Bretta’s Diary - Bab 713 Berpikir Terlalu Banyak

“Iya, bahagia, aku sangat bahagia Beatrice begitu baik, kamu sangatlah baik.” Nenek Wang yang sudah berusia ini, tidka menyangka akan dipermainkan seperti ini, amarah dihatinya ini tidak bisa dilontarkannya, hatinya hanya bisa menghelakan nafasnya saja, apakah akting ini sangat bagus.

Melihat reaksi dari nenek Wang ini, Beatrice merasa puas, dia telah memikirkan hal ini, orang yang baik selalu diganggu dan kuda yang baik selalu dimanfaatkan, kali ini dia harus bisa mengambil hati nenek Wang.

Pada saat ini, keluarga Gao yang sedang memperbaiki rumahnya ini.

Ayah George yang baru saja kembali dari rapatnya merasa lega, dia kembali untuk menemani istri dan anaknya untuk makan, satu keluarga dengan tiga orang ini terlihat begitu akrab.

“Sayang, minggu depan ibu akan membawa tamu ke Maldives mereka akan membuka sebuah pulau liburan pribadi, kamu akan ikut bukan?” Ibu George bertanya.

“Tidak.” George menolaknya dengan mudah.

“Hah? Bukankah kamu paling menyukai untuk pergi berlibur?”

“Ah... aku sedikit ada urusan, temanku ulang tahun dan mungkin tidak bisa pergi.” George sambil meneguk jusnya itu.

“Apakah uangmu tidak cukup?” Nyonya Gao bertanya.

“Cukup.”

“Aku melihat pengeluaran dikartu kreditmu sangatlah sedikit, hanya menghabiskan hanya menghabis 140 juta saja, sangat tidak disangka.” Nyonya Gao sendiri yang ingin membayar kartu kreditnya itu merasa terkejut, anaknya sendiri hanya menghabiskan uang sebanyak 140 juta? Biasanya anaknya bisa menghabiskan uang sebanyak 900 juta.

“Ah, akhir-akhir ini tidak ada selera untuk berbelanja.” George tidak berani berkata, Bella mengaturnya dengan sangat ketat, tidak membiarkannya untuk menghabiskan uangnya.

Setiap kali bertemu pasti makan dikios-kios kecil, makanan cepat, dan beberapa hamburger, melihat film dan itu tidak akan menghabiskan banyak uang.

George merasa tidak nyaman, dia tidak ingin membuat orang yang dia sukai merasa susah, maka dari itu dia mengajak Bella untuk berbelanja, tetapi hasilnya dia malah menariknya ketempat grosiran.

Setelah dia membeli dengan banyak, hanya menghabiskan uang sebanyak 1 juta, bahkan beberapa harga telah diturunkannya.

Tetapi dia bahagia, George hanya bisa mengalah saja.

“Dirumah ini hanya memiliki seorang anak, jika memang harus dipakai maka gunakanlah, tidak perlu berpikir terlalu banyak.” Ayah George mengira anaknya telah dewasa dan mulai mengetahui betapa susahnya orang tuanya mencari uang.

“Iya, ambil kartu ini, didalam ada limit sebanyak 100 juta, aku baru saja membuat ini.”

Nyonya Gao mengeluarkan sebuah kartu gold dan diletakkan diatas meja, George tidak merasakan apapun, karena dari kecil dia seperti itu, apapun yang dia inginkan selalu ada, tidak ada kegembiraannya disini.

“Ayah ibu aku sudah kenyang, aku akan pergi dulu.”

George sambil mengambil kartu goldnya itu dan pergi.

Melihat bayangan putranya itu nyonya Gao menghelakan nafasnya, “Anak ini sudah besar dan sudah mengerti, dia tahu jika orang tuanya susah mencari uang.”

“Benar, aku juga menikmati hal ini, tidak sia-sia kita menyayanginya...” Ayah George menganggukkan kepalanya, dengan wajah yang sangat bermartabat.

Jika saja George mendengarkan hal ini mungkin dia akan berkeringat, karena orang tuanya berpikir terlalu banyak.

Dia bukannya sudah besar, tetapi dia sedang dalam kondisi kasmaran.

Goerge yang membawa mobilnya itu menuju ketempat temannya untk bermain basket, dan tak lupa juga untuk mengirimi Bella pesan di wechat.

Goerge : Bella, ibuku ingin mengajakku keluar negeri tetapi aku tidak pergi.

Bella : Kenapa tidak pergi?

Goerge : Pertanyaan ini ditanyakan dengan benar, mungkin karena merindukanmu dan tidak ingin pergi.

Bella : Astaga, cukup dengan permainanmu itu, sungguh melelahkan dan tidak ingin bergerak.

George : Hahaha, tawaan ini masuk kedalam mulutmu, bagaimana membuatnya? Tidak marah lagi, apakah kamu merasa sedih?

Bella : Benar, memarahimu membuat aku merasa nyaman.

George : Tidak menganggumu lagi, aku sedang berkata dengan serius, minta izin lah kepada kakak ipar Bretta selama satu minggu, jika kamu tidak berani berkata akulah yang akan membantu berbicara.

Bella : Satu minggu? Begitu lama untuk apa?

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu