Bretta’s Diary - Bab 60 Tidak Berbicara Apapun

Parker Xie segera menatap kakaknya, berusaha meminta pertolongan kakaknya.

Siapa yang tahu, kakaknya berkata, “Kamu jangan melihatku, kali ini aku tidak bisa membantumu, ayah melihat cctv akhir-akhir ini, kamu tidak penah berada di kantor sama sekali.”

Di perusahaan Parker Xie memiliki jabatan yang lumayan, dia adalah wakil manajer.

Tapi selama 365 hari dalam setahun, kesempatan untuk melihatnya sungguh tidak banyak.

Dikalangan itu selalu beredar satu kalimat, kalau kamu ingin menemui Parker Xie, jangan pergi ke perusahaannya.

Harus pergi kebeberapa tempat karaoke dan bar, pasti akan ketemu.

Makanya banyak model wanita yang ingin menjadi kaya, akan berdandan dengan secantik-cantiknya, lalu memikirkan segala cara agar bisa berkenalan dengan Parker Xie.

“Aku itu bukannya.....sibuk?”

“Sibuk apa? Sibuk menghabiskan uang? Sibuk menghancurkan rumah ini?”

“Ayah, perkataan Anda ini salah, walaupun aku banyak menghabiskan uang, tapi aku juga mendapatkannya lagi, kantor yang aku investasi itu juga menguntungkan, lihat saja Anda sudah berapa lama tidak membiarkan kakak mengirimiku uang, bukannya aku baik-baik saja sekarang?”

“Perusahaan kamu itu, tidak buka juga tidak apa-apa, uang yang didapatkan selama setahun juga tidak cukup untuk kamu habiskan.” Bob Xie juga sangat keras.

“Adik, kamu juga tidak muda lagi, beban aku dan ayah juga sangat besar, perusahaan kita akhir-akhir ini banyak mengeluarkan produk baru, setelah dipasarkan, sangat sibuk, kantor cabang juga butuh orang... mengundang manajer dari luar, setahun juga butuh biaya miliaran, lebih baik kamu pulang....”

“Kakak, aku tidak cocok, kamu saja yang mengurusinya, sungguh.”

“Baiklah, kamu punya prospek bagus, kamu teruslah hidup seperti ini tunggu saja sampai meninggal.”

Bob Xie tidak suka mendengar perkataan Parker Xie, dia mengangkat tangannya, lalu pergi.

“Ayah....” Yuna Feng menjadi panik, ingin berdiri lalu menasehati mertuanya.

“Baiklah, aku dirumah, ayah juga tidak punya nafsu makan, aku akan pergi sekarang, kalian lanjutkan saja makannya....”

Parker Xie pun berdiri.

“Paman, paman jangan pergi.”

“Jangan nakal, nanti paman akan memberimu mainan.”

Setelah mengelus kepala keponakannya, diapun pergi.

Mmebuat perjamuan Keluarga Xie ini menjadi hancur.

Setelah keluar rumahnya, dia pun menuju Grand Mercury.

Disana dia pun memulai kehidupan mewahnya bersama orang dikalangannya.

Tepat sekali, disana dia bertemu George Gao, George Gao biasanya bermain bersama Hayden Jiang, jadi hubungannya dengan Parker Xie biasa saja.

Tapi karena sudah bertemu, mereka berdua pun minum bersama.

“Kenapa akhir-akhir ini kamu tidak bermain bersama mereka?” paker Xie bersandar di sofa, dan melihat George Gao.

“Jangan dibahas lagi, Graham Qin akhir-akhir ini sering keluar kota, Bruce Wang sepertinya diabetes jadi dia sering pergi berolahraga, berhenti minum bir untuk sementara... Hayden Jiang lebih parah, dia tiba-tiba menikah, sekarang dia sungguh menjadi suami patuh yang berusia 24 tahun, setiap hari setelah pulang kerja selalu pulang rumah untuk menemani istrinya.....Eih? Istrinya bukankah dia dapatkan saat pernikahanmu itu? ”

George Gao baru menyadarinya.

Perkataan ini membuat Parker Xie menjadi tidak senang, dia menggigit bibirnya, tidak berbicara apapun.

George Gao tidak melihat perasaan tuan muda ini, dia terus mengomel, “Juga tidak tahu wanita itu seperti apa, dapat membuat Pangeran Hayden Jiang kami menjadi terpesona seperti itu, kami juga tidak pernah melihatnya....Kamu juga, waktuitu baik-baik saja, kenapa harus melarikan diri? Akhirnya kamu dengan artis itu juga tidak berjalan lama bukan?”

Parker Xie sungguh kesal, dia sangat ingin memarahi George Gao, tapi dia sadar, banyak bicara malah membuat orang menertawainya, dia hanya bisa menyimpannya.

Disisi lain, Hayden Jiang pergi menemui pelanggan, saat pulang sudah jam 10 malam.

Dia tidak menduga saat dia masuk, Bretta Hua masih duduk di ruang tamu.

Memeluk Blacky.

“Semalam ini kamu belum istirahat?” Dia sedikit terkejut.

Bretta Hua melihatnya, “Ada satu hal, aku ingin meminta pertolonganmu.”

Ternyata, saat meminta pertolongan orang, nada bicaranya menjadi lembut berkali lipat.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu