Bretta’s Diary - Bab 620 Rumor Yang Salah

Tanpa menunggu yang lain berbicara, Nyonya Hua tidak bisa tinggal diam, hatinya juga sedang sensitif karena masalah ini, ia segera bangkit dan memarahi Brenda Hua.

“Dasar kamu serigala, waktu kecil, aku dan ayahmu paling memanjakanmu. Di rumah ada makanan apa, pasti kuberikan padamu untuk makan duluan, setelah lulus kuliah kamu juga lebih dulu masuk ke perusahaan dibandingkan kakakmu, ayahmu sendiri yang memasukkanmu. Tak peduli semalam apapun kamu pulang, aku selalu bangun untuk membuatkanmu makanan, merawatmu dengan sepenuh hati. Dari 5 bersaudara, semua bisa melihat dengan jelas, bahwa aku dan ayahmu paling memanjakanmu. Kukira setelah kamu menikah, kamu akan merasa bersyukur atas segala pengorbanan kami terhadapmu selama beberapa tahun ini. Walaupun kamu tidak bisa membantu kami dalam segala hal, paling tidak dalam hati kamu menyayangi kami. Sekarang aku baru menyadari, aku benar-benar buta, telah salah menilaimu. Aku dan ayahmu telah membesarkan seseorang berhati serigala. Anak mana yang menginginkan orangtuanya bercerai? Jika keluarga ini tercerai berai, apa untungnya bagimu? Kamu hanya memikirkan uang dan warisan.”

“Ibu... bukankah aku bermaksud baik pada kalian... Lagipula kalian juga tak bisa bertahan bersama...” Melihat amarah ibunya meledak, suara Brenda Hua menjadi lirih, ia juga tak berani menatap mata ibunya.

“Bohong, jangan mengira aku akan tertipu. Kamu ingin kami bercerai agar bisa mengambil warisanmu, membawa pergi bagianmu. Brenda, Brenda, bagaimana bisa dulu aku tidak melihat bahwa hatimu seperti serigala? Di dalam hatimu tak ada rasa kasih sayang...”

Ini adalah pertama kalinya Nyonya Hua memarahi Brenda Hua di depan banyak orang, hal ini sungguh mengejutkan semuanya.

Brenda Hua sendiri tidak menyangka, ibunya yang biasanya hanya bisa menangis, bisa berkata seperti ini. Ia tak berani mengatakan apa-apa lagi.

Habert Hua tidak mengatakan apapun, namun sebenarnya ia sangat kecewa pada Brenda Hua. Kekecewaan ini telah sejak lama menumpuk di hatinya.

“Selagi kalian semua berkumpul disini, aku akan mengumumkan, aku tidak akan bercerai, tak peduli seperti apa ayahmu memperlakukanku. Itu adalah masalah kami sebagai suami istri. Jika kalian mau membantu kami, aku akan sangat berterimakasih. Jika kalian mempunyai pendapat lain, segeralah menyingkir dari hadapanku. Aku tua, tapi tidak bodoh. Selama aku masih hidup, keluarga ini akan bertahan, tak peduli kalian pulang atau tidak, keluarga Hua akan tetap disini.”

Setelah mengatakannya, Nyonya Hua berbalik dan naik ke atas. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat ia setegas ini.

“Wah, ibu tadi sangat luar biasa.” Beatrice Hua memuji dan mengacungkan jempolnya.

Yang lain tak berani mengatakan apapun. Habert Hua hanya diam dan pergi meninggalkan ruangan.

Yang lain juga mulai membubarkan diri. Dalam perjalanan pulang, Hayden Jiang bertanya pada Bretta Hua, “Apakah kamu yakin tidak menginginkan bantuanku?”

“Tidak.”

“Apakah kamu sedang membalas kakakmu, atau orangtuamu?”

“Semuanya. Tuhan tahu bagaimana membalasnya, ini adalah sebuah karma. Ayah dan ibuku sama-sama tidak bisa mengalah, cepat atau lambat kabar perceraian ini tak akan bisa disembunyikan.” Bretta Hua menanggapinya dengan santai. Sebenarnya ini adalah sesuatu yang normal, akhir-akhir ini bukankah perceraian sangat sering terjadi? Yang membuatnya tidak bagus adalah, usia sudah begitu tua, dan sangat kaya, masih juga bertengkar seperti itu, sungguh memalukan.

Sebenarnya, video itu direkam oleh salah satu pelayan di rumah itu, tapi orang itu telah lama mengundurkan diri. Rupanya ia ingin mengancam keluarga Hua untuk mendapatkan uang.

Namun tidak diketahui siapa orang di balik semua ini, ia tidak menghubungi keluarga Hua, melainkan langsung menyebarkannya di media sosial untuk menyebabkan skandal.

Akhirnya, Belinda Hua atas nama Hua’s Corp merilis sebuah klarifikasi. Bahwa ayah dan ibunya tidak bercerai, hanya karena ibunya sedang dalam usia menopause, perasaannya menjadi lebih sensitif, sehingga terjadi pertengkaran dengan ayahnya. Bukanlah masalah besar.

Pernyataan itu ditulis dengan baik, dan menghabiskan begitu banyak uang untuk membereskan masalah itu. Namun akhirnya masalah itu pelan-pelan memudar.

Tapi semua orang tahu, keharmonisan keluarga Hua tak bisa dipertahankan, cepat atau lambat, mereka pasti bercerai.

Setelah menerima telepon dari ibunya, Parker Xie menyetir ke rumah guru Dong untuk menjemput keponakannya, Hannah Xie.

Ketika Callista Dong membuka pintu, ia sangat senang melihat Parker Xie, namun terlihat jelas ia mempunyai suatu hal yang mengganjal hatinya.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu