kedatangan Lexy ini saja sudah cukup.

"Kau punya Dharmapala Serigala, kau anggota keluarga Feng?" Kepala Bayangan itu bisa melihat identitas Lexy.

"Benar, aku adalah keturunan Keluarga Feng kedelapanpuluh lima." kata Lexy sambil menegakkan pinggangnya.

"Bagus, si Tua Feng itu siapamu?"

"Kakekku."

"Haha, kuberitahu ya, kakekmu saja selalu bersikap sopan dan hormat kepada kami, ia selalu memanggil kami Tuan Bayangan setiap kali bertemu kami, apalagi dirimu, kusarankan padamu, apa yang diucapkan temanmu itu benar, jangan ikut campur, karena kami mengenal kakekmu, kami tidak akan mempermasalahkan ketidaksopananmu tadi itu, cepat menyingkir."

Ada alasan mengapa Dharmapala Serigala tidak ingin menyerang Keduabelas Bayangan itu, karena Dunia Kegelapan adalah salah satu dunia dari Tiga Dunia.

Serigala itu pasti akan mati cepat atau lambat, dan saat ia mati, ia juga harus pergi menghadap sang Raja Neraka.

Entah siapa dirinya sewaktu ia masih hidup, setelah dirinya mati, ia harus menuruti segala hukum dan aturan Dunia Kematian.

Lexy tahu orang-orang ini, bahkan kakeknya saja tidak berani melawan mereka, ia juga tidak berani bertidak semena-mena.

Tapi ia benar-benar tidak bisa melihat Bretta melawan orang-orang itu sendirian, keduabelas bayangan itu sudah berkumpul semua, fenomena seperti ini sangat jarang dilihat.

Peperangan ini...... sulit untuk dibayangkan.

"Tak usah banyak bicara, hari ini aku sudah berdiri di sini, aku tidak peduli aku akan hidup atau mati, mati pun juga hanya ragaku yang mati. Setelah itu aku bisa mencari kakekku yang berada di Dunia Kematian, lalu berkumpul dengan keluarga-keluarga Feng lainnya, manusia pasti akan mati pada akhirnya, untuk apa aku takut."

Lalu, Lexy pun langsung maju ke depan dengan melambungkan tangannya.

Tiba-tiba, hujan api pun turun dari langit, ini adalah jurus sihir Fevernova dari Keluarga Feng, sangat kuat.

Jurus ini adalah jurus untuk melawan segerombolan musuh, skala yang dicapai jurus ini sangatlah luas, kalau terkena jurus ini pasti akan sangat menderita.

Namun siapa sangka, keduabelas orang yang tadinya berdiri di atas tanah itu pun menghilang seketika.

Lexy tercengang, ia melihat ke semua penjuru arah, dalam hatinya ia berpikir, apa ia salah lihat.

"Lexy, hati-hati, di depanmu......" Bretta bisa melihatnya dengan jelas.

Karena barusan tadi, kedua belas jubah hitam itu tiba-tiba muncul di atas kepala Lexy, melayang di udara, sangat aneh, juga sangat cepat.

"Jurus kecil seperti ini kau keluarkan seperti sedang mempermalukan kami."

Kata Sang Kepala Bayangan sambil tersenyum dingin, lalu ia pun mengayunkan pedangnya.

Lexy mendengar peringatan dari Bretta, ia segera mengangkat kepalanya, lalu langsung mengeluarkan Demon Stick nya.

Tongkat yang tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek, sebuah tongkat berwarna kuning keemasan, warna emas itu terlihat sangat menyala di antara kegelapan.

Di bagian luar tongkat itu tertulis banyak Bahasa Sansekerta, tulisan-tulisan itu adalah mantera pengusir setan khas milik Keluarga Feng, ada sebuah lingkaran di luarnya yang tertuliskan ajaran-ajaran agama Buddha, juga Mantra Shurangama yang terkenal itu.

Menurut legenda, tongkat ini adalah Tongkat Raja Mantra, ia bisa melemahkan seluruh kekuatan para setan dan iblis, namun sayang, meskipun Keduabelas Bayangan ini memiliki aura yang sangat dingin dan gelap, mereka bukanlah iblis ataupun setan.

Demon Stick adalah sebuah tongkat yang sangat berharga, namun tongkat ini sama sekali tidak bisa digunakan untuk menghadapi Keduabelas Bayangan itu.

Setelah beradu beberapa kali, tongkat itu tetap tidak bisa mengalahkannya, keduabelas bayangan itu bekerjasama dengan baik, gerakan mereka juga sangat cepat, Lexy terus dipukul mundur oleh mereka semua.

Pada akhirnya, sang Kepala Bayangan pun menendang tulang rusuk Lexy, sampai Lexy terlempar jauh...... lalu bergulung-gulung di padang rumput yang jauh dari sana.

Bretta segera mengejarnya, lalu menopang tubuh Lexy, ia mengeluarkan ilmu sihirnya dan memasukkannya ke dalam luka-luka Lexy untuk menyembuhkannya.

"Bretta, jangan menyerang mereka dengan kekerasan, mereka bukan tandingan kita...... Kembalikan saja Bonnie pada mereka...... Ini semua bukanlah tindakan yang benar." bujuk Lexy.

Bretta tidak menjawabnya langsung, ia berkata dengan lembut, "Istirahatlah, biar aku yang membereskannya."

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu