Bretta’s Diary - Bab 822 Jika Aku Terlahir Kembali

“Dia hidup juga penuh kepahitan, tak ada buruknya pergi denganku, kau tak perlu berpura-pura, kau menjadikannya sebagai cadangan, bukan? Apakah kau kira kau baik hati?” Shannen Liang dengan marah membalas.

“Kalau begitu, aku takkan sungkan lagi kepadamu.”

Bretta Hua mengangkat tangan kanannya, di ujung jarinya terdapat sebuah jimat kuning.

“Haha, aku juga akan mengambil kesempatan ini... untuk membalas dendam, aku sudah lama tak senang melihatmu.”

Shannen Liang tertawa terkekeh, lalu melayang ke arah Bretta Hua.

Sebenarnya ia tak mempunyai kekuatan apapun, di siang hari ia tak boleh terkena cahaya, hanya bisa keluar di malam hari, dan ia selalu menjerat Parker Xie.

Membuatnya kesulitan bernafas, bahkan terkadang masuk ke tubuh Parker Xie dan membuat kekacauan.

Sebenarnya, setelah meninggal, Shannen Liang sedikit berbeda dengan saat hidupnya, ia sekarang adalah sebuah arwah yang melekat, bukan orang hidup yang masih mempunyai akal sehat.

Bretta Hua mengeluarkan petir, mengenai Shannen Liang yang segera menjerit, dan meringkuk di sudut ruangan.

“Shannen Liang, sebagai manusia, kau harus mengerti balas budi, Parker Xie terus menerus membantumu, sekarang kau berbuat seperti ini, tidakkah kau merasa bersalah? Kau sungguh tidak bersyukur, namun kau membuatku teringat suatu cerita, di Gunung Zhongsan ada serigala, bermata putih dan berbintik, mencoba menyerang tembok kota, dan akhirnya ia sendiri terluka. Parker Xie berbaik hati, mencarikanmu tempat untuk peristirahatan terakhir yang damai, namun kau membalasnya seperti ini, aku sungguh prihatin pada Parker Xie.”

“Jangan berbicara seolah kau sok suci, haha... Kau sama saja sepertiku, tak membiarkannya mendapatkanmu, namun juga menggantungnya...”

Semasa hidup Shannen Liang sangat tak menyukai Bretta Hua, maka kini ia pun mengatakan hal buruk tentangnya.

Bretta Hua melihatnya mencibirnya, tanpa berbasa-basi lagi, ia langsung mengeluarkan api, dan arwah yang terbakar itu terbang menjauh.

Setelah arwah Shannen Liang pergi, Bretta Hua menggantungkan papan tulisan jangan diganggu di depan pintu kamar.

Akhirnya ia perlahan duduk di sebelah Parker Xie, dan mencabut mantra tidurnya.

Parker Xie perlahan terbangun dari tidurnya, ia tersadar, dan saat melihat wajah Bretta Hua, matanya berbinar-binar.

“Bretta Hua, tidakkah aku sudah mati?”

“Kau masih hidup.”

“Kalau begitu aku bermimpi...”

“Benar, hanya mimpi.”

“Sungguh mimpi yang indah, aku bermimpi bertemu denganmu, aku bilang kau harus selalu bersamaku, aku juga menggandeng tanganmu dan pergi membeli eskrim, kau bilang kau tak suka rasa matcha, aku bilang aku juga, karena matcha berwarna hijau, dan aku takut nanti aku menjadi hijau.”

Perkataan ini membuat Bretta Hua tertawa, ia tersenyum dan menatap Parker Xie, “Siapa berani membuatmu menjadi hijau, dengan watak pemarahmu, jika ada yang membuatmu seperti itu, kau akan menghancurkan bumi.”

“Tidak, aku akan menghancurkan Milky Way.”

Bretta Hua mengambil segelas air, memasukkan sedotan, dan mengulurkannya pada Parker Xie. “Minumlah sedikit air, Tuan Xie, kau telah tidur sangat lama.”

“Brett, menurutmu orang benar-benar bereinkarnasi?”

“Apa yang kau maksud?” Bretta Hua mengernyit.

“Seperti yang sering tertulis di dalam novel, aku mati, lalu hidup lagi, dan kembali berusia 17 tahun, dan memulai hidup dengan banyak kemungkinan baru.”

“Kau terlalu banyak membaca novel.” Bretta Hua tertawa lirih.

Melihat senyuman Bretta Hua, Parker Xie menjadi bersemangat, ia berkata, “Brett, jika setelah mati aku benar-benar terlahir kembali, tak peduli berapa usiaku, aku akan pergi mencarimu, aku akan pergi ke Gunung Zhongcui untuk menemukanmu, takkan membiarkanmu kesepian seorang diri di atas gunung, tunggulah aku.”

Sejenak, Bretta Hua tak tahu harus berkata apa.

“Jangan bicara seperti itu, kau takkan mati, aku telah meramalkan, kau akan hidup sampai 88 tahun.”

“Jika tak memiliki tujuan dalam hidup, hidup berapa lamapun tak ada artinya.”

“Jangan sembarangan bicara, hidup hanya sekali, kau juga masih punya orangtua, dan juga flu dan demammu sudah hilang, segeralah membaik, setelah membaik traktir aku makan.”

“Baik...”

Parker Xie tak dapat menolak apapun permintaan Bretta Hua, Bretta Hua berada di kamar itu hanya 1 jam.

Namun saat ia keluar, Parker Xie secara ajaib baik-baik saja, tidak lagi demam, dan bisa makan, minum, dan mengobrol.

Bob Xie sangat terkejut...

Seumur hidupnya, ia belum pernah melihat keajaiban seperti ini.

“Ayah, apakah menurutmu Bretta Hua seorang peri? Ia hanya perlu datang, dan kakakku segera baik-baik saja, haha.” Bernice Xie bergurau.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu