Bretta’s Diary - Bab 934 Kecelakaan Buatan

"Kalau begitu, jual mobilmu." kata Ibu Trace dengan semena-mena.

Satpam perumahan dan tetangga-tetangga sebelah pun datang untuk melihat mereka, seketika Trace pun merasa sangat malu.

Akhirnya ia pun tahu, semewah seindah apapun kehidupanmu sekarang, hanya dengan kehadiran orang-orang sampah ini, seumur hidup dia tak akan pernah lupa kalau dirinya lahir dari keluarga yang sangat menyedihkan.

Lalu, semua latar belakangnya itu akan menjadi bahan ejekan dan cemoohan orang-orang, Trace benar-benar merasa ia ingin mati saja.

Di ambang keputusasaan, akhirnya Trace pun menelepon Bretta, "Bretta, tolong aku."

Saat Bretta menerima telepon Trace itu, dia sedang jalan-jalan dengan Lexy, lalu kedua orang itu pun langsung membawa mobil menuju ke rumah Trace.

Bretta mengenakan sebuah celana loose bewarna biru muda, kaos hitam ketat berwarna hitam, dan tas kain putih yang selalu ia bawa.

Namun Lexy terlihat sangat mencolok, ia mengenakan sepasang setelan jas berwarna pink, sangat keren.

Lexy turun dari mobilnya sambil membawa kunci mobilnya, ia menerobos kerumunan orang dan berkata, "Ada apa?"

Begitu melihat mereka, Trace pun tahu ada dewa penolong yang datang untuk menolongnya, sorotan matanya yang penuh dengan keputusasaan itu pun mulai bersinara kembali.

Dengan pelan ia berkata, "Ibuku datang membawa banyak orang untuk mengajak ribut."

Suaranya sangat pelan, namun Lexy dan Bretta bisa mendengarnya dengan jelas, meskipun Lexy tidak dekat dengan Trace, tapi ia juga tahu sedikit tentang masalah Trace.

Seketika, ia pun tahu apa yang terjadi, Bretta juga tahu, kalau ada Lexy di sini, ia tak perlu menyelesaikannya sendiri,

Ternyata benar, Lexy langsung melangkah maju dengan wajah tersenyum, "Tante, kau ini ibu Trace ya?"

"Siapa kau?" Ibu Yu melihat Lexy dengan wajah was-was.

"Ah, aku teman Trace, kau sudah jauh-jauh datang kemari, katakan saja masalahnya baik-baik, siang bolong seperti ini apa mungkin kami harus membiarkan kalian berdiri di depan pintu berpanas-panasan? Ayo, kita pergi ke hotel saja, aku yang bayar."

Mendengar perkataan Lexy, Ibu Yu pun langsung senang, "Untung saja ada anak pintar yang datang, aku sudah kepanasan di sini."

"Lexy......" Trace tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Lexy, ia kira Lexy akan menggunakan uangnya untuk mengusir keluarganya.

Maksud Trace, jangan memberi mereka uang sepeserpun.

Karena waktu itu ia sudah menyuruh orang untuk memberikan mereka uang yang cukup banyak, ibunya itu hanya ingin meminta lebih saja, ia menganggap Trace adalah mesin ATM nya.

Bretta menarik tangan Trace, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya pada Trace, menyuruhnya untuk tidak usah banyak bertanya.

Setelah Lexy membawa kerabat-kerabat gilanya itu pergi, barulah Bretta berkata, "Tenang saja, Lexy bukan orang yang lemah, ia pasti punya cara untuk menghadapi mereka."

"Bretta, aku merepotkanmu lagi......" Trace merasa sangat bersalah.

"Kalau kau temanku, jangan ucapkan kata-kata seperti itu lagi, ini bukan salahmu, ayo, kita naik ke atas."

Lalu, Bretta pun naik ke atas bersama Trace, Trace pun menceritakan semua kejadiannya pada Bretta.

Bretta juga sudah mendengarkannya dengan sangat tenang, karena Bretta tahu, kerabat-kerabat keluarga Trace itu memang sedikit aneh, oelh karena itu ia sama sekali tidak heran kalau mereka bisa melakukan hal seperti itu.

"Ibuku benar-benar menjijikkan, dari tadi ia terus mengataiku melakukan pekerjaan yang tidak baik, semua uangku ini bukanlah uang yang halal...... Katanya aku menjual diriku, Bretta, apa di dunia ini ada ibu yang memperlakukan anak kandungnya sendiri seperti ini? Apa salahku?" kata Trace sedih.

Bretta memberinya tissue, "Kau tidak salah, mereka yang berlebihan, kau tadi bilang ayahmu kecelakaan?"

Trace mengangguk-angguk......

Bretta bertanya, "Apa kau tahu ayahmu lahir kapan?"

"Tahu."

Lalu, Trace pun memberitahukan tanggal lahir ayahnya pada Bretta, Bretta pun mendundukkan kepalanya dan berpikir sejenak, jari-jarinya pun juga tidak bergerak.

Beberapa detik kemudian, Bretta pun mengangkat kepalanya melihat ke arah Trace, "Trace, luka ayahmu ini cukup parah, dalam setengah tahun ini mungkin ia akan meninggal."

"Apa?" Trace terkejut.

"Umurnya sudah habis, dengan kata lain, ia sudah melakukan terlalu banyak hal-hal yang buruk, awalnya ia bisa hidup sampai umur 71 tahun, tapi......" Bretta tidak melanjutkan perkataannya, namun Trace bisa menebak maksud Bretta.

"Lagipula...... Ibumu punya selingkuhan di luar sana, kecelakaan ayahmu ini sepertinya bukanlah sebuah kecelakaan biasa."

Begitu mendengar perkataan Bretta itu, Trace membelalakkan matanya lagi lalu menarik nafasnya dalam-dalam.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu