Bretta’s Diary - Bab 560 Upacara Sembahyang Keluarga Feng

“Kamu juga sudah dewasa, tidak banyak yang bisa aku katakan, jika kamu mau pergi, pergilah, tapi nanti jangan menyesal.”

Ayah Lexy Feng setelah mengatakan ini langsung pergi, terlihat jelas, bahwa hubungan ayah dan putrinya ini tidak terllau baik, Graham Qin adalah orang yang paling tepat untuk bicara.

“Lexy Feng......” Graham Qin ingin menasehatinya.

“Tutup mulutmu, jangan ikut mencampuri urusan keluargaku ini, kalau tidak segera pergi dari sini.”

Graham Qin: ......

Sifat Lexy Feng ini, sungguh membuat orang takut, sebenarnya lebih susah mengurus Lexy Feng dibanding dengan Beatrice Hua, karena Beatrice Hua hanya manja saja, dan mudah emosi.

Sedangkan Lexy Feng punya sifat yang aneh, tapi kamu tidak tahu anehnya dimana? Jadi Graham Qin sering dimarahi oleh dia.

Lexy Feng merasa sangat susah, dia ingin kembali ke kota Jiang, dan membantu Bretta Hua mencari tahu mengenai benda itu dan sisir.

Tapi acara sembahyang ini sangat besar, nanti subuh akan di adakannya.

Dan roh leluhur Keluarga Feng akan muncul, dan dia bisa berbicara dengan mereka.

Dan yang paling memalukan adalah, didalam generasi Keluarga Feng ini, kekuatan ayahnya sudah habis, jadi dia sama saja dengan orang biasa.

Sedangkan adik-adik Lexy Feng, tidak ada yang punya kemampuan ini, yang bisa berhubungan dengan makhuk halus, hany Lexy Feng yang bisa, jika dia pergi, maka kesempatan ini akan hilang begitu saja.

Akhirnya, Lexy Feng menjelaskan semua ini kepada Bretta Hua, dia tidak kembali ke kota Jiang.

Bretta Hua juga bisa memahaminya, dia masih menasehati Lexy Feng agar mengurus urusan ini dengan benar, tidak perlu buruburu pulang.

Malam itu, Graham Qin yang di anggap sebagai kekasih Lexy Feng juga iktu keacara itu.

Pertama kali dia melihat anggota keluarga Feng sangat banyak, mungkin ada sekitar 60 orang, baik tua ataupun muda, baik lelaki maupun wanita.

Semua orang memakai baju panjang berwarna kuning, dibelakangnya ada tulisan Feng, tulisan itu sama dengan tato yang ada di tubuh Lexy Feng, hal ini membuat Graham Qin terkejut.

Ini seperti sedang membuat film, ini juga kali pertama dia melihat dari Lexy Feng bisa bersinar, sinar berwarna putih.

Katanya itu adalah kekuatan Keluarga Feng, orang lainnya juga ada baik dikit ataupun banyak, tapi tidak sebanyak Lexy Feng.

Dia sungguh bisa memukul orang dan membuangnya dengan sangat jauh, pantas saja, banyak yang berbicara jika dia adalah orang yang paling kuat di Keluarga Feng, selama berpuluh-puluh tahun ini.

Hanya saja......

Alasan Lexy Feng bisa tinggal, hanya untuk bertemu kakeknya.

Saat kakeknya meninggal, dia segera pulang, hanya saja dia terlambat, dia tidak sempat melihat wajah kakeknya untuk terakhir kali, sangat disayangkan.

Sekali ini adalah kesempatan terakhir untuk melihat kakeknya, bagaimana dia bisa melewatkannya?

Senior di Keluarga Feng sedang berusaha melindunginya, saat acara dimulai, semua anggota Keluarga Feng membaca mantra, dengan sangat serius.

Graham Qin berada dibelakang, dia tidak berani mengeluarkan suara, karena takut mengganggu.

Lexy Feng berada di paling depan, kemudian dia menerima ketua meneteskan air di dahinya, katanya itu disebut membuka mata batin, hampir sama dengan Bretta Hua.

Kemudian Lexy Feng duduk, diatas tempat pemujaan, dia menutup mata, dan membaca mantra.

Kemudian, rohnya keluar, atau bisa disebut memasuki dunia lain.

Itu adalah taman bunga, sangat cantik...... itu adalah warna hijau daun kesukaan kakek selagi dia hidup, itu adalah aroma musim semi.

Lexy Feng melihat sekitarnya, dia sangat ingin mencari figur yang familiar tu......

Kemudian, dari belakangnya terdengar suara orang tua yang ramah—Lexy.

Lexy Feng segera menoleh, llau melihat di jarak 3 meter, ada orang tua yang memakai baju berwarna hijau, rambutnya putih, lalu tangannya memegang kipas yang sudah rusak.

“Kakek......” Lexy Feng terisak, di dalam hatinya merasa sangat sedih, karena dia tahu, sekarang mereka berada di dunia yang berbeda.

Waktu bertemu ini, tidak akan lama, mungkin sebentar lagi akan hilang, mungkin ini adalah terakhir kalinya mereka bertemu.

“Kakek......Lexy merindukanmu.” Ucap Lexy Feng sambil tersenyum dan mengeluarkan air mata, dia mengatakan kalimat yang belum sempat terucapkan.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu