Bretta’s Diary - Bab 801 Salah Dimana

“Apa hubungannya denganmu?”

Steven:......

Baiklah, Raja Neraka memang senang memarahi orang, seluruh Three Worlds, Three Realms, Six Roads tahu mengenai hal ini. Tapi Steven sungguh tidak senang jika harus melewati kesempatan menonton adegan yang menarik ini.

“Menurutmu, jika dia memang adalah......orang yang bisa menggunakan Fire of the Nine Heavens, bukankah itu adalah hal yang sangat menarik?”

Raja Neraka menghentikan langkah kakinya......tapi dia tidak menjawab apapun.

“Kedamaian di Three Worlds, Three Realms, Six Roads ini sudah ada sejak lama, jika sekarang ada orang yang tahu kalau Dark Lady of the Nine Heavens mempunyai pewaris, mungkin akan membuat semua orang panik, apalagi orang itu...... mungkin kekuasaan dan kedudukannya akan terancam bukan? Sampai saat itu, apakah dia akan mengerahkan semua prajurit untuk mengejar dan membunuh wanita itu?”

“Apa hubungannya denganku.”

Steven:......

Baiklah, Steven sungguh kagum dengan pria ini, dia selalu saja mengucapkan perkataan ‘apa hubungannya denganku atau apa hubungannya denganmu’, pantas saja dia cocok menjadi Raja Neraka.

Bretta Hua tidak menduga, orang itu setelah sampai didepan pintu langsung pergi lagi, apakah dia hanya melihat pemandangan?

Dirinya sungguh merasa khawatir, dia mengira orang itu datang untuk bertengkar, hingga...... dirinya sudah mempersiapkan diri untuk bertarung.

Karena bagaimanapun dia tidak takut apa-apa bukan? Inilah yang dimaksud dengan pepatah orang yang tidak memakai sepatu tidak takut dengan orang yang memakai sepatu.

Hanya saja sayangnya, orang itu tidak memberinya kesempatan, belum sempat berbicara, orang itu langsung menghilang, sungguh aneh.

Bretta Hua tidak tidur selama semalaman, pagi hari pukul 05.00 lewat, dia langsung masuk kedapur dan membuat bubur seafood kesukaan Hayden Jiang.

Bella Yin dan Elly Chun mau membantu, tapi Bretta Hua tidak mau.

Pukul 06.10 pagi, Hayden Jiang turun dari lantai atas, memakai kemeja hitam, dan ditangannya memegang baju jas.

Dan ditangannya memakai jam tangan limited edition dari Patek Philippe.

Tapi sangat terlihat jelas, bahwa tidak ada senyuman diwajahnya, bahkan dari tatapan matanya terlihat begitu dingin.

“Tuan, Nona sudah membuat bubur seafood.” Ucap Bella Yin.

“Iya, Tuan, dan masih membuat makanan kesukaanmu.” Elly Chun melihat wajah Tuannya yang tidak begitu senang, langsung menjadi khawatir.

“Tidak makan.”

Hayden Jiang segera mengambil jaket dan berjalan kearah pintu, Elly Chun dan Bella Yin saling bertatapan, mereka tahu jika hal ini tidak akan mudah diatasi.

Saat Bretta Hua mendengar kata tidak makan, dia langsung merasa sedih.

Kemudian dia segera berlari keluar dapur, dan berkata dengan khawatir, “tuan Jiang, tunggu sebentar.”

Hayden Jiang menghentikan langkah kakinya, tapi tidak menoleh.

Dulu hal ini tidak akan terjadi, dulu Hayden Jiang begitu menyayangi Bretta Hua, dan tidak akan tega melihat dia sedih sedikitpun.

Tapi sekarang...... Bretta Hua tahu, Hayden Jiang pasti sangat marah, pasti sangat sakit hati, makanya dia menjadi begitu dingin.

“Tuan Jiang, aku sudah membuatkanmu bubur seafood dan rice noodle roll, rasanya pasti enak, kamu makan saja sedikit.”

“Tidak usah.”

Selesai bicara Hayden Jiang langsung berjalan keluar pintu, Bretta Hua menggigit bibir, kemudian dia langsung pergi mengejarnya.

Diluar sangat dingin, karena belum sampai musim panas, jadi saat dia keluar dengan pakaian yang tipis ini, tubuhnya langsung bergetar.

“Hayden Jiang, aku tahu kamu marah.”

Suara Bretta Hua juga ikut bergetar......

Hayden Jiang tidak menjawab, hanya saja tangan yang memegang jas itu semakin erat.

“Kamu kembalilah, diluar dingin.”

Saat Bretta Hua mendengar ini dirinya menjadi ingin menangis, karena Hayden Jiang sangat marah, tapi masih saja mempedulikan dirinya, takut dia kedinginan, sikapnya sangat dingin tapi dia tidak bisa tidak mempedulikannya.

Hayden Jiang, kamu adalah orang yang sangat baik..... dasar kamu si bodoh.

“Hayden Jiang, maaf....... aku sangat minta maaf......aku tahu aku salah.”

Bretta Hua tahu, saat mengatakan kalimat aku tahu aku salah, dirinya sungguh sudah sangat memberanikan diri baru bisa mengatakannya, kalau tidak orang seperti dirinya, bagaimana mungkin bisa mengaku salah kepada orang lain?

Hayden Jiang semakin tidak senang, yang dia mau...... apa hanya satu kalimat maaf?

“Hayden Jiang, kamu jangan marah lagi, aku tahu aku salah.”

Bretta Hua seperti anak kecil suaranya semakin kecil.

Hayden Jiang menoleh, lalu melihat Bretta Hua, dan bertanya dengan datar, “Salah dimana?”

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu