Bretta’s Diary - Bab 787 Gadis Rembulan

Dulu ia sudah berjanji pada Hayden untuk menjadi orang biasa, meskipun ingatan Hayden akan hal itu sudah ia hapus, tapi...... bagaimanapun ia sudah pernah ebrjanji.

Meskipun Hayden tidak ingat pada hal itu, tapi seharusnya ia juga tidak akan rela kalau Bretta pergi keluar sendirian.

Ia juga tidak tahu bagaimana ia harus menjelaskannya pada Hayden, kenapa dirinya bisa seberani ini nekat untuk pergi melawan sesosok makhluk yang sangat hebat.

Bretta menggigit bibirnya tanpa berkata apa-apa sambil berjalan turun ke bawah.

"Sayang, Lexy memberiku sebuah resep obat, aku pergi beli dulu."

"Kuantar ya."

"Tidak usah, tempat itu tidak bisa dimasuki pria sembarangan."

"Kalau begitu aku akan menunggumu di luar." Mana mungkin Hayden membiarkan Bretta pergi keluar sendirian di saat seperti ini? Ia juga tahu ada zombie berkeliaran di luar sana.

"Kalau begitu bawa Elly dan Bella."

"Tidak usah, tidak enak kalau terlalu banyak orang, kau juga tahu kan peraturan di keluarga Lexy, mereka tidak suka terlalu banyak orang, tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja, Lexy sudah memberiku sebuah jimat, lihatlah."

Ini pertama kalinya Bretta berbohong, tapi siapa sangka, sama sekali tidak kelihatan.

Ia memegangi sebuah jimat di tangannya, di atasnya ada sebuah pedang kayu yang kecil, pasti bisa dibuat untuk menipu orang-orang biasa seperti ini.

Meskipun Hayden memang tertipu, hatinya tetap merasa tidak tenang.

"Bretta, suruh Lexy pergi bersamamu saja ya? Kalau ada apa-apa ia juga bisa membantumu."

"Tidak bisa, Lexy harus tinggal di sini untuk menjaga Beatrice, kalau nanti terjadi sesuatu pada Beatrice, kalian pasti tidak bisa berbuat apa-apa." kata Bretta.

Hayden mengerutkan keningnya, ia terlihat sangat khawatir pada keselamatan istrinya itu.

Bretta berjalan ke arah Hayden, tanpa rasa malu sedikitpun, ia pun memeluk leher Hayden di hadapan orang-orang.

"Sayang, jangan khawatir, aku pasti tidak apa-apa, aku janji."

"Aku tidak tenang." Sorotan mata Hayden sangat memelas, ia sangat ingin melakukan sesuatu untuk Bretta, tapi ia sama sekali tidak bisa membantu.

"Tenang saja, percayalah padaku."

Lalu, Bretta pun mengusap-usapkan keningnya ke dagu Hayden yang tampan itu, dan belum sampai Hayden menyadarinya, Bretta langsung pergi keluar rumah.

Seketika itu, tak ada seorang pun yang ingat bagaimana cara Bretta keluar dari sana, mereka hanya mendengar suara pintu yang tertutup saja.

Baru saja Bretta melangkah keluar, Blacky pun keluar dari belakang dan mengikuti Bretta.

"Blacky, sini."

Bretta tahu Blacky bukan kucing biasa, ia juga tidak mengusirnya, dan malah memeluknya.

"Blacky, perjalanan kali ini sangat berbahaya, kau sudah punya istri dan anak, apa kau benar-benar ingin ikut?"

Blacky menatap Bretta dengan pandangan sedikit mengejek, lalu menguap dan masuk ke dalam dekapan Bretta.

Bretta tersenyum, ia tahu kucingnya ini sedang bermanja-manjaan dengannya.

Untuk menghemat waktu, Bretta tidak membawa mobil, melainkan menggunakan jimat paranormalnya, ia bisa langsung mencari posisi makhluk gaib itu dengan tepat.

Kompas mencari jejak, dan paranormal membuka delapan pintu.

Bintang bungur kecil, api misterius melawan arwah dan setan.

Semakin lama, Bretta semakin hafal dengan jurus yang sebenarnya sama sekali tidak ia ketahui itu, ia langsung sampai ke jarak tujuh belas kilometer barat laut dari Kota Jiang.

Tempat itu adalah tempat pemakaman yang terbengkalai, aura kegelapan berkumpul di sana, ini adalah tempat paling baik untuk makhluk itu bersembunyi.

Lima orang dari Keluarga Ling sudah mati, seharusnya makhluk itu juga sudah terluka, ia tak mungkin bisa selamat begitu saja.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki, Bretta pungmenghentikan langkahnya, lalu melihat ada beberapa bayangan orang di depannya.

Di bawah cahaya bulan, bayangan itu mulai terlihat jelas......

"Kau...... Kepala Keluarga Ling?" Bretta tidak pernah bertemu dengan anggota Keluarga Ling, tapi ia bisa merasakan kekuatan mereka.

"Siapa kau?"

Orang itu juga sudah mengetahui kedatangan Bretta, Bretta juga tidak ingin bersembunyi lagi, ia pun keluar dari balik bayangan batu sambil menggendong Blacky, di bawah sinar rembulan, ia mengenakan sebuah rok panjang berwarna putih dan cadar yang panjang.

Anggota Keluarga Ling semua adalah pria tulen yang muda dan berenergi, begitu melihat Bretta, mata mereka pun bersinar cerah.

Fenomena wanita cantik muncul di bawah sinar rembulan sungguh sangat mirip dengan Siauw Lionglie dari novel "The Return of the Condor Heroes" yang sangat memukau.

Dan di antara kerumunan anggota Keluarga Ling, ada seorang pria muda yang tampan berjalan keluar dari kerumunan, seakan tak sabar menanti mata sang wanita tertuju pada dirinya.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu