Bretta’s Diary - Bab 607 Ada Ular Berbisa Dirumah

Didepan Hayden dan Nyonya Jiang Rainy membunuh Teddynya Nyonya Jiang, pada saat ini membuat amarah Hayden memuncak.

Dari kecil dia tidak pernah memukul wanita, tetapi pada saat ini dia tidak bisa menahan dirinya untuk berjalan kearahnya, dengan erat dia memegang tangannya Rainy, dengan tatapan mata yang penuh dengan amarah.

“Kenapa? Hanya sebuah binatang pantaskah seperti ini?”

Rainy sengaja membuat amarah Hayden memuncak, seperti menginginkan Hayden untuk memukulnya, semakin dia seperti ini semakin membuat Hayden ingin menahannya.

Teddy sudah lama berada ditempat ini, jangan ibunya yang merasa seperti bagian darinya, bahkan dirinya sendiri mempunyai perasaan kepada binatang ini.

Tanaman juga penuh dengan kasih sayang, apalagi dengan seekor yang memiliki nyawa?

“Rainy, aku terlalu mengampangkanmu, sepertinya aku yang terlalu sopan denganmu.”

Setelah berkata, Hayden menarik dia keluar tanpa peduli dia rela atau tidak.

Setelah itu sambil membuka pintu dan dengan keras menariknya keluar.

Rainy belum sempat berdiri dengan benar, pada saat ini dia terjatuh dilantai.

Pakaiannya terlalu tipis, dengan cuaca 20 derajat diluar, dengan lantai yang dingin semua ini terasa tidak mudah.

Mungkin ini pertama kalinya bagi Hayden melakukan hal ini kepada seorang wanita, tetapi Hayden merasa dia tidak dapat menahannya lagi.

Jika tidak, pada saat Rainy menghempaskan anjing ini, seharusnya dia segera menamparnya hingga berdarah.

“Hayden, kamu berani memukul wanita?”

“Kamu bukanlah wanita, kamu terlalu menjijikkan pergilah, pergi dari rumahku, jika kamu berkata didalam media, terserah... aku tidak peduli, kita lihat apa yang ingin kamu pamerkan? Tetapi ingatlah, selagi kamu berjalan dijalanan ini, kamu akan menjadi musuhku, maka jangan pernah menyalahkan jika aku akan berhadapan langsung didepanmu.”

Hayden membawa walkie talkie dan berkata.

“Satpam, segera kemari segera bawa pergi wanita gila didepan rumah ini, sekarang, jangan biarkan dia masuk lagi.”

Setelah Hayden berkata, dalam seketika beberapa satpam datang menghampiri.

Dengan sendal yang digunakan dan jubah mandinya itu, dan kopernya dilemparkan keluar, tidak ada belas kasihan untuknya.

Rainy yang tidak bisa menghargai orangtuanya Hayden, memprovokasi Bretta melukai Elly, dan juga membunuh anjingnya itu.

Semua ini membuat kesabaran Hayden menghilang, hingga dia tidak dapat memaafkannya lagi.

Terlalu banyak orang yang jahat didunia ini, tetapi kelakuan Rainy, membuat Hayden merasa takut dan jijik, atau mungkin... kelakuannya yang mengerikan.

Wanita yang begitu mudah, apa isi hatinya ini, hingga membuat dia begitu mengerikan.

Nyonya Jiang hanya memeluk anjingnya sambil menangis, Hayden hanya bisa menghibur ibunya saja.

Dan disisi lain, Habert yang baru kembali dari berliburnya, tidak kembali kekota Jiang, malah menuju ke kampung halamannya Quinn.

Sebenarnya, dia menyesal telah mengusir Quinn, jika saja Quinn tidak pergi, setidaknya masih memiliki muka.

Walaupun Quinn melakukan yang tidak bisa dimaafkan, tetapi anaknya itu miliknya, dia menyesal terlalu tergesa-gesa, maka itu dia ingin melihat bisakah dia kembali.

Apalagi, telah berada dikediamannya dan susah kembali, dia juga tidak berencana kembali, melihat istrinya yang gila seperti itu, membuat dirinya pusing.

Habert tidak menyangka berada dikampung halamannya Quinn, dikediamannya Quinn, melihat rambutnya yang berantakan, juga aroma yang tidak menyenangkan dia sungguh terkejut.

“Ini... Quinn?” Habert tidak bisa percaya.

Quinn mengangkat kepalanya melihat kearah Habert, dengan tatapan matanya itu, “Ada ular berbisa dirumahmu, apakah kamu tahu? Ada ular berbisa, ular berbisa.”

“Bagaimana bisa... dia menjadi seperti ini?” Dengan wajah pucat Habert, bertanya pada ibunya Quinn.