Bretta’s Diary - Bab 40 Mawar Merah dan Mawar Putih

Hayden Jiang melihat Bretta tampak gelisah, dirasa sangat lucu.

Terlihat seperti tidak punya pengalaman dalam percintaan, makanya sekali digoda seketika itu juga menjadi grogi.

Kemudian Hayden Jiang lanjut menggoda dia, menunjuk ke lukisannya, “Lukisan ini cukup bagus, jual ke aku ya?”

“Tidak dijual.” Bretta langsung menolaknya dengan tegas.

“Aku beli dengan harga tiga kali lipat dari harga pasar.”

“Sepuluh kali lipat juga tidak kujual.” Kata Bretta dengan nada marah.

“Kalau begitu apa nama lukisan ini, setidaknya beritahu aku tidak apa-apa kan?” Dia melihat lukisan tinta itu.

Sangat jarang melihat ada wanita melukis dengan tinta hitam dan putih.

Bretta Hua memilih pemandangan, dia melukis pemandangan yang tidak jauh dari tempatnya, dengan kemampuan tangannya yang sudah terlatih, hasil lukisan itu sangat menakjubkan.

Terlebih untuk orang yang paham dalam bidang lukisan, pasti mengetahui lukisan orang yang berpengalaman.

Mengenai nama lukisan, nada bicara Bretta lebih tenang, “Aku belum memikirkannya.”

“Aku bantu kamu memikirkannya, bagaimana?”

Bretta tidak mengatakan apa-apa...... diam seperti tanda mengiyakan.

Ini adalah watak Hayden Jiang selama beberapa hari berinteraksi dengan bretta.

“Diberi nama Seekor Angsa, bagaimana?”

“Cepat pergi dari sini.”

Bretta marah sampai ingin menjatuhkan kuas, lukisan yang bagus itu dan tintanya.

Lukisan seperti ini diberi nama Seekor Angsa, sungguh rendah.

Bretta marah ingin menerkam orang, Hayden tertawa sangat senang.

Kemudian melihatnya sungguh marah, barulah diam.

“Tidak masalah tidak masalah, kita bicarakan baik-baik, menurutku diberi nama...... Kembali Ke Utara bagaimana?”

Bretta diam sejenak, bertanya, “Kenapa diberi nama Kembali Ke Utara?”

Hayden menunjuk ke arah angsa yang ada di tengah gunung, “Kamu coba lihat, air yang di lukisanmu tidak menjadi es, artinya bukan musim dingin, di sebelah pinggir ada rumput ada bunga, artinya musim semi bunga bermekaran, angsa terbang ke selatan, akan ada hari kembali ke utara, artinya pulang ke rumah, ini sangat hangat.”

Kembali Ke Utara, sebenarnya menunjukkan pemandangan yang indah, sederhana, seperti gaya Bretta.

Tetapi ......

Angsa adalah gambaran dia, lukisan ini pada mulanya tidak ada angsa memang kenapa?

Orang ini mau membanggakan diri sendiri ?

“Angsa ini kamu yang gambar, nama lukisan juga kamu yang memikirkannya, nama pelukis juga ditulis Hayden Jiang saja bagaimana menurutmu?” tanya Bretta dengan kesal.

Hayden Jiang menepuk tangan, “Terima kasih bos.”

“Siapa bosmu, Hayden Jiang kamu segera pergi sekarang......”

Bretta marah sampai mendorong Hayden kearah luar.

Ini adalah pertama kali dua orang bisa berinteraksi sangat dekat.

Anggap saja benar-benar disuruh pergi, Hayden Jiang juga senang.

Di Night's Club

Parker Xie beberapa hari ini juga tidak bisa tidur dengan nyenyak, hidupnya berantakan.

Setelah menemukan cara untuk mendapatkan anak bungsu keluarga Hua, dia siap untuk membuat masalah.

Mencari kesempatan, terlebih dulu mendekati orang-orang, hasilnya, orang-orang tidak menggubris.

Ini membuatnya kehilangan akal......

Makanya dia hanya bisa mengajak temannya minum bersama-sama.

Para temannya juga mengetahui tentang dia akhir-akhir ini kacau karena wanita, menghiburnya beberapa kali.

Ada yang menggodai, langsung berkata, “Kak Xie, sudah pernah dengar lagu Eason Chan berjudul 《Mawar Merah》? Sebenarnya kita para laki-laki, ya begini, sudah punya mawar merah menginginkan mawar putih, kalau punya mawar putih mulai menginginkan mawar merah. Tidak berhenti mencari sampai mendapatkan…… Kamu ini karena tidak berhasil mendapatkan makanya kesal, sebenarnya jika kamu mendapatkannya, nanti juga menyadari, wanita dari keluarga Hua, tetap saja wanita, semua sama saja, lama-kelamaan siapapun akan bosan, anggap saja kamu punya Anne Hathaway, kamu juga bisa saja menganggap dia hanya wanita biasa, apa itu dewi, semuanya adalah rayuan. Semua adalah hantu, tidak lebih. ”

Parker Xie dengan sedih mengambil sebotol bir di tangannya, dan berkata, “Masalahnya, sekarang aku belum mendapatkannya, walaupun bosan, itu urusan nanti.”

“Tetapi Kak Xie, kamu serius mau merebut wanita dari keluarga Jiang? Itu agak tidak baik……” ucap satu teman mengingatkan.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu