Bretta’s Diary - Bab 274 Pertanggung Jawaban Cinta

“Bonnie Hua, aku tidak menyesal, aku yakin, berikan aku satu kesempatan, tidak peduli apapun hasilnya nanti, kita akan menghadapinya bersama.”

Bonnie Hua bergumul dalam hati, ia sangat menyukai Andrew Bai, ia juga ingin sekali menikah dengannya.

Mereka berdua selalu ragu, jika mereka berkelahi, mereka akan terlihat lebih parah daripada orang asing jika bertemu.

Namun, hingga saat ini, saat ia mengetahui bahwa ia mungkin saja berpenyakit, Bonnie Hua tiba-tiba merasa frustasi.

Mungkin, semuanya akan terlihat menyedihkan pada saat ini, walaupun hasilnya belum keluar, namun, ia sudah memiliki pikiran yang berantakkan.

Sehingga, ia berpikir untuk melepaskannya karena ia benar-benar menyukai Andrew Bai, ia benar-benar tidak ingin pada saat ia pergi, Andrew Bai tertinggal sendiri.

Setelah bergumul untuk beberapa saat, ia melepaskan cincin tersebut.

“Maaf, aku tidak ingin menikahimu saat ini, cincinnya terlalu kecil, tidak cocok dengan identitasku sebagai anak yang paling berharga.”

Setelah itu, Bonnie Hua membalikkan kepalanya dan tidak lagi melihat wajah Andew Bai.

Andrew Bai tidak goyah, ia tahu bahwa Bonnie Hua sengaja membuatnya merasa kesal saat ini, membuatnya merasa kesulitan dan akhirnya mengundurkan diri.

Ia mengambil cincin itu dan memakaikannya di jarinya lagi,”Memang sedikit kecil, namun tidak apa-apa, aku akan berusaha keras mencari lebih banyak uang untuk membeli yang lebih besar. Aku memang tidak pernah berpikir untuk mengundurkan diri sebelumnya, aku hanya pernah berpikir bahwa polisi memang kurang menarik, begini saja, aku akan berusaha mencari pekerjaan setelah selesai bekerja nanti untuk mendapatkan lebih banyak uang, aku pasti akan berusaha keras untuk menjagamu.”

Bonnie Hua akhirnya tidak dapat menahannnya, air matanya pun mengalir.

Ia merasa sakit hati, ia juga merasa sedikit senang.

Ia merasa sedih karena ia selalu mendapat kebahagiaan di situasi seperti ini, ia tidak tahu bagaimana ke depannya nanti?

Ia merasa senang karena ia menyadari bahwa ia tidak salah memilihnya, Andrew Bai memang orang yang patut diperjuangkan hingga akhir. Di masyarakat yang seperti ini, sebagian besar lelaki akan memilih untuk menyerah saat menyadari pasangannya berpenyakit, dimana mereka harus berhadapan dengan jumlah pengobatan yang besar, namun, Andrew Bai mengantarkan dirinya mendekati dirinya saat ini, tidak peduli ia sudah bersikap kejam dengannya, ia tetap mengajaknya menikah.

“Jangan menangis, hasilnya belum keluar saat ini, kamu adalah orang yang sangat baik, kamu tidak seharusnya diperlakukan seperti ini, aku akan menemanimu, selama kamu tidak keberatan bahwa aku hanyalah orang yang biasa.”

Andrew Bai selalu berbicara dengan nada yang hangat, ia sudah membuat keputusannya pada saat ia membeli cincin tersebut.

Ia yakin ia pasti bisa meyakinkan ayah dan ibunya, tidak peduli jika Bonnie Hua benar-benar mengalami kanker tenggorokkan, jika ia hanya bisa hidup sepuluh hari ataupun setengah bulan, ia tidak akan menyesal atas keputusannya ini.

Bonnie Hua meneteskan airnya menatap ke arah lelaki yang ia cintai yang sedang berada di depannya.

“Andrew Bai, aku tidak perlu belas kasihanmu, kamu tidak perlu bersikap seperti ini.”

“Tidak, ini bukan belas kasihan, ini adalah tanggung jawabku, bagiku, ini adalah sebuah tanggung jawab yang manis. Bonnie Hua, aku memang tidak terlalu pintar berkata-kata seperti itu, namun aku yakin kamu tahu, kamu bahkan dapat merasakannya, aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu, ternyata, aku yang dulunya terlalu lemah, aku tidak akan lari lagi di masa depan, tidak akan lari lagi.”

Andrew Bai juga menyesal ia sudah menyerah terhadap Bonnie Hua sebelumnya.

Ia hampir saja kehilangan kesempatan terakhir untuk memilikinya.

Bonnie Hua menghela nafasnya, ia sudah memakan obat.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu malam, Bretta Hua masih disana, ia duduk di kursi panjang di depan pintu, Elly Chun berada di sampingnya.

“Bretta Hua, terima kasih, aku sudah berhasil melamarnya.”

Bretta Hua terkejut......

“Aku sudah membelikan cincin untuknya, aku juga sudah melamarnya, tidak peduli bagaimanapun hasilnya, tidak peduli berapa banyak orang yang menolaknya, aku tetap berencana untuk menikahinya, aku juga tidak bisa memberikan kehidupan yang elegan kepadanya, aku juga tidak dapat menjamin ia tidak akan mengalami kesusahan seumur hidupnya, namun, aku tidak akan melewatinya lagi.”

Sikap Andrew Bai ini membuat Bretta Hua sangat ingin melihatnya.

“Baik, aku akan menjadi bridesmaid kamu”Bretta Hua menjawabnya.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu