Bretta’s Diary - Bab 862 Rencana Yang Sulit Terlaksanakan

Elly Chun kembali ke rumahnya dalam keadaan terikat, semua orang itu langsung melemparnya ke dalam rumahnya.

Tangan dan kaki Elly Chun terikat, disertai dengan wajahnya yang dipenuhi bekas tetesan air mata.

Bagaimana ia menganggap dirinya ini? Apakah ia menganggapnya sebagai seekor hewan? Sehingga ia bersikap demikian terhadap dirinya?

Ini adalah sebuah rumah yang dibelikan Darren Wu pada awalnya, ia sudah berkata dengan jelas bahwa ia akan menikah, melahirkan anak, dan melewati kehidupannya bersama dengannya.

Mengapa kini semuanya berubah seperti ini?

Sejak ia datang, sudah beberapa hari, Darren Wu jarang sekali menginap disini lagi.

Ia selalu berkata bahwa ia sibuk, ia bahkan masih mempercayainya dengan bodoh pada awalnya, perasannya masih terasa sangat tersentuh.

Ia kemudian mengikuti langkahnya, ia ternyata menyadari hubungan yang dimiliki oleh Samantha Hu, Elly Chun pun tercengang.

Ia berbaring sambil memberontak di atas lantai, namun, semua ini tidak membuat ikatan talinya terbuka.

Setelah memberontak setengah hari, ia kemudian hanya bisa bergerak ke pinggir tempat tidur, ia juga tidak bisa duduk, perasaan tidak bertenaga itu membuatnya menangis kesakitan.

Bretta Hua kini sedang memakan hidangan akhir bersama dengan Lexy Feng.

Itu adalah kue panggang kecil buatan Bella Yin, wanginya sangat harum, rasanya juga tidak terlalu manis, membuat rasanya menjadi sangat enak.

Bretta Hua tercengang setelah memakan salah satunya.

"Ada apa?" Tanya Lexy Feng apdanya.

"Aku merasa sedikit bersedih."

"Apakah kamu baik-baik saja?"Lexy Feng mengira ia sedang sakit?

Bretta Hua menggelengkan kepalanya, ia meletakkan sendok yang ia gunakan untuk memakan kue itu, kemudian mengangkat tangan kanannya dan memperhitungkan sesuatu.

Ekspresi wajahnya pun langsung menjadi serius.

"Elly Chun, ini adalah Elly Chun, ia...... Ia sedang menangis, ia sangat sedih."

Bretta Hua memejamkan matanya, ia berusaha untuk merasakannya, seperti dapat melihat gambaran dimana Elly Chun kini sedang terlihat sangat bertenaga.

"Elly Chun?"Lexy Feng tercengang, ia juga tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.

Bella Yin langsung melempar kain pelnya ke atas lantai,"Nona, mengapa hatimu masih lunak seperti ini, mengapa kamu masih mempedulikan Elly Chun pada saat-saat seperti ini? Ia sudah sangat yakin untuk pergi pada saat itu, apakah kamu lupa ia bertindak demikian kepadamu? Kamu memang tidak bisa melepaskannya, kamu juga tidak bersedia untuk memberikan kesempatan berbicara kepadanya, namun, bagaimana denganya? Memang benar...... Demi pergi bersenang-senang dengan seorang lelaki asing, menunggumu hingga tengah malam, memaksamu untuk melepaskannya pergi, ia bahkan membuat tempat ini terlihat seperti sebuah penjara, ia juga tidak tahu siapa yang sudah membiayai kehidupannya selama ini, membesarkannya selama ini, untuk apa kamu masih merindukannya?"

"Bukan begitu, aku hanya merasa ia sedang menangis."

"Biarkan saja jika ia menangis, biarkan saja ia mati, memang sudah seharusnya."

Setelah Bella Yin selesai mengatakannya, ia kembali mengambil kain pelnya dan mengepel lantai.

Bretta Hua mengerutkan bibirnya, ia tidak lagi berkata apa-apa, apa yang diaktakan Bella Yin itu benar.

Lexy Feng meliriknya sejenak dan menasehatinya,"Kamu tidak bisa mengurusinya untuk seumur hidupnya, kamu sudah mengatakan apa yang seharusnya kamu katakan, pada saat ia pergi, kamu juga sudah mengeluarkan banyak sekali uang, jalan yang ia pilih selanjutnya adalah pilihannya sendiri, kamu tidak seharusnya terus mengurusinya, Bretta, kamu sudah mengurusinya terlalu banyak, semua itu tidak terlalu baik, kamu sendiri sudah cukup sibuk, jangan cari masalah lagi."

Bretta Hua menganggukkan kepalanya, ia mengerti maksud dari ucapan Lexy Feng, jadi, ia pun kembali meminum teh dan memakan kue setelah selesai menenangkan emosinya.

Elly Chun berhasil membuka talinya di malam hari, karena, ketika ia berhasil bergerak hingga ke dapur, ia berhasil mendapatkan selembar besi yang tersisa.

Ia menggesekannya sejenak untuk memutuskan tali tersebut, pada saat ini langitpun sudah gelap.

Ia merasa lelah dan lapar, juga mengantuk, ia berdiri dan memutuskan untuk mencuci mukanya, lalu merapikan keadaan sejenak.

Ia kemudian keluar untuk pergi memakan semangkuk mie, lalu membawa sebuah pisau menuju ke apartemen Samantha Hu.

Samantha Hu sudah terlebih dahulu bertanya, ia kali ini pasti harus memperhatikan wanita itu kali ini.

Menurutnya, Samantha Hu terlihat sangat menawan, wajahnya yang menawan itu membuat Darren Wu sangat terpesona.

Jadi, ia akan mencari kesemaptan di malam hari untuk memasuki apartemen Samantha Hu, Darren Wu kebetulan sedang meminum bir di salah satu toko, jadi, ia juga sedang tidak berada di tempat, ini adalah sebuah kesempatan yang sulit sekali didapatkan.

Samantha Hu sedang sendirian di dalam kamar mandi, ia sedang merendam diri sambil menggenggam segelas anggur merah, ia terlihat sangat senang.

Ia pun tersenyum mendengar langkah kakinya,"Elly Chun kecil, apakah kamu memang selucu ini?"

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu