Bretta’s Diary - Bab 791 Bencana Kepunahan Suku

Bretta Hua juga tidak menyangka, zombie yang telah berubah bisa berbicara, bahkan mempunyai pemikiran, ini malah sangat menakutkan.

Sepengetahuan dia dan Lexy Feng, setelah mayat mengalami perubahaan, maka mayat yang menjadi zombie, itu termasuk mayat hidup, itu juga tidak ada pemikiran sendiri dan Bahasa.

Sama seperti monster, bisa menggila melukai manusia, tapi tidak mempunyai akal, jadi tidak susah untuk dilawan.

Sekarang yang ada di depan mata, telinga begitu panjang, sepertinya sangat sensitive terhadap suara.

Mata memancarkan cahaya hijau, sepertinya kemampuan penglihatan lebih bagus dibandingan mata berhitam, yang menakutkan adalah sayap, apakah itu berarti bisa ter?

Semua ini masih belum cukup, makhluk ini masih bisa bicara Bahasa manusia, masih bisa berpikir lagi, ini sudah bisa membuat manusia tidak ada kesempatan untuk hidup.

Tuan besar Ling juga melihat masalah ini, dengan cepat memerintah, “Patrick Ling, kamu bawa orang-orang untuk sembunyi, aku yang akan menghadapinya.”

“Kakek, aku bantu kamu.”

“Tidak perlu, semuanya pergi, dengar perintah.”

Tuan besar Ling emosi, sebenarnya yang ditakutkan adalah keluarga Ling benar-benar dihancurkan, makhluk ini sampai sekarang sudah tidak tahu kehebatannya seberapa, jika dia sendiri bukan lawannya, ada kemungkinan cucu dan keponakannya juga akan menghadapi masalah sangat parah, jadi senior ini pasti akan berusaha sampai akhir untuk melawan.

Selesai berkata, tuan besar keluarga Ling sekali lagi mengeluarkan jimat, lalu mengarah kelangit dilempar.

“Tangkap.”

Delapan belas jimat, mengilingi menangkap makhluk ini.

“Iblis.” Kedua tangan tuan besar Ling membentuk salib sambil mengucapkan mantra, 18 belas jimat itu terus menerus merapat kearah monster itu.

Kekuatan cahaya kuning menyebar, adalah kekuatan tiga cahaya dari aliran Tao, dan Bretta mengakui itu.

Hanya saja sayang… belum sampai 10 detik, melihat monster itu menggerakkan sayap, membuka mulutnya dengan sangat lebar dan memuntahkannya.

Seketika jimat kuning itu menjadi kabut yang tebal menutupi sekitar karena cahaya hijau itu, semua jimat itu jadi kehilangan sihir dan jatuh ke tanah.

Yang paling parahnya lagi adalah, kabut hijau itu terus menyebar…

Orang yang tidak sempat untuk menahan napas, jika terhirup langsung akan terhenti ke lehernya sendiri, kesusahan sehingga jatuh ke atas tanah.

“Itu adalah kabut zombie yang paling beracun, semuanya ayo cepat tahan napas.” Teriak tuan besar Ling, hingga membuat suaranya parau.

Bretta Hua menggunakan kesempatan disaat semua orang tidak menyadarinya, kancing lengan sedikit bergerang, lalu mengghirup energi roh yang berada di dalam sisir, lalu dia membungkus dirinya, untuk menghindari ada kabut beracun itu.

Tapi… dia melihat keluarga Ling, karena kabut-kabut beracun, yang tersungkur ditepian, akhirnya dia dia tidak tega.

Bretta Hua sekali lagi melakukannya secara diam-diam, secara diam-diam dia menyalurkan energi roh, sedikit-sedikit diberikannya kepada beberapa orang itu yang telah tersungkur di lantai, diberikannya masker untuk memutuskan aliran kabut beracun.

Tuan besar Ling melihat hal ini tidak mungkin tidak mengeluarkan jurus andalannya, jadi dia dia melempar pedang pembasmi iblis itu kesamping, lalu dia lulut melipat kakinta, seketika rohnya keluar dari badannya.

Roh tuan besar Ling setengah melayang ke udarang, sambil mengucapkan mantra, “Dewa leluhur yang ada di langit, berkati saya supaya untuk membasmi iblis, lindungi saya supaya selamat. Hari ini sengaja mengundang malaikat untuk memasuki tubuh saya, yang kuasa kekuatan dewaku, bersama iblis itu berperang sekuat tenaga, jika mati juga tidak menyesal.” Setelah itu sisanya adalah mantra dari aliran Tao, Bretta Hua juga tidak mendengara dengan jelas.

Setelah melihat puluhan detik, roh tuan besar Ling yang setengah di udara pelan-pelan turun, kembali kebadannya.

Saat dia membuka mata sekali lagi, terlihat sangat jelas ilmu Tao lebih kuat dibandingkan sebelumnya, caranya dan hawanya berbeda dari sebelumnya.

Dia mengangkatnya tangannya melewati kepata, tidak tahu terbangnya sebuah tombak merah.

“Dewa Xuanwu Zhenjun sampai di sini, monster mana cepat datang”

Tombak merah yang berada ditangan tuan besar Ling, seketika seluruh tongkat itu penuh dengan energi Tao, kedua lengan memastikan adanya energi mengalir.

Bahkan suara yang keluar bukan suara tuan besar Ling, keduanya mulai mengeluarkan jurus andalan, pertarungan kali ini sangat hebat.

Dengan membawa suara seperti Peking opera, membuat seluruh bulu kuduk Bretta Hua berdiri, tengah malam ini, ditempat terpencil di makam yang berantakan, sungguh membuat orang terasa…

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu