Bretta’s Diary - Bab 531 Bersimpati

“Tidak perlu segan dengan aku, aku rela menemani mu” Bruce Wang melihat Beatrice Hua menjadi senang, hatinya pun merasa lega.

Tidak bicarakan dulu apakah Bruce Wang benar-benar bisa pergi ke Australia dengannya untuk merayakan Imlek, hanya dengan sikap dia saja, sudah cukup membuat hati Beatrice Hua merasa sangat hangat, dia merasa dirinya tidak salah mencintai orang.

Bruce Wang sendiri memang bukan tipe orang yang suka menggombal, dia selalu membuktikan dengan tindakan, jadi hati Beatrice Hua sendiri pun sebenarnya sangat menyetujui pria ini, dan sangat mengagumi perilaku dan cara dia mengurus sesuatu.

Dan satu orang lagi yang tidak tahu harus merayakan Imlek dimana, yaitu Graham Qin.

Pada saat itu karena kematian Snow Qiao, hubungan ia dengan keluarganya pun tidak begitu baik.

Kemudian ia pun sendirian datang ke Kota Jiang, dan memulai hidup baru, beberapa tahun ini hubungan ia dengan keluarganya tidak begitu jauh namun juga tidak begitu dekat.

Keluarga Graham Qin sendiri memang tidak begitu dekat, mungkin karena urusan bisnis, semuanya juga tinggal terpisah kemana-mana.

Di dalam ingatan Graham Qin, sepertinya ia sudah sangat lama sekali tidak pernah merayakan Imlek dengan keluarganya.

Entah orang tuanya berada di luar negeri, atau Ayahnya sedang dinas tidak pulang ke rumah.

Kalau tidak Kakek atau Nenek sedang sakit, dan menghabiskan hari raya di panti jompo Selatan.

Tahun ini juga begitu, kemarin ada telepon dari rumah, bertanya pada Graham Qin kapan ia pulang? Dia juga tidak memberikan jawaban pasti.

Bosan juga kalau pulang ke sana, kampung halaman Graham Qing adalah kota yang paling makmur di Utara, merupakan Ibu kota provinsi juga, jauh lebih besar dibanding dengan Kota Jiang.

Sayangnya ia sama sekali tidak ada perasaan dengan tempat tersebut, bagi dirinya Kota Lin ini, sepertinya adalah masalah di kehidupan sebelumnya.

Imlek tahun lalu, dia sendiri pergi ke Mauritius, sambil liburan sambil merayakan Imlek sendirian.

Tahun ini ia berencana ke daerah Tibet, ingin menikmati pemandangan di pegunungan tinggi, tapi ia tiba-tiba teringat seseorang.

Ia mengambil Hp dan mengirim wechat kepada Lexy Feng.

Qin: Lexy Feng, tahun ini kamu akan merayakan Imlek dimana?

Graham Qin merasa, hubungan Lexy Feng dan keluarganya sepertinya juga tidak begitu baik, bagaimana pun setelah sekian lama, ia sama sekali tidak pernah mendengar Lexy Feng mengungkit seorang pun dari keluarganya.

Dan juga tidak pernah ada orang ke Kota Jiang untuk mengunjunginya, dan tidak pernah juga mendengar orang rumahnya menelepon kepadanya.

Sebenarnya, hubungan Lexy Feng dan keluarganya memang kurang baik, namun ia setiap tahun wajib pulang ke rumah Feng untuk merayakan Imlek, ini adalah aturan dan tradisi turun temurun dari nenek moyang keluarga Feng, bahkan Lexy Feng pun tidak boleh melanggarnya.

Jadi saat ia menerima pesan dari Graham Qin, ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Ada sebuah tradisi di rumah keluarga besar Lexy Feng, mereka wajib bersembayang kepada leluhur sebelum malam tahun baru.

Jadi Lexy Feng harus sudah tiba di rumah sebelum hari menggelap, kemudian acara sembahyang akan dimulai jam 6 sore, semua keluarga besar wajib pergi ke kuil leluhur untuk melaksanakan acara bersembahyang bersama.

Mungkin karena mereka adalah keluarga Feng shui, sehingga memiliki banyak aturan, acara bersembahyang bersama mereka pun diselenggarakan dengan sangat khidmat.

Semua anggota keluarga Feng berbaris sesuai dengan generasi di sana, termasuk Kakek Lexy Feng.

Ketika Graham Qin mengirimkan wechat, Lexy Feng pas sedang berada di area layanan di tol, kemudian ia parkir mobilnya di samping sambil mengisi bensin.

Lexy Feng: Aku merayakan Imlek di kampung.

Graham Qin: Kapan kamu pulang?

Lexy Feng: Sudah berangkat, sedang dijalan.

Graham Qin: Cepat sekali, kampung halaman mu dimana?

Lexy Feng: Lumayan jauh, daerah Huai En.

Graham Qing: Bener-bener lumayan jauh, kalau begitu kamu hati-hati dijalan.

Lexy Feng: Iya.

Graham Qin: Tadinya ingin bertanya dengan mu, kalau kamu tidak pulang merayakan Imlek, mau tidak pergi ke daerah Tibet bersama ku, Hah, sepertinya aku hanya bisa pergi dengan sendiri.

Lexy Feng: Kamu mau ke daerah Tibet?

Graham Qin: Iya.

Lexy Feng: Kamu tidak pulang merayakan Imlek?

Graham Qin: Tidak.

Lexy Feng: Kalau begitu memangnya keluarga mu tidak keberatan?

Graham Qin: Mereka sudah biasa.

Sejujurnya, mendengar Graham Qin berkata demikian, hati Lexy Feng merasa tidak enak, tidak ada orang yang tidak ingin berkumpul dengan keluarga sendiri, orang yang tidak bisa pulang, pasti ada alasan yang tidak bisa ia ucapkan.

Walaupun tidak tahu apa yang terjadi dengan Graham Qin, namun Lexy Feng seolah-olah seperti melihat dirinya sendiri yang meninggal rumah pada saat itu, tiba-tiba merasa simpati terhadapnya.

Mungkin karena simpati, mungkin juga karena rasa tidak tega, pokoknya, tidak tahu karena perasaan apa, Lexy Feng tiba-tiba bertanya, "Daerah Tibet dalam saat-saat seperti ini kemungkin ada bencana longsoran salju, Kalau tidak, apakah kamu mau ikut aku pulang kampung halaman ku untuk merayakan Imlek?"

Sebenarnya ia hanya basa-basi saja, tapi Graham Qin malah menjawab secara spontan dengan berkata iya boleh.

Reaksi ini membuat Lexy Feng langsung merasa sangat menyesal, tidak menunggu balasannya, Graham Qin langung membalas wechatnya, dan kali ini dia mengirim voicenote.

Ia berkata: Lexy Feng, kamu kirim lokasi kamu, aku sekarang juga berangkat dengan mobil dan berkumpul dengan mu di tol.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu