Bretta’s Diary - Bab 428 Tutup Mulut

Beatrice Hua paling tidak bisa melarang, jadi hanya bisa merasa tidak puas dengan memegang pinggangnya,"Masih ada yang ingin aku katakan"

"Katakan."

"Aku adalah gadis yang kuat dan kamu harus berbaring telentang."

"Benarkah? Mari kita coba lihat, aku yang berbaring telentang atau kamu yang bersandar pada dinding?"

Begini saja, pada dasarnya Beatrice Hua berpikir untung balas dendam, ia berencana untuk mengalahkan bajingan ini, bahkan berpikir untuk menendang daerah sensitifnya, membuatnya tidak memiliki masa depan lagi.

Namun, Dalam beberapa kata akhirnya didorong keatas ranjang, kemudian terpana oleh keinginan sendiri.

Mereka hampir tidak sempat melepaskan pakaiannya, dan mereka langsung menuju ke topiknya, setelah memiliki banyak pengalaman, keduanya menjadi lebih dewasa.

Tentu saja tidak mengesampingkan, keduanya mengintip tutorial, adegan ini sangat intens.

Untungnya kamar itu kedap suara, kalau tidak kedap suara, apa yang akan dirasakan oleh para tetangga?

Tidak peduli seberapa hebatnya Beatrice Hua, namun pada dasarnya ia masih seorang gadis kecil, hanya dengan bersama orang yang disukai, terutama saat berada diatas ranjang, kemudian berubah menjadi anak kucing.

Awalnya masih dapat bertahan beberapa kali, namun memimpin perang, penampilan seorang wanita yang kuat.

Selanjutnya, kakinya sudah kehabisan tenaga, pinggangnya terasa pegal, dan merasakan kelelahan.

Lalu pada saat ia tak memiliki tenaga lagi, Bruce wang yang sangar itu, dengan semangat bergerak.

Keduanya datang lagi dan lagi, setelah selesai beristirahat, kemudian melanjutkannya lagi.

Terus begitu, dari pagi hingga malam, menunggu hingga Beatrice Hua terbangun, sudah larut malam.

Ketika menghidupkan ponsel, seketika langsung berkeringat dingin.

Seratus dua puluh tujuh telepon masuk, lima puluh pesan, manager dan asistennya rasanya sudah akan gila.

Pada malam hari Beatrice Hua ada undangan yang harus dihadiri, adalah untuk membantu bisnis itu mendukung kejadian itu, akhirnya ia tidak datang, siapapun tak dapat menemukannya.

Seketika Beatrice Hua merinding, habislah ia kali ini, kali ini ia pasti akan mati.

"Kenapa?"Bruce Wang melihatnya cemas.

"Pada jam sembilan tiga puluh malam aku harus menghadiri undangan, dan aku berkata bahwa aku akan membantu orang untuk mendukung adegan itu, akhirnya lupa, semua ini salahmu."

Beatrice Hua terjatuh di sofa, sembari memegang ponsel, wajahnya tampak malu, ia benar-benar tidak sengaja begitu.

"Iya, semuanya salahku, jadi karena sudah telat, berbaringlah kemari, besok baru dibicarakan."

Bruce Wang berdiri, menyentuh Beatrice Hua dengan hangat dari belakang, membuatnya merasa lebih tenang.

Ia tak mengatakan apa-apa, hanya hening, benar-benar sudah tidak bisa pergi, ini sudah pagi, tidak dapat pergi lagi.

"Aku lapar Bruce."Ia mengelus perutnya, benar-benar tidak memiliki kekuatan lagi.

"Apa yang ingin kamu makan?"

"Aku ingin memakanmu."

Sebenarnya Beatrice hanya bercanda, namun ia berpikir ini serius, setelah berbicara ia dilemparkan keatas sofa.

"Aku kalah... Jangan kemari lagi, aku menyerah, aku benar-benar menyerah.... aku sudah tidak bertenaga lagi..."Beatrice Hua benar-benar lumpuh, ia tidak tahu darimana pria ini mendapatkan kekuatan seperti ini? Ia bukannya sapi yang telah lelah membajak? Kenapa sekarang malah seperti ini? Sapi itu harusnya baik-baik saja, kekuatan nya masih penuh, namun tanahnya sudah tidak bisa lagi, tanah ini sudah tidak dapat menanggung sapi ini lagi.

Bruce Wang menekannya ke bawah tubuhnya, menciumnya, gerakannya sangat lembut.

"Mau makan sandwich?"

"Iya, apa saja boleh."Beatrice Hua mengangguk.

Bruce wang bangun, ia memakai kimono, memasuki dapur, memanggang roti dan ham goreng, dengan cepat membuat sandwich yang panas, dan susu panas.

Setelah Beatrice Hua kenyang, kemudian Bruce Wang tidur dipelukannya, mengenai perang dingin yang sebelumnya terjadi diantara mereka, tidak ada siapapun yang membahasnya lagi, seperti tidak ada masalah sama sekali.

Dini hari

Bretta Hua pergi mengambil bahan ke sekolah, tidak disangka ia bertemu dengan saudara-saudari keluarga Xie.

"Kak."Bernice Xie berlari menuju Bretta Hua, Parker Xie yang berada di belakangnya, dengan satu tangan di dalam saku, tersenyum pada Bretta Hua.

"Kenapa kamu datang?"

"Selanjutnya aku adalah teman sekolahmu kak, haha, kakakku telah memberikan prosedur penerimaan, aku berencana untuk melanjutkan studi."

"Apakah kamu datang ke Universitas Nasional?"Bretta Hua sedikit heran, sekolah ini tidak cocok dengan Bernice Xie.

"Ini adalah rekomendasi kakakku, aku tahu ia egois, pasti karena ingin bertemu denganmuu, makanya dengan baik membantuku." Bernice Xie juga tidak terhalangi.

"Diam Bernice Xie, jangan sembarang bicara."Dari belakang terdengar suara teriakan yang canggung.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu