Bretta’s Diary - Bab 526 Memimpikan Teman Lama

Graham Qin melipat tangannya, terdiam tak berani mengatakan apapun.

“Graham Qin, keluarlah, aku tidak ingin melihatmu lagi.”

“Ini kantorku.”

“Kalau begitu aku pergi.”

Sebelum pergi, ia menatap Garaham Qin dengan kesal, membuat Graham Qin hampir tertawa. Karena emosi gadis kecil ini sangat mudah ditebak.

Begitu Lexy Feng keluar, Graham Qin segera menelepon.

“Halo, dengan restoran West Lake? Saya ingin memesan makanan untuk teman saya. Kalian antar ke alamat ini, setiap hari pagi, siang, malam. Menunya jangan sama setiap hari. Anda kirim 4 jenis hidangan, 2 daging dan ikan dan 2 sayur, jangan lupa buah-buahan. Tagihannya kirimkan ke kantor kami.”

Malam hari itu, Lexy Feng terkejut melihat kiriman makanan datang. Betapa beraninya Graham Qin ini?

Ia menolak uang 1 miliar itu, maka ia sekarang mengirimkan makanan?

Meskipun hal ini mengesalkannya, namun bau makanan itu sangat menggoda, mana bisa ia menolaknya. Maka ia menerimanya dan memakannya.

Ia mengirim pesan Wechat kepada Graham Qin.

Lexy Feng: Graham Qin, apakah kamu ingin membunuhku? Kamu tahu aku tidak ingin menerima bantuanmu, kamu membuatku kesal dengan menyamar. Bagaimana bisa kamu berpikir untuk mengirimiku makanan? Lauknya enak. Kenapa kamu sangat berambisi untuk melakukan ini? Apakah ada maksud lain?”

Graham Qin:......

Graham Qin membalas dengan enggan. Lagipula, apapun yang dikatakannya tidak akan membuat Lexy Feng senang.

Walaupun begitu, ia sangat senang Lexy memakan makanan yang dikirimnya dan meninggalkan makanan cepat saji.

Malam itu seusai mandi ia berbaring di tempat tidur.

Tak ada yang dilakukan, ia membuka ponselnya dan mengecek moments Wechat.

Awalnya ia hanya melihat apa yang dibagikan Lexy Feng di moments baru-baru ini.

Lalu tanpa disadarinya, ia terus menggeser ke bawah, sampai melihat moments Lexy Feng selama dua tahun terakhir.

Postingan itu mewakili suasana hati Lexy pada saat itu, dan benar-benar menunjukkan sisi yang sangat berbeda dari Lexy Feng.

Ada beberapa postingan lama yang membuatnya terkesan, isinya sebagai berikut,

6 bulan lalu: Aku berharap bunga di taman tumbuh dengan indah, seumur hidup sampai tua minum arak sambil menikmati bunga.

8 bulan lalu: Tiba-tiba rindu kakek, aku tak tahu keadaanmu disana bagaimana. Jika kamu melihat aku yang sekarang, kamu pasti akan kecewa bukan?

1 tahun yang lalu: Hampir tahun baru China, aku tidak ingin bertemu mereka, tidak ingin melihat keluarga Feng, aku hanya ingin menjalani hidupku sendiri.

1,5 tahun lalu: Dengar-dengar bentuk kesepian yang paling tinggi adalah saat harus ke rumah sakit sendirian. Hari ini asam lambung naik, aku merasa sangat kesakitan. Aku datang ke UGD jam 6 pagi, dan memperhatikan orang-orang datang dan pergi. Dan saat itu aku berpikir, apakah ada seseorang yang akan tetap menemaniku saat aku sakit?

2 tahun lalu: Semakin lama hidup, semakin menyadari, ada dua hal yang paling susah didapatkan, yang pertama yaitu bersikap lembut pada diri sendiri dan satu lagi, menghormati orang lain.

Jika tidak melihatnya sendiri, susah dibayangkan kata-kata lembut seperti ini pernah diucapkan oleh Lexy Feng.

Dalam 2 tahun terakhir ini, ia pasti melalui banyak hal, yang membuat seorang gadis 20an tahun menjadi seperti kaktus, keras, berduri, dan menutup diri.

Graham Qin memandang ponselnya dalam waktu yang lama sampai tertidur.

Malam itu ia memimpikan seseorang yang telah sangat lama tidak muncul di mimpinya, Snow Qiao.

“Graham Qin, kamu harus berbahagia.”

Gadis berpakaian putih itu tersenyum manis, menampakkan lesung pipinya. Saat melihatnya, Graham Qin meneteskan air mata.