Bretta’s Diary - Bab 271 Teman Sebenarnya

“Orang yang berdarah tinggi, sedang datang bulan, diabetes, atau kekurangan darah tidak bisa mendonorkan darahnya, mohon perhatikan petunjuknya: Buku yang tidak berjudul,”Ucap dokter.

Belinda Hua bersedih,”Kalau begitu, aku tidak bisa mendonorkan darahku, aku baru saja datang bulan kemarin.”

“Aku saja,”ucap Habert Hua.

“Ayah, kamu berdarah tinggi, apakah kamu lupa? Bukankah kamu juga baru saja memakan obat darah tinggi pagi tadi?” Belinda Hua juga memikirkan kebaikkan ayahnya.

“Tidak bisa yang berdarah tinggi,”Dokter kembali menekankan.

“Kalau begitu, aku saja,” Beatrice Hua mengangkat tangannya, ia sebenarnya tidak peduli, lagipula, itu hanya perihal mendonorkan darah, bukannya kehilangan sum-sum tulang, sehingga ia tidak merasa keberata sedikitpun.

Manajer Beatrice Hua mengingatkannya,”Nona Beatrice, kamu kekurangan tidur selama tiga hari ini karena sibuk syuting, apakah mendonorkan darahmu tidak hanya akan berakhir sia-sia?”

Beatrice Hua tidak menjawab, namun dokter langsung melarangnya.

“Orang yang kekurangan tidur beberapa hari tidak boleh mendonor, efek negatif yang diberikan akan sangat besar, ada yang masih cocok untuk mendonorkan?”

Bretta Hua berjalan ke hadapan dokter,”Aku.”

“Kamu kurus sekali...... Apakah kamu kekurangan darah? Orang yang kekurangan darah tidak boleh mendonor?”

“Tidak kekurangan darah, aku memenuhi persyaratan, aku akan mendonor,”Bretta Hua sebenarnya sudah ingin mengajukan dirinya sejak awal, namun, ia merasa tidak enak untuk mendahuluinya, ia juga bisa saja memperjelas resiko kakaknya.

Ia kemudian berbicara setelah semua orang selesai berbicara, ia juga sudah mempertimbangkannya.

“Baiklah, namun kita masih kekurangan 400CC, kita masih memerlukan satu orang lagi,”Dokter menekankan.

Hayden Jiang dan Elly Chun, bahkan manajer Beatrice Hua semuanya bukanlah bergolongan darah AB, ini sedikit menyulitkan.

Setelah terdiam cukup lama, Bretta Hua akhirnya berbicara,”Ini tidak langsung diperlukan, bukankah ini hanya sebuah persiapan? Aku akan mendonor 400 terlebih dahulu, lalu kita akan menunggu kabar selanjutnya di ruang tunggu, jika benar-benar berbahaya dan memerlukan pendonor lagi, aku bisa mendonor lagi.”

“Bagaimana bisa?” Hayden Jiang langsung menghalanginya.

400 sudah cukup banyak, itu merupakan batas maksimum donor darah untuk setiap orang, jika ditambah 400 lagi, Bretta Hua yang bertubuh kecil ini bisa saja pingsan.

“Tidak apa, bukannya pasti diperlukan, ini hanya untuk menjaga-jaga, sudah, begini saja, dokter silahkan persiapkan.”

Bretta Hua tidak berkata dengan suara yang keras, namun ia sungguh berwibawa, setelah ia selesai mengucapkannya, tidak ada orang yang berniat untuk melawannya.

Selain daripada Beatrice Hua dan Habert Hua, mereka merasa sedikit tidak enak.

Hayden Jiang menghela nafasnya lagi, pantas saja Bretta Hua selalu merasa cemburu.

Ternyata, keluarga Bretta Hua semuanya selalu bersikap dingin, diantara kakak dan adik, permasalahan hidup dan mati, namun, mereka selalu mengundur permasalahan ini, ini benar-benar sebuah keadaan yang sangat langka.

Ia tiba-tiba merasakan perasaan Bretta Hua, ia sudah diantar pergi sjak kecil, ia juga tidak pernah merasakan kehangatan keluarga.

Neneknya juga sudah pergi, pantas saja ia sangatlah rapuh.

Mereka selalu berkata bahwa manusia terlahir baik hati, tidak ada orang yang dilahirkan tanpa perasaan, semua orang akan berubah setelah mengalami beberapa hal.

Sudah dikatakan bahwa pasien sedang berada dalam situasi bahaya, wajah Bretta Hua terlihat sangat dingin, namun, pada saat dikatakan bahwa memang sedang diperlukan, ia yang langsung menjadi paling hangat.

Setelah Bretta Hua mendonorkan darah, ia terlihat sediki lemas, Elly Chun menemaninya, Bella Yin langsung keluar untuk pergi membeli obat yang akan mendorong perkembangan sel darah.

Hayden Jiang melepaskan jaketnya, lalu meletakkannya di atas tubuh Bretta Hua.

“Istirahatlah sejenak jika kamu lelah, aku akan menjagamu.”

“Tidak lelah, aku sedang menunggu hasilnya,”Bretta Hua terdengar sedikit lelah, ia jelas merasa sedikit mengantuk.

Hayden Jiang tahu ia tidak tenang memikirkan Bonnie Hua, ia juga terus menunggu hasil operasi.

Setelah satu jam, operasi Bonnie Hua selesai, operasi berlangsung dengan lancar, sehingga ia tidak perlu mendonorkan darah lagi.

Dokter berjalan keluar sambil membawa laporan, semua orang menahan nafas dan tidak berani mengeluarkan suara.

Mereka seperti sedang menunggu hasil pengumuman kematian.

“Dokter, bagaimana keadaan anak perempuanku?” Ayah Hua meneteskan air matanya perlahan, ia bahkan tidak memiliki tenaga untuk berkata.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
6 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
5 tahun yang lalu