Bretta’s Diary - Bab 542 Menjaga Jarak

“Abang, Ini adalah rumahku.”

“Aku tahu.” Graham Qin dengan wajah tidak bersalah.

“Apa hubungan kita berdua, atas dasar apa aku bersama dengan dirimu dalam satu rumah, kamu mau mati?” Lexy Feng memelototinya.

“Lagipula mereka semua mengira kita berdua adalah sepasang kekasih, kekasih apa tidak seharusnya tinggal bersama?”

“Pergilah, katakan saja langsung kamu ingin mengambil keuntungan.”

“Aku tidak, aku hanya takut kegelapan, tidak berani tinggal sendirian.”

“Pergi kamu.”

Lexy Feng dengan marah langsung keluar pintu dan pergi.

Graham Qin bersandar di dinding, dia tertawa hingga sakit perut, dia jelas dengan sengaja melakukannya, melihat ekpresi wajah Lexy Feng yang terlihat begitu marah, dia merasa sangat imut.

Setelah Lexy Feng pergi, Graham Qin mengambil buah yang berada di atas meja, sebenarnya adalah sebuah apel dan menggigitnya.

Seperti telah menemukan perasaan pulang ke rumah yang sudah lama hilang.

Perasaan seperti ini sudah lama tidak pernah ada.

Dia mengambil handphonenya, dengan jarangnya membagikan sebuah status.

Tertulis –– Tidak ada orang yang dapat duduk di mesin waktu dan kembali ke masa lalu untuk memulai hidup baru, tapi siapapun dapat memilih untuk melakukan perubahan dari saat ini, menuliskan akhir yang sama sekali berbeda untuk diri sendiri.

Graham Qin juga tidak tahu mengapa dirinya ingin berkata seperti ini, mungkin ini adalah perasaannya pada saat ini.

Hayden Jiang terlebih dahulu memberikan komentar karena dia sepertinya mengerti apa yang sedang di katakan Graham Qin.

Hayden Jiang : Saudara, akhirnya telah menunggu perkataanmu ini.

Graham Qin memjawab Hayden Jiang : Saudara, telah membuatmu menunggu begitu lama.

Bruce Wang diam-diam menyukai , tidak mengucapkan satu perkataanpun, ini malah sesuai dengan gayanya, perlu diketahui dia biasanya juga malas memberikan suka kepada orang, kecuali Beatrice Hua.

George Gao tidak mengerti jadi hanya mengikuti menyukai, masih ada beberapa orang yang dikenal juga satu per satu memberikan komentar.

Lexy Feng satu jam kemudian, berbaring di kamarnya, mengeluarkan handphone baru melihatnya.

Dia ada sedikit tersentuh, jujur saja, dia tidak banyak mengetahui masalah Graham Qin, tapi pernah mendengar Bretta Hua membicarakannya beberapa kali.

Sepertinya dia terus memiliki masalah perasaan di hatinya yang tidak bisa dia lupakan, sudah beberapa tahun ini juga tidak bisa membukanya, sekarang dia bersedia melepaskan masa lalunya dan memulai kehidupan barukah?

Apa mungkin karena dirinya? Lexy Feng sedikit tidak berani berpikir, karena dia takut, dia takut menyentuh cinta, dia takut perasaannya yang tulus akan dikecewakan, menjadi sia-sia.

Bulan yang kesepian putih dan terang pada malam hari di kota kecil, salju yang tidak memleleh itu memutupi jalan membentuk sepotong perak.

Graham Qin telah menemukan ketenangan disini, tidurnya begitu terlelap.

Lexy Feng malah karena perasaannya yang rumit, memikirkan masalah keluarganya beberapa tahun ini, bolak-balik begitu larut baru tertidur.

Namun tepat pada saat itu, Beatrice Hua baru saja menyelesaikan konferensi press sebuah merek, orangnya sedang berada di luar negeri.

Karena masalah perbedaan waktu, tempatnya disana masih pagi hari.

Beatrice Hua membagikan cerita di Weibonya, memasang sebuah foto, di dalam foto adalah foto selfie dirinya dengan temannya.

Teman itu terlihat seperti wajah pria, tapi jelas-jelas adalah seorang wanita, juga seperti wanita maskulin yang legendaris, rambut pendek diwarnai keemasan, pakaiannya putih dengan setelan jas.

Dia merangkul Beatrice Hua, Beatrice Hua memakai gaun satu tali berwarna hitam, senyumannya begitu indah.

Beatrice Hua menuliskan –– Teman baikku, Jenny penata rambut kelas atas dalam negeri, telah mengenalnya delapan tahun, kamu ternyata tidak menua, apakah waktu telah melepaskanmu?

Walaupun adalah larut malam, tapi pengemarnya masih begitu bergairah meresponnya, tidak sampai setengah jam, sudah ada berapa ribu komentar.

“Dewi Beatrice Hua, mohon lebih banyak membagikan selfiemu, menghilangkan kecanduan merokok.”

“Bos Hua kami benar-benar sangat berkharisma, hari ini artis yang datang hanya kamu yang paling cantik.”

“Beatrice Hua, warna lipstikmu sangat bagus, mohon bagi nomor warnanya.”

Lima detik kemudian, handphone Beatrice Hua datang sebuah pesan Wechat.

Bruce Wang : Kamu bisa tidak menjaga jarak dengan orang itu?

Ujung bibir Beatrice Hua sedikit naik, perasaannya sangat bagus, seseorang sedang cemburukah ini?

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu